Strategi Pengembangan SDM Bank BNI

Pengembangan SDM di Bank BNI ini merupakan bagian dari manajemen intern perusahaan. Sebagai bagian yang memberikan pengaruh besar pada perusahaan, hal ini pastinya tidak bisa dianggap sepele.

Itulah sebabnya, Bank BNI harus terus mempersiapkan generasi yang tangguh dan siap bereksplorasi dengan segala kemampuan yang dimiliki. Kemampuan yang dimiliki setiap SDM harus terus dikembangkan hingga kemampuan tersebut mampu memberikan kontribusi yang besar untuk perusahaan.

Tampaknya bank negara indonesia sangat sadar akan ketatnya persaingan yang ada. Bagaimanapun juga hal ini tidak bisa dianggap sepele hingga akhirnya mau tidak mau, maka siapapun yang ingin tetap eksis dan mendapat pengakuan dari masyarakat harus terus mengembangkan kemampuan SDM yang dimiliki.

Pengembangan SDM di Bank BNI merupakan salah satu langkah yang ditempuh untuk mewujudkan karyawan yang mempunyai integritas dan kemampuan yang tinggi. Dengan SDM yang bagus maka akan memberikan dampak positif untuk organisasi.

Metode yang ditempuh perusahaan untuk meningkatkan kualitas SDM di Bank BNI adalah dengan menyusun strategi pengembangan pengembangan SDM itu sendiri.

Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan untuk memenangkan persaingan dalam era globalisasi dan perdagangan bebas. Sebagai implikasi dari semakin meningkatnya tingkat persaingan, tuntutan sumberdaya manusia yang berkualitas semakin meningkat pula. Sehingga perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang antara lain dapat dilakukan dengan pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Bank BNI, merupakan bank dengan aset terbesar di Indonesia.

Pada saat ini, Bank BNI telah beroperasi hampir di seluruh Indonesia, yang meliputi 483 kantor cabang dalam negeri, 6 kantor cabang luar negeri, 12 kantor wilayah dan 13.229 pegawai (Juni, 1996). Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank BNI telah memiliki komitmen yang cukup besar dalam kegiatan pelatihan dan pengembangan pegawai.

Untuk kondisi saat ini, kegiatan pelatihan dan pengembangan pegawai yang dilakukan Bank BNI telah berhasil meningkatkan kinerja pegawai Bank BNI, sekaligus kinerja perusahaan. Hal ini diindikasikan dengan prestasi yang dicapai Bank BNI pada tahun 1993, dimana Bank BNI dinyatakan sebagai bank peraih keuntungan terbesar dan tersehat di Indonesia. Prestasi ini tidak akan mungkin tercapai, apabila tidak ada dukungan dari sumberdaya manusia yang berkualitas.

Namun demikian, dengan adanya era globalisasi dan perdagangan bebas, yang menyebabkan meningkatnya tuntutan kualitas sumberdaya manusia, belum terbukti apakah sistem pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia yang ada sekarang mampu menjawab tantangan era globalisasi dan perdagangan bebas.

Untuk itu, perlu dilakukan penelitian terhadap sistem pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia Bank BNI dalam rangka menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas.

Metode penelitian yang dilakukan adalah kaji manajemen, sedangkan metode analisisnya menggunakan metode deduktif, dimana sistem pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia yang dibutuhkan .disusun berdasarkan analisis terhadap sistem pelatihan dan pengembangan ideal dibandingkan dengan kondisi nyata.

Dari hasil evaluasi sistem pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia pada Bank BNI, dapat dinyatakan bahwa sistem tersebut telah cukup baik. Landasan, filosofi, tujuan, dan prinsip-prinsip pelatihan dan pengembangan telah dinyatakan secara normatif dengan baik.

Namun demikian, masih terdapat beberapa ha1 yang perlu ditingkatkan, yaitu pada penilaian kebutuhan pelatihan, penentuan peserta pelatihan, penentuan metode pelatihan, kurikulum dan materi, serta evaluasi pelaksanaan pelatihan.

Agar program pelatihan yang dilakukan benar-benar dirasakan manfaatnya dan dapat mencapai sasaran dengan baik, maka penilaian kebutuhan pelatihan sebaiknya dilakukan dengan analisis organisasi (organizational analysis), analisis tugas/prestasi (task analysis) dan analisis individu (person analysis).

Penentuan peserta pelatihan sebaiknya didasarkan pada hasil analisis individu. Metode pelatihan yang digunakan sebaiknya lebih banyak menerapkan metode-metode yang melibatkan aktifitas peserta, seperti metode studi kasus, role playing, business games dan latihan laboratorium. sehingga diharapkan pemahaman peserta terhadap materi pelatihan menjadi lebih baik.

Dari hasil analisis terhadap kecenderungan perbankan dan tuntutan sumberdaya perbankan pada era globalisasi dan perdagangan bebas, mayoritas responden setuju bahwa terdapat 7 kelompok kompetensi yang harus dimiliki oleh sumberdaya manusia perbankan, yaitu :

1. SDM di masa mendatang dituntut untuk dapat mengatur diri sendiri (self management)
2. SDM masa mendatang harus memiliki motivasi tinggi
3. harus memiliki kemampuan komunikasi dan hubungan interpersonal
4. mempunyai kemampuan untuk mengembangkan budaya bangsa
5. harus memiliki keterampilan teknikal dan profesional
6. untuk mengembangkan bisnis, SDM masa mendatang harus memiliki pandangan konsumen sebagai raja dan mempunyai kesiapan untuk melayani, dan
7. SDM perbankan Indonesia dituntut untuk memiliki keterampilan manajerial yang mantap.

Begitu pentingnya keberadaan pengembangan SDM di sebuah bank karena SDM lah kunci utama keberhasilan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, konsekuensinya tentu saja harus dengan mengeluarkan anggaran yang besar untuk mengelola SDM.

Baca juga kumpulan artikel tentang Strategi Mengelola SDM Unggul dan Produktif