Pentingnya Asesmen Kompetensi untuk Promosi Jabatan Karyawan Perusahaan

asesmen kompetensi untuk promosi jabatan

Perusahaan yang mampu memberikan promosi jabatan kepada karyawannya adalah hal yang istimewa. Para karyawan akan merasa dihargai atas kerja keras mereka. Peran HRD dalam hal ini harus memiliki gambaran yang jelas mengenai kinerja dan penilaian setiap karyawannya. Pelaksanaan asesmen kompetensi untuk promosi jabatan akan membantu HRD dalam memperjelas kinerja dan penilaian calon kandidatnya.

Apa Itu Asesmen Kompetensi?

Promosi jabatan adalah sebuah aspek untuk menunjukkan pertumbuhan karyawan dan kemajuan karirnya. Proses promosi ini sebaiknya dilaksanakan dengan maksimal agar dapat memotivasi karyawan dan meningkatkan kinerjanya. Supaya tidak salah memilih calon kandidat, maka asesmen kompetensi untuk promosi jabatan perlu dilakukan. Jadi, apa itu asesmen kompetensi?

Setiap HRD perusahaan, sebaiknya memastikan bahwa para karyawannya sangat kompeten dan terampil agar selaras dengan tujuan perusahaan. Maka dari itu, asesmen kompetensi adalah sebuah landasan HRD perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengukur keterampilan, pengetahuan, dan perilaku karyawannya. Sehingga memungkinkan HRD membuat keputusan yang tepat mengenai pelatihan, pengembangan bakat, dan proses promosi jabatan.

Asesmen kompetensi ini memberikan pemahaman yang jelas tentang kemampuan karyawan dan area yang perlu mereka tingkatkan. Untuk itu, akan memungkinkan HRD membuat keputusan dalam pemilihan manajemen kandidat yang tepat. Pada dasarnya sangat penting juga untuk menilai potensi kepemimpinan karyawan yang akan naik jabatan. Karena nantinya mereka perlu memiliki kemampuan untuk memotivasi, melimpahkan tugas, dan berkomunikasi secara efektif dengan anggota timnya.

Oleh karena itu, asesmen kompetensi untuk promosi jabatan karyawan mempermudah mengidentifikasi mereka yang memiliki potensi yang lebih unggul. Sehingga hasil asesmen tersebut menciptakan analisa aktivitas dan pencapaian kinerja calon kandidat. Analisa ini juga membantu pihak HRD meminimalisir hambatan dan memecahkan masalah.

Pentingnya Asesmen Kompetensi Untuk Promosi Jabatan

Salah satu pedoman penting dalam proses promosi jabatan karyawan adalah penilaian kinerja. Untuk itu, asesmen kompetensi untuk promosi jabatan sangat penting bagi HRD karena berfungsi sebagai strategi manajemen talenta yang efektif. Berikut beberapa faktor penting asesmen kompetensi dalam HRD perusahaan:

Meningkatkan kinerja karyawan

Asesmen ini dapat memberikan penilaian yang tepat dalam memahami kemampuan karyawan dan area yang perlu mereka tingkatkan. Ini akan mengarah pada peningkatan kinerja karyawan dan kepuasan kerja.

Mengidentifikasi kesenjangan keterampilan (skill gap)

Asesmen kompetensi membantu HRD mengidentifikasi kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki dan yang dibutuhkan oleh karyawan. Informasi ini sangat berharga untuk merancang program pelatihan dan pengembangan promosi jabatan.

Mendorong efektivitas perusahaan

Dengan asesmen kompetensi karyawan yang selaras dengan tujuan perusahaan, HRD dapat mendorong efektivitas, produktivitas, dan daya saing karyawannya.

Memaksimalkan perekrutan dan penyeleksian

Melaksanakan asesmen kompetensi dalam proses perekrutan memungkinkan HRD memilih kandidat yang tepat. Sehingga, dapat meningkatkan kesesuaian kinerja karyawan dan mengurangi perputaran karyawan.

Membuat perencanaan training yang optimal

Asesmen kompetensi membantu dalam mengidentifikasi karyawan berpotensi besar. Sehingga, HRD dapat memfasilitasi perencanaan training yang efektif dan pengembangan kepemimpinan.

