Ini Manfaat Performance Appraisal Berbasis KPI dalam Bisnis

Sudahkah perusahaan Anda menerapkan performance appraisal? Performance appraisal adalah istilah yang merujuk pada peninjauan yang dilakukan secara rutin adapun aspek yang dinilai meliputi kontribusi karyawan secara menyeluruh.

Performance appraisal dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya yang paling umum yaitu KPI (Key Performance Indicator).

Dengan menerapkan metode ini, maka perusahaan Anda akan jadi lebih mudah untuk menilai kinerja karyawan dan melakukan evaluasi dengan lebih mudah ke depannya.

4 Manfaat Performance Appraisal Berbasis KPI untuk Perusahaan

Meskipun bukan hal yang mudah untuk dilakukan, penerapan performance appraisal bisa memberikan pengaruh yang cukup besar untuk kemajuan perusahaan. Berikut ini beberapa manfaatnya:

1. Mengetahui Keunggulan dan Kekurangan Tenaga Kerja

Dengan menerapkan performance appraisal secara berkala, pihak manajemen dan pimpinan dapat melakukan peninjauan performa karyawan dalam jangka waktu tertentu.

Bagian yang menjadi kekurangan dapat diperbaiki, sementara itu kelebihan bisa menjadi nilai lebih mereka. Perusahan bisa saja memberikan apresiasi atau upaya pengembangan potensi karyawan menjadi lebih baik.

2. Mampermudah Penentuan Kompensasi

Dalam perusahaan, kompensasi antara satu karyawan dengan yang lain bisa saja tidak sama. Hal ini ditentukan menurut pengalaman, pekerjaan yang mereka lakukan, jabatan, dan berbagai faktor lainnya.

Penerapan performance appraisal berbasis KPI membantu manajemen HR dan finance untuk menentukan besaran bonus dan kompensasi karyawan.

Dengan demikian setiap keputusan yang diambil mengenai kenaikan gaji atau sebagainnya dapat mengambil data pertimbangan performance appraisal berbasis KPI.

3. Membantu Program Pengembangan Karyawan

Bagaimana perusahaan bisa mengetahui program pengembangan yang tepat untuk karyawan? Salah satunya metodenya yaitu dengan memperhatikan data di performance appraisal KPI.

Dengan begini, upaya pengembangan karyawan bisa dilakukan dengan lebih efektif sesuai dengan kebutuhannya. Adapun untuk contoh program pengembangan karyawan bisa berupa kursus, workshop, pelatihan, dan lain sebagainya.

4. Mempermudah Pemberian Feedback

Karyawan membutuhakan feedback atau tanggapan, masukan dari manajemen SDM atau pimpinan untuk meningkatkan kualitas kerja mereka. Pemberian masukan bisa didasari dengan melihat data kinerja mereka melalui performance appraisal berbasis KPI.

Keterlibatan karyawan menjadi lebih meningkat. Adanya umpan balik menunjukkan bahwa perusahaan peduli dengan apa yang mereka lakukan, secara tidak langsung hal seperti ini bisa mempengaruhi kepuasan karyawan dan kenyamanan mereka dalam bekerja.

Baca juga: Kenali Perbedaan Performance Management dan Performance Appraisal

Permasalahan Ini Sering Muncul dalam Performance Appraisal, Apa Saja?

Dalam pelaksanaannya, performance appraisal yang diterapkan oleh perusahaan bisa saja mengalami kendala dan problem. Beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut:

Terlalu Fokus Pada Aspek Negatif

Merupakan hal yang penting menilai kekurangan yang berdampak pada kegagalan karyawan mencapai target. Namun, apabila performance appraisal hanya berfokus pada nilai negatif, penilaian kinerja seperti ini tidak bisa dikatakan benar.

Terlebih lagi jika komunikasi hanya berlaku satu arah. Hal ini berarti kepala HR atau bisa juga atasan hanya berperan sebagai satu-satunya pihak yang berbicara sementara karyawan hanya bisa mendengarkan tanpa diizinkan berpendapat.

Ya, semestinya karyawan juga punya hak untuk menyampaikan pendapatnya. Penilaian kinerja semestinya dapat membuka kesempatan untuk diskusi dan penyelesaian masalah bersama-sama.

