Mengenal 5 Contoh Asesmen Kompetensi dan Penjelasannya

Asesmen kompetensi – Untuk mendapatkan karyawan terbaik, biasanya perusahaan akan menjalankan serangkaian test untuk menguji kompetensi dari perusahan tersebut.

Ada berbagai macam metode dan teknik yang digunakan, salah satunya yaitu dengan mengikuti teknis kompetensi.

Pada kesempatan kali ini kami ingin mengajak Anda untuk mencari tahu bagian-bagian yang termasuk ke dalam metode pengujian kompetensi tenaga kerja yaitu melalui sistem in-basket exercise, role play, group discussion dan behavior event interview.

Untuk memahami lebih jauh mengenai setiap bagian-bagian tersebut, silahkan simak penjelasan di bawah ini.

5 Asesmen Kompetensi yang Sering Digunakan Perusahaan

Kelima asesmen asesmen di atas merupakan hal yang cukup kompleks. Di sini kami hanya menjelaskan dasar-dasarnya saja sebagai pengenalan awal mengenai sistem pengujian karyawan untuk mendapatkan kandidat terbaik.

template asesmen kompetensi

1. In Basket Exercise

In basket exercise atau tes dalam keranjang adalah metode rekrutmen yang digunakan badan usaha untuk melihat kompetensi calon pekerja dengan melakukan tugas-tugas yang berkaitan langsung dengan pekerjaan yang akan mereka lakukan.

Bukan lagi menebak atau memperkirakan keahlian seseorang, pengetesan secara langsung seperti ini diharapkan bisa memberikan hasil yang lebih pasti.

Contoh asesmen calon karyawan dengan metode in basket exercise misalnya untuk lowongan posisi staff admin kantor, maka yang bersangkutan akan dites keahliannya mengenai pengoperasian basic hingga advanced penggunaan software admin untuk melakukan input data, mengelola dokumen, rekap data, dan lain sebagainya.

2. Role Play

Selain menguji karyawan melalui keahlian mereka, perusahaan juga bisa menerapkan teknik role play simulasi yang digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi atau interaksi sosial.

Penggunaan metode ini seringkali dikaitkan dengan sistem wawancara kerja. Nantinya dari pihak HR atau bahkan atasan bisa mengajukan beberapa pertanyaan secara acak untuk mengetahui seperti apa respons dan jawaban dari calon karyawan mengenai suatu pembicaraan.

Metode role play juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui seperti apa kepribadian dari calon pendaftar dan menilai seberapa serius mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Selain itu, dalam skenario role play terdapat beberapa hal yang menjadi poin penilaian seperti komunikasi lisan, kemampuan mempengaruhi, keterampilan interpersonal, dan lain-lain.

Baca juga: Contoh Materi Tes Assessment Center dalam Asesmen Kompetensi

3. Group Discussion

Ketiga ada metode group discussion atau diskusi secara grup, metode seleksi rekrutmen karyawan tingkat lanjut. Sesuai dengan namanya, group discussion mengharuskan calon karyawan untuk hadir dan mengikuti diskusi secara grup.

Biasanya diskusi ini terdiri dari 6-15 orang menyesuaikan dengan bagaimana kebijakan dari perusahaan terkait.

Teknik assesment digunakan untuk melihat berbagai aspek calon tenaga kerja dari segi kepercayaan diri, pengetahuan, pemahaman, berpikir kritis, problem solving, dan lain sebagainya.

Dari pihak perusahaan bisa menentukan topik diskusi secara bebas dan acak (tidak diberitahukan sebelumnya). Pengujian dengan metode seperti ini memang cukup memakan waktu, dalam sekali diskusi bisa 20-45 menit.

Pastikan juga untuk menyediakan moderator diskusi untuk memastikan semuanya tetap berjalan secara kondusif.

4. Case Study

Berikutnya, ada metoda asesmen dengan mengadakan studi kasus. Latihan studi kasus bertujuan untuk menilai kompetensi calon pegawai mengenai kemampuan berpikir analitis, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan sebagainya.

Adapun teknis dari studi kasus itu sendiri bisa berupa pembuatan laporan tertulis, presentasi, atau diskusi secara kelompok.