3 Jenis Kompetensi Yang Umum Dalam Asesmen

Kompetensi adalah keterampilan dan atribut penting yang diperlukan agar karyawan dapat bekerja secara efektif dalam jabatan barunya. Berikut 3 jenis kompetensi yang paling sering digunakan dalam asesmen kompetensi untuk promosi jabatan:

Kompetensi Fungsional

Kompetensi fungsional merupakan keterampilan dan pengetahuan khusus diperlukan dalam perusahaan. Hal ini berhubungan langsung dengan tanggung jawab pekerjaan, mencakup:

  • Rekrutmen dan Seleksi— Keahlian dalam mencari talenta terbaik, serta melakukan wawancara dan penilaian.
  • Hubungan Karyawan— Keterampilan dalam mengelola konflik karyawan dan keterlibatan karyawan.
  • Pelatihan dan Pengembangan— Keahlian dalam merancang dan menyampaikan program pelatihan yang efektif untuk meningkatkan keterampilan karyawan.

Kompetensi Pokok

Kompetensi pokok adalah keterampilan dan karakteristik dasar seorang karyawan. Hal ini selaras dengan nilai dan budaya perusahaan, seperti:

  • Komunikasi— Kemampuan menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif.
  • Pemecahan Masalah— Menganalisis situasi dan menemukan solusi praktis.
  • Kerja tim— Berkolaborasi dengan tim untuk mencapai tujuan dan hasil bersama.

Kompetensi Perilaku

Kompetensi perilaku mengacu pada karakteristik pribadi yang mempengaruhi tindakan dan perilaku karyawan ditempat kerja. Hal ini memainkan peran penting dalam menentukan kesesuaian karyawan dengan budaya perusahaan, meliputi:

  • Kepemimpinan— Kemampuan untuk menginspirasi dan membimbing orang lain.
  • Kemampuan beradaptasi— Menerima perubahan dan bersikap fleksibel dalam kebutuhan bisnis yang terus berkembang.
  • Kecerdasan Emosional— Memahami dan mengelola emosi, serta berinteraksi secara efektif dengan orang lain.

5 Metode Asesmen Kompetensi Untuk Promosi Jabatan Karyawan

Melaksanakan asesmen kompetensi berperan penting untuk mengevaluasi keterampilan dan kemampuan karyawan. 5 metode yang umum digunakan untuk tujuan asesmen ini, yaitu:

Asesmen Diri

Karyawan mengevaluasi kompetensi dirinya berdasarkan tingkat kemahiran untuk kepentingan promosi jabatan. Pendekatan ini membantu karyawan mengambil kepemilikan atas perkembangan mereka.

Asesmen Manajer

Manajer menilai kompetensi anggota timnya dengan mengamati kinerja sehari-hari mereka.

Asesmen Sesama

Dalam asesmen sesama, rekan kerja mengevaluasi kompetensi satu sama lain, membina lingkungan kerja yang kolaboratif dan mendukung.

Wawancara Perilaku

Wawancara perilaku melibatkan kandidat dalam memberikan contoh nyata tentang situasi mereka pada kompetensi tertentu. Hal ini sebagai indikator kinerja masa depan.

Umpan Balik 360-Derajat

Umpan balik 360-derajat melibatkan pengumpulan umpan balik dari berbagai sumber. Termasuk diantaranya pemimpin atau manajer, dan rekan kerja dalam memberikan pandangan holistik tentang kompetensi kandidat.

Kesimpulan

Setiap HRD perusahaan membutuhkan alat ukur kinerja karyawan yang handal dan valid. Pelaksanaan asesmen kompetensi untuk promosi jabatan akan membantu mereka mencapai tujuan mereka. Ada alasan lain mengapa memiliki proses penilaian promosi jabatan yang autentik itu penting. Hal ini memberikan gambaran yang jelas bagi karyawan yang menunjukkan kemajuan dalam kinerjanya. Sehingga nantinya akan cocok untuk menempati jabatan yang baru.

HRD perusahaan yang menghargai kompetensi karyawannya, akan membentuk masa depan perusahaan yang lebih cerah. Asesmen kompetensi tersebut harus mengukur kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya dalam jabatannya yang baru nanti. Ini menunjukkan seberapa efektif kinerja seorang karyawan dalam bidang tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan perusahaan.

Asesmen kompetensi ini menciptakan kesempatan berharga untuk menganalisis aktivitas dan pencapaian dalam pekerjaan. Analisis seperti ini membantu HRD menghilangkan hambatan dan memecahkan masalah. Selain itu, asesmen ini memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengevaluasi diri mereka sendiri. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan mereka. Promosi jabatan ini membuka jalan bagi mereka untuk maju dalam perusahaannya.