Baca juga: Cara Menyusun KPI untuk Performance Appraisal Karyawan

Kurang Berorientasi Pada Pengembangan Tenaga Kerja

Penerapan evaluasi kinerja yang baik tidak hanya sekadar pemberian kompensasi lebih apabila karyawan mampu mencapai targetnya. Namun, perlu adanya upaya untuk terus meningkatkan kemampuan mereka supaya bisa mengerjakan tugas dengan efektif dan hasil yang optimal.

Sebagai contoh, apabila karyawan merasa kesulitan untuk mengelola pekerjaan mereka yang menyebabkan penyelesaian memakan waktu terlalu lama. Mereka bisa mengikuti pelatihan manajemen waktu (time management) untuk mengelola waktu di tempat kerja menjadi lebih efektif.

Jangka Waktu Penilaian Kinerja yang Terlalu Lama

Penilaian kinerja normalnya dilakukan setahun sekali. Hal ini sebenarnya bisa dibilang terlalu lama, karyawan membutuhkan evaluasi dan umpan balik secara teratur. Terlebih lagi problem atau kendala baru bisa saja muncul, apabila tidak ditangani dengan baik maka ini bisa menghambat produktivitas mereka.

Namun, sebagai catatan penilaian kinerja yang terlalu sering juga bukan hal yang baik. Terlebih lagi jika teknisnya terlalu menekan karyawan, bukannya meningkatkan kinerja justru ini bisa menimbulkan masalah baru.

Itu dia penjelasan mengenai performance appraisal berbasis KPI. Semoga informasi ini bisa bermanfaat. Apabila Anda membutuhkan template  performance appraisal, maka bisa mengunduhnya langsung di website ini.

Selain itu, jika Anda membutuhkan arahan lebih lanjut mungkin bisa konsultasi langsung dengan pakar SDM kami. Informasi kontak sudah tersedia, konsultasikan kebutuhan pengembangan karyawan Anda bersama orang yang tepat.

Apa Saja Program Strategis Departemen HRD? Ini 3 Contohnya

Divisi HRD mempunyai tanggung jawab yang besar dalam kemajuan suatu perusahaan. Kompeten atau tidaknya karyawan, serta berbagai aspek penting lainnya menyangkut kinerja SDM bergantung pada kemampuan HRD merancang strategi yang cerdas.

Setiap tenaga profesional di bidang ini bisa saja menerapkan teknik yang berbeda. Mereka  memperhatikan kondisi internal, mempelajari prosedur kerja tim, dan manajemennya.

Setelah itu, baru mereka dapat merancang program strategis untuk meningkatkan kualitas SDM di perusahaan tersebut mulai dari memperbaiki masalah yang ada terkait sistem rekrutmen, pengembangan karyawan, penilaian dan lain-lain.

Pada kesempatan kali ini kami akan berusaha menjelaskan sedikit mengenai program strategis departemen HRD. Silahkan simak penjelasan di bawah untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya.

Program Strategis HRD dari Rekrutmen Sampai Penilaian Kinerja

Meskipun tenaga HRD dapat menerapkan metode yang berbeda saat menjalankan tugasnya.

contoh program stratagis hrdNamun, secara umum ada beberapa poin yang sifatnya mendasar dan bisa dijadikan sebagai permulaan yang bagus untuk membuat program divisi HRD di perusahaan. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Rekrutmen Tenaga Kerja

Hampir semua orang tahu profesi HRD erat kaitannya dengan proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Mereka memilih secara selektif dan kritis siapa dan kenapa seseorang bisa diterima untuk bekerja di suatu perusahaan pada posisi jabatan tertentu.

Proses rekrutmen tenaga kerja yang dilakukan oleh HRD meliputi pencarian kandidat, interview, hingga onboarding karyawan. Setiap bagian tersebut nantinya akan diuraikan satu persatu untuk merancang program strategis HRD yang terencana dengan baik.

Memilih dan menilai calon tenaga kerja dalam jumlah banyak membuat HRD dituntut untuk dapat menyelesaikan tugasnya dengan efisien.

Di beberapa perusahaan besar bahkan sudah mulai menggunakan teknologi seperti AI dan program tertentu untuk melakukan screening CV, background check, dan lain sebagainnya

 2. Memulai Pengembangan Karyawan

Program kerja HRD tidak berhenti di rekrutmen. Mereka juga perlu memikirkan bagaimana rencana pengembangan karyawan yang tepat. Bagian yang terkesan mudah ini nyatanya bisa sangat rumit.