Teknik pengujian ini membutuhkan persiapan yang cukup banyak. Mulai dari mengumpulkan materi, merancang pembahasan, dan lain-lain. Dalam penerapannya hanya perusahaan di sektor bidang tertentu yang menggunakan case study sebagai metode assesmen untuk merekrut karyawan.

5. Behavior Event Interview

Asesmen kompetensi yang terakhir adalah behavior event interview pertanyaan yang ditanyakan guna memahami cara karyawan berpikir dan menyikapi kondisi-kondisi tertentu, khususnya dalam lingkup pekerjaan.

Salah satu tes yang cukup rumit dan tidak jarang membuat calon karyawan merasa bingung. Karena dalam proses behavior event interview ini tidak ada jawaban yang salah atau benar.

Dalam pelaksanaannya, calon karyawan akan diminta bercerita tentang dirinya. Baik itu aktivitas keseharian yang ia lakukan, hobi, atau sebagainya.

Itu dia penjelasan mengenai asesmen kompetensi dalam dunia kerja yang bisa diterapkan untuk berbagai sektor usaha. Anda bisa mencoba salah satu teknik di atas atau memadukannya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Ingin menerapkan teknik-teknik asesmen asesmen dengan lebih terencana? Pakarkinerja.com menyediakan template dan tools panduan lengkap Asesmen Assessment Center + Panduan Jawaban Asesmen Kompetensi. Anda bisa mendapatkannya tools ini dengan menghubungi kami.

Dapatkan materi asesmen kompeten langsung dari konsultan SDM yang ahli di bidangnya hari ini.

Tools SOP Bidang SDM yang Bisa Langsung Dicoba Hari Ini

Menyusun dan membuat SOP HRD bukanlah hal yang simpel. Perusahaan perlu melakukan riset dan meninjau kebutuhan-kebutuhan penting seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, untuk mempermudah proses ini sekarang sudah banyak ditemukan template SOP bidang SDM di internet.

Ada yang premium dan gratisan, keduanya tentu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pembahasan tersebut, kami ingin jelaskan secara sekilas mengenai bagian-bagian SOP SDM (HRD) sebagai pengenalan awal.

Apa Saja yang Biasanya Ada di SOP Bidang SDM (HRD)?

Dalam SOP HRD, biasanya terdiri dari berbagai bagian yang meliputi tentang bidang sumber daya manusia. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

sop untuk bidang sdm hrd1. SOP Rekrutmen Tenaga Kerja

Pertama berkaitan dengan rekrutmen atau penerimaan tenaga kerja baru dan teknis menyeleksi karyawan. SOP ini bertujuan untuk memastikan perusahaan bisa mendapatkan tenaga kerja yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Tidak hanya itu, aspek lain seperti kepribadian, sikap, dan lainnya juga menjadi pertimbangan.

SOP penerimaan karyawan setidaknya memuat hal di bawah ini:

  • Tujuan, memberikan pernyataan tujuan adanya SOP rekrutmen
  • Ruang lingkup, membahas mengenai syarat, kriteria, dan prosedur rekrutmen
  • Waktu rekrutmen, kapan dibutuhkan penerimaan tenaga kerja baru seperti mengisi posisi yang kosong atau upaya pengembangan tim
  • Syarat kandidat, ditujukkan kepada karyawan agar mereka bisa mengetahui apa saja yang harus terpenuhi baik itu syarat dokumen dan non-dokumen
  • Prosedur, menjelaskan alur rekrutmen dari tahap awal sampai selesai

2. SOP Wawancara Kerja

Selanjutnya, ada tahap wawancara atau biasa disebut juga sebagai interview. Standar Prosedur ini mengatur dan mempersiapkan apa saja yang nantinya perlu ditanyakan kepada calon kandidat tenaga kerja, persyaratan waktu, dan lain sebagainya.

