Cara Merekrut Karyawan yang Kompeten dan Mempertahankan Karyawan Terbaik

Anda pastinya bertanya-tanya, bagaimana sebuah perusahaan besar menerapkan proses rekrutmen bukan? Apa saja yang umumnya diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan maju tersebut?

Tak salah memang, mengingat begitu besarnya lapangan pekerjaan yang dibuka untuk masyarakat umumnya. Sayangnya, tak semua orang berkompeten untuk menduduki jabatan yang tengah dicari tersebut. Ada saja hal yang terkadang mengganjal perjalanan mulus seseorang untuk duduk dalam perusahaan.

Langkah ini sengaja diambil untuk mendapatkan calon karyawan yang benar-benar memiliki kemampuan dan bakat yang mumpuni.

Perusahaan pastinya tak ingin sekedar menerima orang tanpa melihat latar belakang serta bakat yang dimiliki. Apalagi bila karakter yang dimiliki juga terkesan tidak mendukung potensi karirnya berkembang. Seperti yang kita ketahui, ada orang pintera yang terlalu sombong dengan kemampuannya hingga tak ingin belajar lagi.

Untuk lebih jelasnya, berikut proses rekrutmen yang umumnya diterapkan oleh pihak perusahaan. Hanya saja talent managementlah yang bergerak dan menemukan bibit unggul. Proses tersebut antara lain adalah.

1. Menyeleksi lamaran yang masuk ke perusahaan
Proses ini wajib hukumnya, agar tak sembarang calon karyawan yang direkrut nantinya. Pada tahap awal ini, cv beserta surat penting lainnya dilampirkan oleh pelamar.

Dari sini, pihak manajemen sumber daya bisa memilah mana yang sesuai standar dan mana yang tidak. Umumnya, cv berisi pengalaman bekerja selama ini di perusahaan lain atau selama hidup mereka. Lalu, ada pula ijazah yang menggambarkan seberapa besar pengetahuan yang dimiliki pelamar.

2. Mengumpulkan pelamar yang memenuhi syarat
Langkah berikutnya adalah dengan memanggil para pelamar yang dianggap telah memenuhi syarat.

Para calon karyawan ini akan mengikuti tahapan seleksi lainnya, biasanya berupa interview. Disini, pihak talent management bisa membaca karakter sekaligus bakat yang dimiliki. Sehingga mereka bisa semakin yakin sebelum mengambil keputusan besar, menerima atau menolak calon karyawan tersebut di perusahaan.

3. Mengembangkan dan memperkuat karyawan baru
Proses rekrutment ini adalah yang paling awal dilakukan atau on boarding.

Ketika pertama kali karyawan bergabung, maka dia telah siap secara mental dan karakter memajukan perusahaan. Diharapkan tenaga baru tersebut bisa konsisten dengan nilai, wawasan, serta strategi yang diterapkan perusahaan. Tak ada keluhan atau alasan lain yang mungkin keluar dari mulut para calon karyawan selama proses tersebut berlangsung. Mereka dianggap telah setuju semenjak awal memasukkan lamaran di perusahaan tersebut.

4. Mempertahankan karyawan berpotensi di perusahaan
Mengembangkan bakat serta kemampuan karyawan selama di perusahaan adalah tugas yang cukup berat. Pasalnya ada karyawan yang perkembangannya sangat pesat dan adapula yang sebaliknya. Langkah paling sulit memang untuk mempertahankan dan mengembangkan sumber daya manusia di perusahaan. Ada kalanya mereka ingin lepas dan mencoba peruntungan di perusahaan lain.

Inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi pihak manajemen bakat. Selain itu, bisa saja karyawan yang belum lama bergabung namun berpotensi memutuskan untuk keluar. Hal inilah yang coba dihindari oleh pihak perusahaan. Itulah mengapa lahir istilah kontrak yang menerapkan pinalti di dalamnya.

5. Merekrut sebanyak mungkin karyawan berkompeten
Begitu banyak pelamar berkompeten yang masih menganggur dan belum mendapat pekerjaan. Padahal bila diberi kesempatan, bukan tidak mungkin mereka bisa memajukan perusahaan. Inilah mengapa kebanyakan perusahaan akhirnya membuka lowongan pekerjaan demi merekrut sebanyak mungkin calon karyawan yang berkomitmen dan kompeten. Dalam proses rekrutmen ini, karakter yang dicari haruslah sesuai dengan apa yang diharapkan sebelumnya.

6. Pelatihan dan program seleksi dalam upaya perekrutan
Berbagai pelatihan dan program seleksi dilakukan untuk mengkoordinasikan perekrutan yang dilakukan. Talent management pastinya mengikutsertakan seluruh karyawan agar bersinergisitas memajukan perusahaan tersebut.

Karyawan baru diharapkan mampu mengikuti irama kerja para senior di perusahaan dan saling bahu membahu. Tak hanya itu, diharapkan para karyawan baru memahami secara penuh strategi serta visi misi perusahaan ke depan. Bukan sebatas permukaan saja, seperti yang dilihat oleh masyarakat umum.

Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap pemerintah untuk menciptakan kesempatan kerja seluas-luasnya. Inilah yang coba dipenuhi oleh pihak perusahaan dalam proses rekrutmen. Mereka mencoba menarik semua karyawan berpotensi bergabung demi mengubah standar ekonomi individu.

Baca juga Kiat Melakukan Wawancara Kerja dengan Sukses.