Jika kita pahami keterampilan setiap karyawan itu pasti berbeda-beda. Pekerjaan yang mereka lakukan sehari-hari juga tidak selalunya sama. Tenaga profesional HRD perlu menganalisis setiap kebutuhan talent atau karyawan dan menentukan planning pengembangan yang sesuai untuk mereka.

Contoh pengembangan SDM bisa berupa kursus, webinar, uji kompetensi, sertifikasi, dan lain sebagainnya. Semakin berkembangnya tenaga kerja, maka kualitas dan kompetensi mereka akan meningkat.

Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada perusahaan dan mengurangi risiko turnover.

3. Menilai Kinerja Karyawan

Program strategis HRD lainnya adalah mengevaluasi, menilai kinerja dari tenaga kerja. Lagi-lagi ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan, seorang HR diwajibkan untuk menilai secara objektif atas data dan apa yang terjadi di lapangan bukan berdasarkan subjektivitas suka atau tidak suka.

Hasil kinerja yang kurang optimal dari karyawan perlu dievaluasi sesegera mungkin diperbaiki secara bertahap agar tidak menimbulkan masalah yang lebih rumit. Tidak hanya itu, HRD juga mempunyai wewenang untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada atasan mengenai kenaikan jabatan atau bahkan pemecatan.

Namun, sebagai catatan keputusan yang krusial seperti ini hanya dapat dilakukan atas wewenang pimpinan/atasan saja. Tentunya hal ini masih bisa diuraikan menjadi lebih dalam.

Misalnya untuk kenaikan jabatan, maka perlu diperhatikan alasan kelayakan memutuskan hal tersebut, bagaimana performa kinerjanya selama ini dan lain sebagainnya.

Baca juga: Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan di Era Modern

Haruskah Membuat Program Strategis HRD Secara Manual?

Sebenarnya membuat program strategis tidak harus dilakukan manual. Namun, terkadang untuk menguji kompetensi dari HRD, mereka biasanya diminta untuk membuat program kerja dari nol.

Bagi HRD pemula hal seperti ini bisa jadi sangat menantang, tidak cukup sehari membuat program seperti ini bisa memakan waktu cukup lama.

Terlebih lagi setiap rencana tersebut nantinya akan di pertanggung jawabkan juga dan berpengaruh terhadap kondisi SDM di perusahaan tersebut.

Namun, merancang program kerja seperti ini bisa melatih kemampuan penyelesaian masalah, berpikir strategis, pengambilan keputusan, dan lain-lain.

Apabila perusahaan tidak mengharuskan untuk membuat program strategis secara manual, biasanya mereka akan memberikan template yang dapat mempermudah pekerjaan HRD.

Pakarkinerja.com menyediakan template program HRD aplikatif dan dapat langsung digunakan sebagai acuan untuk departemen tersebut untuk penyusunan rencana jangka pendek dan jangka panjang.

Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai template program strategis HRD dan berbagai template bermanfaat lainnya untuk mempermudah kebutuhan manajemen SDM perusahaan.

Ikuti Workshop Pengembangan SDM dan Dapatkan 3 Manfaat Ini!

Perusahaan Anda membutuhkan workshop pengembangan SDM? Keinginan untuk mengadakan workshop adalah hal yang bagus. Secara umum memang ada banyak metode yang bisa digunakan untuk berusaha meningkatkan kualitas SDM.

Metode dengan pengadaan workshop dinilai menjadi salah satu pilihan yang tepat karena instruktur dan peserta dapat berinteraksi secara aktif dalam format diskusi terbuka.

Penyaluran ilmu menjadi lebih mudah, khususnya jika perusahaan Anda memiliki banyak tenaga kerja. Perlu diingat kembali tujuan dari workshop adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta mengenai hal tertentu.

Dalam konteks ini pengembangan SDM berarti ada kaitannya dengan personal growth, meningkatkan motivasi dalam bekerja, mempelajari ilmu baru, mengatasi kendala bekerja, dan lain sebagainnya.

3 Manfaat Mengikuti Workshop Pengembangan SDM

Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan apabila perusahaan mengadakan workshop pengembangan SDM, berikut ini beberapa poin pentingnya:

training manajemen risiko

1. Meningkatkan Motivasi dan Semangat Kerja

Manusia bukanlah robot yang bisa bekerja nonstop tanpa membutuhkan dukungan dan motivasi. Saat kinerja karyawan mulai menurun, pihak manajemen internal perlu bertindak untuk mengatasi kendala tersebut.

