Sebelum menyusun uraian jabatan atau job description, maka Anda perlu melakukan proses analisis terlebih dahulu. Secara sederhana analisis jabatan adalah proses mengumpulkan, menganalisis, serta menyusun informasi untuk suatu posisi tertentu dalam lingkup pekerjaan.
Informasi ini bisa berupa tanggung jawab yang harus dijalankan oleh pemegang jabatan hingga persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan tugas tersebut sesuai dengan prosedur yang ada.
Adapun pihak yang biasanya bertugas melakukan analisis jabatan biasanya manajemen HRD atau departemen SDM.
Terlepas dari hal itu, apa tujuan dari proses analisis tersebut dan bagaimana cara melakukannya? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui jawabannya.
Tujuan dan Manfaat Melakukan Analisis Jabatan dalam Perusahaan
Dalam pelaksanaannya, analisis jabatan bertujuan untuk mencapai hal-hal berikut. Di sini kami jelaskan secara umum menyesuaikan dengan hal yang biasanya banyak terjadi di lingkup perusahaan.
- Deskripsi Jabatan: Menyusun gambaran yang jelas dan rinci tentang apa yang dilakukan dalam suatu jabatan.
- Spesifikasi Jabatan: Menentukan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi suatu jabatan, seperti pendidikan, pengalaman, keterampilan, dan kemampuan.
- Evaluasi Jabatan: Menilai nilai relatif dari suatu jabatan dibandingkan dengan jabatan lainnya dalam organisasi.
- Pengembangan Sistem Penggajian: Menentukan besaran gaji yang sesuai untuk setiap jabatan berdasarkan nilai dan tanggung jawabnya.
- Rekrutmen: Membuat deskripsi pekerjaan yang akurat untuk menarik calon karyawan yang tepat.
- Pelatihan dan Pengembangan: Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan berdasarkan persyaratan jabatan.
- Perencanaan Suksesi: Mengidentifikasi calon pengganti untuk posisi-posisi penting dalam organisasi.
Lalu bagaimana dengan manfaatnya? Proses yang terbilang cukup kompleks ini tentunya juga bisa memberikan pengaruh positif untuk peningkatan kualitas kerja, serta berbagai aspek lainnya.
Berikut ini beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan analisis jabatan:
- Efisiensi: Membantu organisasi dalam mengalokasikan sumber daya manusia secara efektif.
- Keadilan: Memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan penghargaan yang adil atas kontribusinya.
- Produktivitas: Meningkatkan kinerja karyawan dengan memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan mereka
- Perencanaan: Membantu organisasi dalam merencanakan kebutuhan tenaga kerja di masa depan.
Baca juga: Pentingnya Asesmen Kompetensi untuk Promosi Jabatan Karyawan Perusahaan
6 Tahapan Penting dalam Analisis Jabatan Kerja
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, analisis jabatan merupakan proses yang cukup panjang. Tidak bisa dilakukan dalam sehari atau dua hari, terlebih lagi jika pekerjaan tersebut sifatnya rumit.
Berikut ini gambaran untuk bagaimana cara melakukan analisis jabatan dalam perusahaan.
1. Pengumpulan Data
Tahap awal analisis jabatan adalah mengumpulkan informasi yang akurat dan relevan mengenai suatu pekerjaan.
Ini melibatkan wawancara langsung dengan karyawan yang memegang jabatan tersebut, mengamati secara langsung bagaimana pekerjaan dilakukan, serta mengkaji dokumen-dokumen terkait seperti deskripsi pekerjaan yang sudah ada. Semua informasi yang diperoleh kemudian dicatat secara sistematis.
2. Perbandingan dengan Standar Industri
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah membandingkan informasi yang diperoleh dengan standar industri. Ini dilakukan dengan cara membandingkan deskripsi pekerjaan dengan perusahaan lain yang sejenis.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa deskripsi pekerjaan yang dimiliki sudah sesuai dengan praktik umum di industri terkait. Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan platform seperti LinkedIn untuk melihat bagaimana perusahaan lain mendefinisikan peran yang serupa.
3. Penyesuaian dengan Kebutuhan Bisnis
Analisis jabatan harus selalu relevan dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Setelah memahami keterampilan yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan, kita perlu mengevaluasi tingkat kesulitan setiap tugas dan menentukan keterampilan apa saja yang perlu dimiliki oleh karyawan.
Hal ini akan membantu memastikan bahwa setiap posisi memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
4. Penetapan Tujuan Jabatan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, kita dapat menentukan tujuan yang jelas untuk setiap jabatan. Tujuan ini akan menjadi acuan dalam menyusun deskripsi pekerjaan.
Selain itu, kita juga perlu menetapkan standar kinerja yang jelas untuk setiap posisi, sehingga karyawan tahu apa yang diharapkan dari mereka.
5. Evaluasi dan Penyesuaian Tugas
Tidak semua tugas yang ada saat ini mungkin masih relevan atau efisien. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap setiap tugas untuk memastikan bahwa tugas tersebut masih sesuai dengan tujuan jabatan dan diberikan kepada orang yang tepat.
Jika ada tugas yang sudah tidak relevan atau bisa didelegasikan ke orang lain, maka perlu dilakukan penyesuaian.
6. Penyusunan Deskripsi Pekerjaan
Tahap akhir dari analisis jabatan adalah menyusun deskripsi pekerjaan yang jelas dan akurat.
Deskripsi pekerjaan ini akan menjadi dokumen resmi yang berisi informasi mengenai tugas, tanggung jawab, persyaratan, dan tujuan dari suatu jabatan. Job description yang baik akan membantu dalam proses rekrutmen, pengembangan karyawan, dan evaluasi kinerja menjadi lebih efisien.
Itu dia penjelasan mengenai analisis jabatan dalam perusahaan, semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk perusahaan Anda. Butuh template atau panduan untuk menyusun deskripsi pekerjaan?
Download contoh job desc lengkap dan template SDM premium yang disusun langsung oleh konsultan berpengalaman.