Setiap perusahaan pastinya mempunyai SOP tersendiri berkaitan dengan tahapan ini. Sebagai contoh, berikut kami berikan SOP sederhana dalam melakukan wawancara kerja:

  • Waktu, menjelaskan kapan interview akan diadakan, secara spesifik menyebut jam dan tanggal menyesuaikan dengan pertimbangan internal
  • Persyaratan, memberikan penjelasan mengenai dokumen apa yang perlu dibawa, aturan berpakaian, dan ketentuan lainnya sebelum wawancara kerja
  • Rangkaian pertanyaan, sebagai informasi rahasia dari perusahaan bagian yang ditanyakan biasanya berbeda-beda menyesuaikan dengan tim penilai atau manajemen HRD. Biasanya berkaitan dengan hobi, relevansi posisi yang dilamar, skill dan kemampuan, rencana dalam rentang 3-5 tahun ke depan

3. Rencana Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

SOP ini secara khusus membahas bagaimana rencana perusahaan untuk memberikan pelatihan atau pengembangan untuk tenaga kerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan skill dan kemampuan guna memaksimalkan hasil kerja mereka.

Ada banyak jenis pelatihan yang bisa diberikan kepada karyawan. Oleh karena itu, diperlukan adanya SOP pelatihan dan pengembangan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh tim internal.

  • Analisis kebutuhan, memahami bagian atau aspek tertentu yang dianggap perlu mengadakan pelatihan atau training
  • Memilih jenis pelatihan, setelah mengetahui keperluannya perusahaan bisa sesuaikan jenis pelatihan yang akan diikuti oleh karyawan misalnya pelatihan bahasa, pelatihan motivasi kerja, dan sebagainya
  • Evaluasi dan pemantauan hasil, setiap pelatihan yang diikuti diharapkan mampu memberikan pengaruh baik terhadap pengembangan SDM perusahaan

Selain ketiga hal di atas, masih ada SOP penilaian kinerja, sistem promosi dan kenaikan jabatan, serta SOP penggajian.

Manfaat Penggunaan SOP Bidang SDM

Dengan proses yang cukup kompleks, kami rasa akan cukup masuk akal jika perusahaan mempertanyakan seberapa penting peran SOP bidang SDM ini?

Menurut Permenpan (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia) No.PER/21/M-PAN/11/2008, manfaat SOP antara lain:

  1. Sebagai standardisasi tahapan yang dilakukan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi risiko
  2. kesalahan dan kelalaian
  3. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung pada intervensi manajemen
  4. Meningkatkan sistem akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam pelaksanaan tugas
  5. Menciptakan ukuran standar kinerja
  6. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas dalam pemberian pelayanan

Jika perusahaan Anda kesulitan menyusun SOP sendiri ingin yang lebih praktis tapi mudah disesuaikan dengan kebutuhan internal, maka saran kami adalah membeli paket template SOP super lengkap untuk SDM (HRD) yang tersedia di pakarkinerja.com

Untuk informasi pembelian tools premium SOP SDM bisa menghubungi admin. Sekian dan kami ucapakan terima kasih atas kunjungannya.

Pelatihan Manajemen Waktu dan Manfaatnya untuk Produktivitas

Pelatihan Manajemen waktu merupakan hal yang penting untuk memastikan Anda bisa menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tepat dengan pemanfaatan waktu yang optimal.

Jika kita pahami, semua orang membutuhkan kemampuan ini. Baik itu pegawai, tim manajemen, pimpinan divisi, bahkan tingkatan direktur sekalipun.

Namun, pada kesempatan kali ini kami ingin fokus mengulas time management pada karyawan atau pegawai.

Dengan asumsi Anda adalah pemilik bisnis atau usaha, maka ini menjadi pembahasan yang cukup relevan untuk disimak sampai selesai.

Namun sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai training manajemen waktu, mari kita pahami dulu hal-hal yang mendasar.

Apa Itu Manajemen Waktu (Time Management)?

Manajemen waktu adalah upaya mengatur atau mengelola waktu dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Ya, konteks dari time management memang cukup luas tidak hanya berfokus terhadap aspek efisiensi pekerjaan, melainkan hal ini membahas mengenai kemampuan individu dalam memanfaatkan waktunya.

Tujuan utama dari manajemen waktu adalah menghindari aktivitas atau tindakan yang sia-sia, mengubahnya menjadi sesuatu yang produktif dan bermanfaat baik untuk jangka pendek atau panjang.

Dalam lingkup pekerjaan, manajemen waktu punya peran yang penting mempengaruhi kinerja atau performa tenaga kerja dalam menjalankan tugasnya.