Mengadakan workshop bisa menjadi solusi, pembicara yang profesional bisa memberikan tips serta pengetahuan kepada karyawan untuk mengembalikan motivasi kerja karyawan agar lebih bersemangat lagi.

Ya, tentunya hal ini tidak instan tetap berproses. Namun, setidaknya dengan mengambil keputusan untuk pengadaan workshop dapat mencegah penurunan motivasi kerja yang lebih buruk.

2. Meningkatkan Keterampilan dan Keahlian

Selain memperbaiki motivasi kerja, workshop pengembangan SDM juga bisa menambah keahlian dan memberikan keterampilan baru kepada peserta. Pembicara seringkali mengajarkan skill baru yang dapat diaplikasikan untuk mendukung produktivitas.

Kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik (time management), pengendalian stres berlebih, peningkatan kerja tim, dan lain sebagainnya. Ada banyak contoh keterampilan baru yang bisa dikuasai oleh peserta.

Harapannya setelah mengikuti workshop, ilmu baru ini bisa terus dikembangkan dan diterapkan untuk jangka panjang.

3. Meningkatkan Kemampuan Beradaptasi

Saat perusahaan mengadakan rekrutmen skala besar, seringkali karyawan baru membutuhkan pembiasaan dan adaptasi dengan lingkungan kerja, culture kerja, dan lain sebagainnya.

Keberadaan workshop bisa menjadi pengenalan yang bagus. Mereka yang masih dalam tahap pemula bisa beradaptasi dengan lebih cepat, memahami keterampilan apa yang harus mereka kuasai untuk menunjang produktivitas kerja ke depannya.

Lambat dalam beradaptasi bisa memberikan dampak yang cukup serius untuk kondisi perusahaan. Jadi, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan lebih baik mulailah dengan mengadakan workshop pengembangan SDM untuk tim Anda.

Baca juga: Cara Merumuskan Rencana Pelatihan atau Training Plan dengan Optimal

Bagaimana Memilih Workshop yang Tepat untuk Perusahaan?

Untuk memastikan bahwa Anda mengadakan workshop yang tepat, berikut ini kami berikan sejumlah tips yang bisa dicoba:

  1. Pertama, pastikan bahwa Anda sudah menentukan tujuan dan kebutuhan. Sebagai contoh jika kendalanya ada di motivasi karyawan menurun, minimnya pengembangan, maka workshop yang Anda butuhkan berkaitan dengan topik SDM (Sumber Daya Manusia).
  2. Kemudian, pertimbangkan reputasi terpercaya atau tidaknya penyedia workshop. Sebagai contoh, jika yang Anda cari adalah workshop SDM maka pastikan instruktur tersebut mempunyai latar belakang di bidang manajemen SDM, profesional, pernah mengisi workshop di perusahaan-perusahaan
  3. Terakhir, cek berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan workshop dan jadwalnya. Jika semuanya sudah siap, Anda bisa menyepakati pengadaan workshop sesuai dengan rencana yang disiapkan.

Workshop Pengembangan SDM Bersama Yodhia Antariksa

Kabar baik untuk Anda yang sedang mencari penyedia workshop perusahaan. Beliau Bapak Yodhia Antariksa adalah pakar SDM yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Kami siap mengadakan workshop SDM ke lokasi kantor, pabrik, atau tempat kerja perusahaan bapak/ibu.  Materi dan pembahasan dapat dikoordinasikan terlebih dahulu supaya sesuai dengan kebutuhan.

Tidak perlu mengkhawatirkan soal jadwal dan biaya, kami berusaha untuk memberikan estimasi biaya yang terjangkau. Sebagai bahan pertimbangan, instruktur kami telah mengisi workshop dan pelatihan SDM untuk perusahaan BUMN dan BUMS di Indonesia.

Workshop dapat diadakan untuk perusahaan skala kecil, menengah, atau besar kami tidak membeda-bedakan skala usaha. Secara umum setiap perusahaan mempunyai hak yang sama untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.

Hubungi konsultan SDM untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar jadwal pengadaan workshop. Untuk saat ini lokasi yang kami utamakan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Namun jika ada wilayah lainnya bisa disampaikan saja, sekian dan terima kasih.