Sangat Efektif! Inilah 4 Imbas Teknologi dalam Manajemen SDM Tentang Cara AI Bantu Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan

cara ai bantu meningkatkan kepuasan kerja karyawan

Beberapa tahun belakangan ini menjadi masa-masa dimana perkembangan teknologi mengambil alih. Pada ranah SDM misalnya, terdapat teknologi yang dipercaya sebagai cara AI bantu meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Penerapan AI memberikan bantuan kepada perusahaan dalam menghadapi tantangan, situasi tak terduga, hingga mengelola kinerja tim. AI dapat memberikan data informasi performa karyawan, kehadiran, umpan balik, hingga keinginan individu.

Dalam pandangan yang lebih luas, penerapan AI dalam Manajemen SDM bukan hanya sekedar alat teknologi, melainkan mitra dalam mengoptimalkan kepuasan karyawan dan pertumbuhan organisasi. Terdapat 4 imbas positif, berikut penjabarannya:

1. Mengurangi Beban Kerja Karyawan

AI dapat melakukan beberapa tugas yang berat dan memakan waktu seperti membuat jadwal interview ke ratusan kandidat, memproses data, bahkan interview sekalipun. Kontribusi AI tersebut pada akhirnya mampu mengurangi jam kerja karyawan.

Imbas lainnya adalah karyawan tidak akan mudah jenuh, karena tugas seperti itu sebenarnya sangat monoton. Jadi, kelompok SDM juga bisa memiliki banyak waktu untuk lebih kreatif lagi atau melakukan pekerjaan lainnya.

Karena bantuan AI pada perusahaan tidak hanya untuk pekerjaan yang berat saja, tapi pekerjaan ringan sekalipun bisa dilakoni. Seperti halnya pekerjaan yang menjawab keluh kesah dari customer atau klien.

Terdapat teknologi AI yang mampu melakukan tugas itu, hal ini bukan berarti mengabaikan masalah pelanggan, tapi kebanyakan masalah mereka bermaksud sama. Oleh karena itu beberapa frequently asked questions bisa dijawab langsung oleh AI.

Hal tersebut akan mengurangi pekerjaan tim Call Center, selain dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, hal itu efektif juga dalam meningkatkan kebahagiaan karyawan karena mereka tidak perlu membaca keluhan secara berulang-ulang.

Tim Call Center pun tidak akan kewalahan menghandle banyak pertanyaan berulang.

Dampaknya bisa terlihat pada kinerja karyawan bisa semakin maksimal, lebih senang saat bekerja, dan mendedikasikan waktunya pada tanggung jawab yang dipegang.

Mereka juga bisa mengalokasikan waktunya,  seperti bergabung dengan tim satu divisi untuk berdiskusi lebih lanjut untuk meningkatkan performa perusahaan. Jadi dapat dikatakan bahwa AI benar-benar membantu dari lingkup kecil ke lingkup yang besar.

AI telah membawa perubahan besar dalam cara kita menjalankan bisnis. Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun AI dapat mengurangi beban kerja, tapi interaksi antar manusia tetap penting dalam membangun koneksi yang kuat.

2. Menganalisis Perasaan Karyawan

Meskipun tujuan perusahaan harus diletakkan pada posisi pertama, tapi jika tidak memperhatikan perasaan karyawan adalah hal yang percuma. Mereka rata-rata mentahbiskan waktunya setengah hari bekerja.

Oleh karena itu perlu evaluasi agar hati kecil mereka terdengar. Mempekerjakan karyawan sudah sepatutnya mengerti perasaan mereka dengan baik, harapannya untuk menguntungkan kedua belah pihak terkait.

Langkah pertama adalah mengumpulkan data dan feedback dari karyawan. Data ini bisa berupa survei, review karyawan, komentar di platform internal, dan interaksi dalam media sosial yang terkait dengan perusahaan. Semakin banyak data semakin akurat hasilnya.

Kemudian Model AI didesain sedemikian rupa agar mampu mengerti data dari karyawan.

Setelah model dilatih sedemikian rupa, kemudian dilanjutkan dengan memberikan data karyawan yang dikumpulkan tadi untuk diperiksa.

Model akan menganalisa data yang berupa kata, kalimat yang mengandung jawaban dari perasaan setiap karyawan. Adapun sentimen umum yang dicari adalah positif, negatif, atau netral. Ketiga indikator tersebut sebagai hal penentu atas tindakan yang diambil setelahnya.

