Standar UMK Indonesia atau Upah Minimum Kota dan Kabupaten

Upah minimum selalu menjadi bahan perdebatan panjang setiap tahunnya. Di Indonesia, ada dua macam upah minimum yaitu UMP dan UMK. UMP adalah Upah Minimum Propinsi sedangkan UMK adalah Upah Minimum Kabupaten/Kota.

Dilihat dari namanya, UMP dan UMK memiliki tingkatan yang berbeda karena UMP berlaku untuk seluruh propinsi sedangkan UMK berlaku hanya di kawasan kabupaten/kota yang bersangkutan.

Namun, dari segi nilai, UMK yang merupakan tingkat II yaitu kabupaten atau kota memiliki nilai yang lebih tinggi dari UMP. Hal ini disebabkan oleh UMP yang merupakan batasan dalam penetapan Standar UMK Indonesia.

UMP ditetapkan untuk seluruh propinsi yang mempertimbangkan beberapa faktor yaitu kebutuhan hidup layak (KHL), tingkat ekonomi daerah, tingkat inflasi, daya beli masyarakat, dan kemampuan industri. Namun, tentunya ada perbedaan kondisi di masing-masing daerah tingkat II. Continue reading “Standar UMK Indonesia atau Upah Minimum Kota dan Kabupaten”

Berapa Sebenarnya Besaran Gaji yang Paling Layak Anda Terima ?

Berapa gaji yang sebenarnya paling layak Anda terima?

Dan apakah Anda sudah puas dengan jumlah gaji yang sekarang Anda terima?

Sebenarnya ada satu metode ilmiah yang lazim digunakan untuk mengukur seberapa pantas gaji yang harus Anda terima. Metode ini acap disebut sebagai Compensable Factors Analysis.

Jika Anda ingin melakukan negoisasi atau permintaan kenaikan gaji, maka Anda perlu sekali memahami cara kerja metode ini. Continue reading “Berapa Sebenarnya Besaran Gaji yang Paling Layak Anda Terima ?”

Standar Gaji dan Upah Karyawan Indonesia

Masalah gaji memang menjadi salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Gaji yang layak akan memacu seorang pegawai bekerja dengan dedikasi yang baik, sedangkan gaji yang tidak layak tentu akan menyebabkan pegawai menjadi kurang berdedikasi.

Meskipun hal ini telah diketahui secara umum, namun demikian nyatanya banyak perusahaan yang masih semena-mena dalam memperlakukan para pekerjanya. Padahal hal ini jelas kontra produktif baik untuk pekerja maupun untuk perusahaan tempat ia bekerja.

Salah satu fenomena akibat ketidaklayakan gaji adalah adanya keluar masuk pegawai yang frekuensinya begitu tinggi. Gaji yang kecil serta beban tugas kerja yang banyak memang akan membuat para pekerja merasa tidak dihargai dan memutuskan resign sedini mungkin dari perusahaan tersebut. Akibatnya, kestabilan perusahaan pun menjadi terganggu sehingga performanya jauh lebih buruk dibanding berbagai perusahaan lain yang tidak mengalami masalah ini.

Namun demikian, bila gaji yang diberikan terlalu besar, tentu perusahaan juga akan rugi. Dana yang seharusnya bisa digunakan untuk sektor lain terpaksa banyak dihabiskan untuk menggaji pegawai. Continue reading “Standar Gaji dan Upah Karyawan Indonesia”