Pelatihan Manajemen Waktu dan Apa yang Harus Dilakukan

Meskipun terlihat mudah dan sepele, nyatanya menerapkan manajemen waktu yang baik itu sulit dan butuh pembiasaan. Oleh karena itu, saat ini banyak beredar penyedia kelas training time management untuk membuat semuanya lebih terarah.

Tentunya setiap penyedia training punya rahasia sendiri-sendiri bagaimana mereka bisa memaksimalkan upaya time management yang lebih baik. Berikut kami jelaskan beberapa poin umumnya:

1. Membuat Data Aktivitas Pekerjaan Atau Kegiatan Harian

Cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan manajemen waktu yang efektif adalah paham apa yang harus Anda lakukan.

Salah satunya dengan membuat data aktivitas atau kegiatan harian. Ini akan membuat waktu-waktu yang Anda habiskan tetap terpantau dan mudah untuk diatur.

Misalnya dengan menggunakan fitur pengingat pada ponsel, mencatat to do list, dan lain sebagainnya. Misalnya saat berada di kantor Anda bisa menganalisis kondisi, mana kegiatan yang memang penting dan harus diutamakan.

2. Memahami Konsep Skala Prioritas Pada Setiap Kegiatan

Pelatihan manajemen waktu juga berkaitan erat dengan kemampuan individu untuk memiliki skala prioritas. Dengan begini, mereka tidak akan meremehkan waktu dan bisa memanfaatkannya dengan baik.

Pekerjaan dengan prioritas tinggi harus dikerjakan lebih dahulu, hal ini bisa dilatih dengan metode yang lebih kurang sama membuat catatan. Seiring berjalannya waktu, Anda akan terbiasa untuk menentukan skala prioritas tanpa harus mencatatnya lagi.

3. Mengurangi Kegiatan yang Tidak Perlu (Penghambat Kinerja)

Tenaga kerja dengan manajemen waktu yang baik pastinya paham apa saja kegiatan dengan skala prioritas rendah. Kegiatan ini biasanya menghabiskan waktu, tapi sedikit manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukannya apalagi di tempat kerja.

Dalam kondisi tertentu bahkan bisa menimbulkan konflik misalnya seperti kebiasaan gosip, perundungan, dan bermain-main di waktu yang tidak tepat.

Kegiatan seperti ini perlu ditangani dengan baik, sebisa mungkin diminimalisir untuk mengurangi masalah yang bisa mengacaukan efisiensi kerja.

Baca juga: Masalah Pengembangan SDM di Era Global, Seberapa Sulit Menghadapinya?

Procrastination Musuh Utama Time Management

Salah satu hal yang sering terjadi pada kegagalan time management adalah kebiasaan menunda pekerjaan alias procrastination. Rencana yang sudah dibuat sedemikian rupa seketika berantakan apabila Anda belum mampu menyingkirkan masalah ini.

Kebanyakan orang menganggap mereka punya banyak waktu, sehingga muncul istilah “Kalau bisa besok, kenapa harus sekarang?”

Meskipun kita paham teorinya, terkadang mengatasi kebiasaan menunda-nunda seperti ini sulit teratasi jika tidak ada kemauan dari individu tersebut. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk menguranginya yaitu:

  • Buatlah target, santai memang perlu untuk membuat pikiran rileks. Namun, terlalu santai akan memunculkan bibit procrastination yang perlahan bisa mengurangi nilai produktivitas Anda
  • Singkirkan pemicu, ada banyak hal yang bisa mengganggu produktivitas mulai dari HP yang tidak berhenti berdering, notifikasi dari sosmed, dan lain sebagainya. Hindari semua hal itu fokuslah pada apa yang sedang Anda kerjakan

Demikian penjelasan mengenai pelatihan manajemen waktu. Apabila Anda punya pertanyaan atau kendala untuk menerapkannya silahkan berkonsultasi dengan tenaga profesional yang sudah berpengalaman dan paham dengan aspek ini.

Misalnya seperti konsultan SDM, mereka bisa membantu tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas dengan berbagai tahapan pengembangan SDM salah satunya memperbaiki kualitas manajemen waktu.