Data yang muncul akan membantu manajemen untuk menentukan bagian mana yang kurang, terabaikan, dan butuh perbaikan. Atau mungkin sebaliknya, data mungkin saja menunjukkan kepuasan karyawan.

Nah dari bagaimana cara ai bantu meningkatkan kepuasan kerja karyawan pun terjawab melalui kemampuan analitik nya tersebut. Meski beberapa jawaban dari karyawan sedikit canggung, tapi jawaban itu benar-benar dibutuhkan.

Karena, apapun hasil yang muncul tentu saja memberikan gambaran yang jelas terhadap tim HR. Mereka kemudian bisa dengan mudah membuat rencana untuk memulihkan atau hanya sekedar meningkatkan.

3. Mengerti Kebutuhan Karyawan

Mengerti kebutuhan karyawan adalah cara AI bantu meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Kenapa demikian? Karena kemampuan analisa AI. Tentunya hal tersebut sebagai angin segar tim manajemen sumber daya manusia.

Salah satu tanggung jawab besar mereka akhirnya mampu dikerjakan oleh kecerdasan buatan. Meski tidak secara keseluruhan, tapi perusahaan setidaknya bisa menghabiskan sedikit waktu untuk masalah ini.

Kemampuan analisa pada AI dapat memberikan informasi yang konkrit kepada tim HR manajemen. Hal tersebut sebagai landasan untuk menentukan keputusan, baik itu secara personal maupun general. Secara umum biasanya pada bagian keterampilan.

Karena indikator ini berpengaruh pada keberlangsungan perusahaan untuk jangka panjang. Sementara pada bagian yang lebih personal adalah perasaan karyawan. Karena perasaan yang buruk akan berdampak pada tidak inginnya melanjutkan pekerjaannya lebih lama.

Selanjutnya, dengan analisis karyawan tersebut, AI dapat memprediksi kemungkinan  karyawan yang hendak resign. Tim HR dapat mengambil tindakan untuk mencegah karyawan mengirimkan surat pengunduran diri.

Mungkin seperti itu salah satu gambaran dari manfaat AI terhadap manajemen SDM. Masalah dapat diidentifikasi lebih awal agar segera mengambil tindakan pencegahan, terkhususnya pada masalah pengunduran diri yang berdampak besar pada jalannya perusahaan.

4. Mewujudkan Work Life Balance

Salah satu dampak baik dari teknologi analitik AI adalah mengetahui jumlah jam kerja karyawan. Manajemen SDM bisa melacak seberapa lama karyawan menghabiskan waktu untuk bekerja dalam sehari. Lagi-lagi survei dikirimkan, tentunya dibantu oleh AI.

AI kemudian memproses feedback yang didapat dan mengubahnya menjadi informasi yang relevan. Informasi yang didapatkan berupa lama waktu yang dihabiskan bekerja, dan apakah ada dampak terhadap kesehatan mental.

Jika melebihi jam kerja yang diberikan tapi tidak mengalami stress, maka hal tersebut bukan masalah yang besar tapi tetap butuh penerapan jam kerja yang sesuai. Kemudian, jika kelebihan waktu bekerja berdampak buruk pada mental, maka perlu langkah lebih lanjut.

Perusahaan kemudian bisa membuat rencana untuk memperbaiki masalah tersebut, bisa dilakukan dengan melakukan kerjasama pihak terkait, atau meringankan beban pekerjaan dengan mengoptimalkan lebih banyak alat AI lagi.

Atau menyarankan pekerjaan jarak jauh, terkadang seseorang dapat menikmati waktunya dengan mudah jika bekerja pada zona nyaman. Rumah, cafe, atau tempat tertutup bisa memberikan kenyamanan bekerja dan meningkatkan produktivitas seseorang.

Dengan begitu, perasaan karyawan akan selalu merasa dihargai karena diperhatikan dari berbagai aspek. Itulah bagaimana AI meningkatkan kepuasan karyawan, dan melindunginya dari serangan gangguan mental.

Kesimpulan

Bagaimana cara ai bantu meningkatkan kepuasan kerja karyawan telah terjawab dengan rinci dengan beberapa pembuktian. Meskipun pada awal diperkenalkannya membuat orang berspekulasi akan ancaman, tapi seiring berjalannya waktu justru membuat AI membuktikan kinerjanya.

