Pengembangan SDM pariwisata banyak menghadapi hambatan. Kurangnya kesadaran, minimnya partisipasi, sampai terbatasnya skill atau keahlian membuat industri ini terkesan sulit berkembang.
Padahal jika kita melihat dari kegiatannya, industri pariwisata sangat membutuhkan peran sumber daya manusia yang unggul.
Coba kita ambil satu contoh dari aspek lingkungan. Karena kebanyakan tempat wisata agar banyak dikunjungi maka tempatnya harus nyaman dan bersih.
Sebisa mungkin mengurangi risiko pencemaran lingkungan. SDM sekitar harus kompak, sama-sama berpartisipasi untuk mengusahakan hal tersebut.
Kami akan mencoba menjelaskan satu persatu hambatan-hambatan dalam pengembangan SDM pariwisata serta bagaimana cara mengatasinya. Jika Anda tertarik dengan pembahasan ini, silahkan simak penjelasan di bawah.
3 Tantangan dalam Pengembangan SDM Pariwisata dan Solusinya
Sesuatu yang terasa kompleks akan lebih mudah untuk diatasi setelah memahami kondisinya secara fokus satu per satu. Hal yang sama juga berlaku untuk kendala dalam mengatasi masalah pengembangan SDM pariwisata.
Berikut ini kami bagi menjadi tiga bagian kendala dan langkah penyelesaian masalah yang bisa diterapkan.
1. Terbatasnya Tenaga Kerja Terampil
Indonesia tidak kekurangan SDM, tapi problem di negara kita adalah sumber daya manusia yang banyak tapi belum dikelola dengan baik. Sektor pariwisata membutuhkan tenaga kerja atau tim pengelola yang kreatif dan kompeten di bidangnya. Baik dari segi manajemen, pemberian layanan guide, tim kebersihan, dan lain sebagainya.
Lantas bagaimana cara mengatasi persoalan ini? Sebenarnya pemerintah sudah punya program khusus lewat pelatihan pariwisata Kemenaker menyiapkan Balai Latihan Kerja dan Balai Latihan Kerja Komunitas untuk pengembangan SDM pariwisata.
Beberapa keahlian dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan oleh tenaga kerja:
- Keterampilan berbahasa asing seperti inggris, mandarin, dan sebagainya
- Kemampuan untuk menjadi pemandu wisata yang ramah dan profesional
- Kemampuan beradaptasi dan manajemen sektor pariwisata itu sendiri
Program seperti ini yang harus dikawal terus implementasinya dan ditingkatkan penerapannya agar bisa terlaksana dengan efektif di berbagai daerah potensial untuk membuka peluang pariwisata baru di Indonesia.
2. Kebersihan dan Kesehatan
Selanjutnya, ada bagian yang sudah kita singgung di bagian pertama yaitu mengenai kebersihan dan juga kesehatan dari lokasi wisata tersebut. Karena bagaimana pun juga tempat untuk rekreasi haruslah nyaman, bersih, dan sehat.
Terlebih lagi pengunjung biasanya didominasi keluarga yang membawa anak-anak. Penyediaan fasilitas tempat cuci tangan, menyediakan tong sampah di berbagai titik, dan pembersihan rutin untuk area wisata.
Apabila lokasi tersebut dekat dengan pabrik atau industri penghasil limbah, maka perlu adanya koordinasi untuk memastikan yang bersangkutan tidak membuang limbah sembarangan.
Bisa dipahami untuk mengupayakan kebersihan dan kesehatan lingkungan pariwisata dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.
3. Minimnya Promosi
Untuk membuat tempat wisata dikenal dan banyak pengunjungnya, maka perlu adanya rencana promosi, pengenalan kepada masyarakat lokal dan mancanegara mengenai lokasi tersebut.
Sebagus apapun potensi yang dimiliki oleh tempat pariwisata jika upaya untuk mengenalkannya sangat minim maka bisnis pariwisata sulit berkembang. Diperlukan adanya SDM khusus yang bergerak di bidang promosi sektor pariwisata.
Hal ini dilakukan dengan dua cara baik itu offline maupun online. Promosi harus gencar dilakukan untuk mendorong popularitas tempat tersebut agar semakin banyak diketahui oleh para target wisatawan lokal atau luar negeri.
Kemampuan seperti ini butuh yang namanya kreativitas, sekali lagi perlu adanya pelatihan atau dukungan dari segala pihak yang terkait untuk menerapkan berbagai strategi promosi sektor pariwisata dalam negeri.
Baca juga: Materi Pelatihan dan Pengembangan SDM, PPT Siap Pakai!
Pengembangan Manajemen SDM Pariwisata dan Rencana Perbaikannya
Apa kaitannya tujuan pengembangan SDM dan keberhasilan industri pariwisata? Pertanyaan yang bagus. Tentu keduanya sangat berkaitan, apabila manajemen sumber daya manusia berjalan dengan optimal maka besar kemungkinan ada peningkatan dari segi kualitas dan kompetensi pihak-pihak bergerak di bidang ini.
Karena salah satu elemen penting manajemen SDM adalah upaya pelatihan dan training untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Lebih dari itu, manajemen SDM juga memperhatikan bagaimana sistem rekrutmen, motivasi kerja, keselamatan tenaga kerja, hingga pemberian kompensasi.
Harapannya jika tenaga kerja puas berkontribusi dalam pengembangan industri pariwisata maka dedikasi mereka akan meningkat.
Perlahan namun pasti jika seluruh tim yang mengurusi sektor pariwisata mempunyai semangat yang sama, mudah-mudahan industri ini akan semakin maju ke depannya.
Demikian pembahasan kami mengenai pengembangan SDM pariwisata. Apabila perusahaan Anda membutuhkan bantuan profesional untuk mengupayakan manajemen sumber daya manusia maka bisa berkonsultasi dengan konsultan SDM Bapak Yodhia Antariksa, Msc.
Beliau akan membantu Anda untuk meningkatkan kualitas manajemen SDM di organisasi atau perusahaan dengan metode yang tepat.