Profil Yodhia Antariksa Sang Pakar Manajemen SDM Kelas Dunia

Berbicara mengenai manajemen SDM di tanah air, Anda pasti pernah mendengar salah satu nama yaitu Yodhia Antariksa. Namanya dikenal sebagai pakar manajemen SDM kelas dunia. Dalam artikel ini kita akan mengulas sedikit biografi tentang pendidikan ataupun kehidupan Yodhia Antariksa sehingga dia menjadi salah satu orang yang berpengaruh terhadap ilmu manajemen.

Yodhia bekerja sebagai konsultan manajemen SDM yang telah terlibat dalam pengembangan sistem manajemen SDM untuk lebih dari 100 klien dengan pelayanan pengembangan terbaik, untuk perusahaan, BUMN, dan pemerintahan. Beliau telah menyelesaikan pendidikan master di bidang master of science in HR management dari Texas A&M University (USA). Sedangkan untuk program strata satu (S1) pendidikan yang telah diselesaikan dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Bibit kehebatan dan kecerdasan Yodhia Antariksa sudah terlihat sejak masih usia belasan tahun. Dirinya lahir di desa Pekajangan daerah Pekalongan dan menghabiskan SLTA di kota kelahirannya ini, yaitu kota batik. Yodhia sangat menyukai membaca sejak usia dini. Bahkan sejak dirinya menginjak kelas 2 SD, surat kabar nasional semacam Kompas dan Sinar Harapan sudah habis dilahapnya. Layaknya orang dewasa. Sudah terlihat bibit cerdasnya bukan?

Yodhia Antariksa – Profil Konsultan Manajemen Terbaik Indonesia

Semakin bertambahnya umur, semakin menjulang pula minat membacanya. Saat SMP, buku yang habis dia lahap secara rutin adalah jurnal Prisma dan buku – buku sejarah mengenai perang dunia, kehidupan pra merdeka dan lain – lainnya. Seperti yang Anda ketahui, jurnal Prisma adalah jurnal yang sangat legendaris dan ditujukan untuk para mahasiswa pasca sarjana.

Kehidupan SLTA-nya yang berada di SMA Negeri Kajen, Pekalongan dipenuhi dengan aktifitas membaca buku.

Setelah lulus dari SLTA nya, Yodhia melanjutkan kuliah ke Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dengan mengambil jurusan manajemen. Benar – benar fokus di bidangnya, bukan? Iya, dalam hidup memang harus fokus dan harus ada spesifikasi bidang untuk mencapai tujuan dan masa depan yang cerah sesuai dengan impian.

Segala potensi Yodhia akan dunia literasi seperti membaca, menulis, dan aktifitas intelektual tumbuh dengan cepat selama berkuliah di fakultas Ekonomi UII ini.

Selain menggeluti bidang di atas, Yodhia juga seorang aktifis kampus dimana dirinya telah melibatkan diri dengan kegiatan pers kampus atau pers mahasiswa (persma). Nah, dari kegiatan di pers kampus inilah,

ia terus mengasah ketrampilan menulisnya. Saat menginjak tingkat tiga, tulisan-tulisan Yodhia Antariksa bisa masuk dan dimuat di koran serta majalah nasional seperti koran Bisnis Indonesia, Republika dan majalah Warta Ekonomi. Semakin berkembang dan terus berkembang kemampuan dan pengalamannya. Padahal, selama kuliah Yodhia lebih banyak belajar secara otodidak dan membaca buku secara mandiri.

Setelah malang – melintang dalam dunia aktivisme kampus – sebuah pengalaman yang sangat berharga untuk memasuki dunia kerja, Yodhia akhirnya lulis pendidikan S1 pada tahun 1995. Cukup lama memang, karena dirinya berkuliah S1 selama 6 tahun. Dirinya terlalu asyik dengan dunia aktivitisme kampus, lengkap dengan segala idealismenya.

Namun Yodhia tidak menyesal dengan lamanya waktu untuk selesai kuliah ini. Hal itu karena pengalaman menjadi aktivis mungkin tidak kalah berharga – atau bahkan mungkin lebih berharga – dibanding pengetahuan yang dia dapatkan dari bangku kuliah untuk menjadi sarjana S1.

Yodhia Antariksa melanjutkan kuliah S2 di Amerika Serikat melalui beasiswa prestisius Fulbright Scholarship. Namun sebelumnya, dirinya bekerja terlebih dahulu sembari mengumpulkan tabungan untuk bekal S2 nya. Yodhia mengirim puluhan surat lamaran kerja, selama kurang lebih tiga bulan, akhirnya Yodhia Antariksa mendapat panggilan tes dari Bogasari Flour Mills, sebuah anak usaha dari Group Indofood.

Sebelumnya, dirinya menjadi peneliti lepas pada lembaga riset manajemen di Yogyakarta. Setelah melalui rangkaian tes masuk di Bogasari Flour Mills, dirinya resmi diterima sebagai peserta program management trainee pada Maret 1996 selama 6 bulan. Selanjutnya ia memilih ditempatkan pada bagian Training and Development. Dari sini lah awal perjalanan karis seorang Yodhia Antariksa.

Sejak saat itulah dia memutuskan untuk bergerak dan berkiprah di bidang Human Resource Development. Bahkan ketika kuliah S2, Yodhia juga mengambil jurusan HRD.

Yodhia kemudian melanjutkan S2 setelah 2 tahun bekerja. Dirinya menduga mendapatkan beasiswa karena kiprahnya yang aktif di lembaga pers kampus dan juga karena banyaknya tulisan dia yang dimuat di media nasional saat masih menjadi mahasiswa. Jadi bukan lantaran faktor akademik yang menjadi pertimbangan utama, sebab secara akademis nilai IP Yodhia tidak begitu tinggi.

Dewan juri sendiri mengatakan partisipasi dalam beragam kegiatan masyarakat, ataupun kegiatan ekstra kurikuler dan sejenisnya lebih menjadi pertimbangan dalam pemberian beasiswa. Setelah resmi mendapatkan surat dari Fulbright, Yodhia Antariksa resmi resign dari pekerjaan yang telah ia geluti selama tiga tahun.

Yodhia kuliah dan menjalani pendidikan master program di Amerika pada tahun 1999 hingga awal 2001. Dirinya cukup menikmati masa – masa kuliah S2 nya, terlebih di sana terdapat perpustakaan yang sangat besar dan lengkap. Bayangkan, perpustakaan di sana 10 lantai! Sangat besar dan lengkap pastinya, bukan? Yodhia benar-benar menikmati saat membaca ratusan buku dan jurnal yang tersedia di perpustakaan tersebut.

Itulah pembahasan sedikit mengenai Yodhia Antariksa yang merupakan salah satu ahli dalam hal ilmu manajemen. Biografi singkat tentang Yodhia Antariksa akan memberikan Anda pandangan mengenai beliau sebagai salah satu kebanggaan anak bangsa. Anda juga bisa mencari informasi mengenai beliau di media online, karena banyak Biografi beliau yang dishare, contohnya di Google.

Yodhia Antariksa – Profil Konsultan Manajemen Terbaik Indonesia