Jadi, perkembangan teknologi bukanlah sebuah ancaman jika dipergunakan semestinya. Dan jangan terlalu khawatir, karena 100% AI masih dibawah kontrol manusia. Gunakan secara bijak sesuai kebutuhan untuk memaksimalkan kelebihannya.

 

Cara Mendapatkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bagi Pekerja Industri

Setiap karyawan yang bekerja di perindustrian umumnya mendapatkan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan. Sebaiknya Anda juga perlu untuk mengetahui tentang adanya program perlindungan kehilangan pekerjaan bernama JKP. Program tersebut pertama kali diselenggarakan pada tahun 2022 silam. Ada beberapa cara mendapatkan jaminan kehilangan pekerjaan. Ketahui berbagai persyaratan dan juga caranya di bawah ini.

cara mendapatkan jaminan kehilangan pekerjaan

Persyaratan Mendapatkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Kami akan membahas terlebih dahulu mengenai sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi ketika ingin memperoleh JKP sebelum membahas cara mendapatkan jaminan kehilangan pekerjaan. Pastikan Anda sudah memenuhi seluruh persyaratan tersebut sehingga kehidupan sehari-hari tidak terlalu terganggu ketika terjadi pemutusan hubungan kerja.

Persyaratan yang pertama adalah sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Anda bisa mencari tahu terlebih dahulu apakah pabrik tempat Anda bekerja memberikan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan ini mengharuskan seluruh pesertanya untuk membayarkan iuran bulanan dengan nominal tertentu. Hal ini telah diatur dengan regulasi khusus yang bisa dilihat melalui website JKP resmi buatan Pemerintah. Setidaknya setiap peserta BPJS sudah terdaftar sebagai peserta dan melaksanakan iuran selama 12 bulan secara minimal dalam 2 tahun terakhir. Peraturan lain terkait hal ini adalah peserta BPJS melaksanakan iuran tersebut secara berturut-turut dalam 6 bulan terakhir sebelum terjadinya PHK. Kemudian setelah itu, peserta BPJS juga harus memahami adanya persyaratan kategori yang tidak masuk tanggungan JKP.

Beberapa kategori yang tidak masuk dalam tanggungan BPJS tersebut adalah peserta yang melakukan pengunduran diri, pensiun, mengalami kecatatan total tetap, meninggal dunia, dan juga berakhirnya kontrak dari pekerja PKWT. Selain ketentuan tersebut, Anda dapat memahami juga sejumlah persyaratan lain ketika mengajukan laporan untuk klaim JKP. Sejumlah dokumen yang harus dipersiapkan dapat kamu lihat dalam beberapa poin yang ada di bawah ini.

  • Pengajuan laporan yang disertakan dengan bukti terjadinya PHK (diperoleh dari surat PHK yang diberikan oleh tempat bekerja para peserta).
  • Berkomitmen untuk segera kembali bekerja dengan melamar berbagai pekerjaan lagi.
  • Resmi dilaporkan menjadi non aktif dari perusahaan yang disampaikan ke BPJS Ketenagakerjaan.
  • Tidak berstatus sedang kembali bekerja di bagian Sektor PU (Penerimaan Upah).
  • Mengajukan klaim JKP dalam waktu selambat-lambatnya 3 bulan setelah alami pemutusan hubungan pekerjaan.

Cara Klaim JKP untuk Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Kini Anda telah memahami sejumlah persyaratan yang diperlukan untuk mengajukan bantuan JKP. Kita akan langsung melanjutkan pembahasan yang berkaitan dengan cara mendapatkan jaminan kehilangan pekerjaan mulai dari klaim yang dilakukan pada bulan pertama. Pada bulan pertama, Anda bisa mulai membuka potal Siap Kerja yang ada di website JKP.

Kemudian Anda bisa pilih Ajukan Klaim pada portal tersebut. Dilanjutkan dengan melengkapi formulir terkait data diri. Pastikan dalam proses pengisian benar, termasuk dalam mengisi nomor rekening maupun surat KAPK. Apabila sudah selesai Anda bisa coba untuk menunggu proses validasi data yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Setelah itu, para peserta yang lolos dalam proses validasi data akan mendapatkan informasi melalui email. Dalam email tersebut terdapat informasi mengenai proses klaim JKP. Ikuti langkah-langkah yang tertera dalam email untuk bisa memperoleh bantuan uang tunai dari JKP. Apabila Anda berniat mengajukan klaim JKP pada bulan kedua atau ketiga setelah di PHK, maka Anda perlu untuk melakukan cara yang agak sedikit berbeda.

