Pelatihan Manajemen bertujuan mendidik disiplin waktu dan pekerjaan bagi setiap karyawan dalam perusahaan. Pelatihan semacam itu sebetulnya juga akan sangat bermanfaat bagi individu yang berkeinginan memperbaiki kualitas hidup yang diharapkan berdampak positif pada dunia kerja dan masa depannya. Sudah banyak sekali model pelatihan yang diperkenalkan oleh berbagai perusahaan.
Bahkan banyak kegiatan pelatihan yang mengundang narasumber dari luar demi mensukseskan hasil pelatihan. Setiap individu bisa terlibat dalam program pelatihan yang nantinya akan menetapkan target tertentu.
Jika program tersebut diselenggarakan oleh sebuah perusahaan, tujuan utamanya adalah membentuk sumber daya manusia yang lebih berkualitas sehingga memungkinkan pembentukan situasi dan kondisi kerja yang diharapkan.
Ada dua kunci dasar dalam membentuk sistem manajemen yang tepat sehingga benar-benar menciptakan situasi terbaik di sebuah perusahaan. Dua kunci dasar tersebut adalah waktu dan prioritas. Kita bisa menguraikannya sebagai berikut.
Manajemen Waktu
Satu-satunya hal yang sulit ditaklukkan dalam dunia ini adalah waktu. Sekali kita kehilangan waktu, kita tak bisa mengembalikannya. Dalam sebuah program pelatihan, ada banyak sekali model latihan yang pada dasarnya bertujuan menciptakan waktu yang efisien dan efektif. Prinsip menghargai waktu merupakan titik penting yang tak bisa diganggu gugat.
Melatih manajemen waktu memang sangat sulit apalagi jika terbiasa hidup dalam lingkungan yang terkesan santai dan fleksibel. Tapi perlu diketahui bahwa ketepatan waktu bukan berarti menciptakan suasana yang kaku.
Justru dengan manajemen waktu yang tepat, seorang individu seharusnya mampu menikmati setiap detiknya tanpa ketegangan yang tak perlu. Ada beberapa cara sederhana yang bisa dipraktikkan demi memacu konsep manajemen waktu yang tepat. Misalnya dengan menggunakan catata dan daftar tugas yang harus dilakukan sebagai pengingat. Metode ini merupakan praktik dasar yang semestinya bisa dilakukan oleh setiap orang. Setiap individu bisa menggunakan buku harian atau notes kecil yang harus selalu dibawa setiap hari.
Apalagi teknologi sudah semakin maju sehingga makin mudah untuk mengelolanya dalam agenda portabel. Contohnya dengan mengatur alarm sebagai pengingat pada hari dan jam tertentu. Pelatihan Manajemen selalu menekankan konsep menaati waktu supaya setiap individu bisa menghasilkan kualitas kerja yang optimal.
Manajemen Prioritas
Selalu ada dorongan untuk memenuhi target tertentu dalam sebuah agenda. Di situlah kita mesti memutuskan apa yang harus diutamakan, dan apa yang bisa dilanjutkan kemudian hari. Manajemen prioritas mengandalkan satu sistem pengelolaan yang efektif dari rancangan waktu yang telah disusun.
Setidaknya, ada beberapa patokan untuk memahami prioritas dalam sebuah aktivitas, yaitu penting, mendesak, tidak penting, tidak mendesak. Gunakan empat patokan tersebut untuk mengenali dan memahami prioritas dalam sebuah agenda atau rencana kegiatan.
Sebaiknya susun dalam sebuah tabel sederhana yang terdiri dari empat kolom tersebut, lalu isilah dengan rencana atau kebutuhan. Pembagian prioritas dalam empat kolom tersebut pernah diperkenalkan oleh Stephen Covey dalam bukunya yang masyhur tentang 7 Kebiasaan Manusia yang Efektif.
Dalam program pelatihan, setiap individu diwajibkan menyusun tabel prioritas yang akan selalu menjadi pegangan dan pedoman ketika menjalani sebuah agenda. Kelihatannya metode tersebut sangat mudah dilakukan. Tapi tidak setiap individu mampu menjalaninya di tengah arus informasi yang demikian deras dan sering memancing naluri untuk bertindak tanpa perhitungan. Contoh paling nyata ialah dengan menerapkan daftar tabel tersebut pada kebutuhan barang atau produk yang ingin dibelanjakan (wishing list).
Sejauh mana sebuah program pelatihan akan berhasil? Tergantung dari tingkat pembiasaan yang berhasil dijalankan oleh peserta. Karena sebuah program pelatihan akan diselenggarakan pada dua tataran. Pertama adalah kerja individu dan selanjutnya adalah kerja kelompok.
Lebih sulit lagi kalau diterapkan pada sistem kerja kelompok karena inilah yang nantinya jadi bekal dalam menjalani aktivitas di sebuah lingkungan kerja.
Risiko dari sebuah kerja kelompok adalah tingkat individualitas yang cenderung masih tinggi sehingga membuka peluang perpecahan dalam sebuah tim kerja. Kekompakan harus senantiasa dijaga dengan mengencangkan ikatan perkawanan di antara anggotanya. Prosesnya memang bisa sangat lama tapi akan berhasil setelah dijalankan dan dibiasakan secara rutin dalam program Pelatihan Manajemen.
Baca juga Contoh Materi Pelatihan SDM UnggulÂ