Kami juga akan menjelaskan langkah-langkah tersebut sehingga Anda tetap bisa mendapatkan uang tunai dari JKP. Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuka portal asesmen diri pada portal Siap Kerja atau JKP. Jika sudah selesai membuka portal asesmen diri, maka Anda dapat melanjutkan pengisian lamaran pekerjaan. Paling tidak Anda perlu mengisi minimal 5 perusahaan untuk proses pencarian pekerjaan yang barus etelah PHK. Bagian ini juga dapat digantikan ketika Anda telah selesai melakukan wawancara dan hanya tinggal menunggu hasil dari 1 perusahaan.

Kemudian Anda perlu melanjutkan dengan bimbingan konseling. Mengenai bimbingan konseling ini, para peserta akan mendapatkan bimbingan konseling terkait dunia kerja. Bimbingan konseling diharapkan mampu memberikan pembekalan yang cukup agar kelak peserta yang mengalami PHK bisa memperoleh karir lancar di tempat kerja berikutnya. Sejumlah keunggulan dari pemberian bimbingan konseling adalah memperoleh informasi terkait dunia pekerjaan mulai dari sectoral, regional, dan nasional. Selain itu, pemberian konseling diharapkan mampu memberikan informasi kepada para peserta terkait kemampuan dasar, karakter, minat, dan juga kepribadian para peserta.

Kemudian manfaat selanjutnya dari pemberian bimbingan konseling yakni memberikan informasi terkait rekomendasi peluang kerja kepada para peserta. Lalu dilanjutkan dengan mengikuti berbagai pelatihan terkait pekerjaan dan hal ini diberikan rkeomendasi oleh Petugas Antar Kerja. Setidaknya peserta yang ingin klaim JKP perlu untuk menghadiri pelatihan kerja minimal 80%. Proses menghadiri pelatihan kerja biasanya dilakukan pada periode bulan 2 hingga 5. Peserta juga dituntut untuk melanjutkan klaim di periode bulan selanjutnya. Waktu pengajuan klaim tersebut akan dicantumkan dalam akun Siap Kerja.

Jika keseluruhan proses tadi sudah selesai, maka peserta tinggal menunggu uang tunai yang dijaminkan oleh JKP dalam rekening masing-masing. Mengenai seberapa banyak uang tunai yang diberikan oleh JKP juga tertera dalam website JKP. Uang tunai yang diberikan kepada peserta sebesar 45% dari gaji yang diterima oleh peserta JKP pada bulan pertama. Namun besaran nominal tersebut akan berganti pada 3 bulan selanjutnya menjadi 25% dari upah yang diterima oleh peserta JKP yang terkena PHK.

Bagi Anda yang sedang mencari tahu cara mendapatkan jaminan kehilangan pekerjaan juga perlu memahami berbagai informasi tambahan lain, seperti informasi pasar kerja dan jenis pelatihan kerja yang diberikan oleh program JKP.  Informasi pasar kerja memberikan kesempatan kepada para peserta JKP untuk bertemu dengan para pemberi kerja. Para peserta dapat mencari tahu lapangan pekerjaan mana yang paling cocok dengan mereka. Diharapkan dari proses tersebut dapat memberikan kecocokan antara peserta yang mencari kerja dengan para pemberi pekerjaan. Kecocokan yang dimaksud meliputi banyak hal, seperti kompetensi kerja, kecocokan lingungan kerja, dan juga lain-lain.

Bahkan para peserta pelamar juga berkesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dari luar negeri. Dengan kata lain, para pencari kerja bisa saja memperoleh peluang lebih besar untuk bisa berkontribusi membangun negara. Semua proses ini dapat dilakukan melalui online sehingga peserta JKP tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya terkait transportasi. Kemudian penjelasan selanjutnya akan berkaitan dengan pelatihan kerja.

Pelatihan kerja yang diberikan oleh program JKP memungkinan peserta JKp untuk melakukan pengembangan kompetensi kerja yang diiringi dengan perbaikan kedisiplinan, etos kerja, produktivitas, dan lain-lain. Hal ini memungkinkan para peserta yang mengalami PHK untuk bisa kembali bekerja dengan kualitas diri yang meningkat. Tentu saja pelatihan kerja tersebut akan sangat membantu para peserta JKP untuk bisa memperoleh pekerjaan kembali.