4 Contoh Materi Training Motivasi Karyawan Baru

Materi training motivasi karyawan baru pastinya sangat dibutuhkan karena melalui training atau pelatihan, karyawan bisa mengembangkan ketrampilan serta kompetensinya untuk bisa mencapai target kerja yang lebih optimal.

Tentu saja, materi training untuk karyawan baru akan berbeda dengan materi training untuk karyawan yang telah memiliki pengalaman kerja.

Meski sebagian karyawan yang baru bergabung dengan suatu perusahaan telah memiliki pengalaman kerja dari tempatnya bekerja sebelumnya, namun, tentu karyawan tersebut tetap saja perlu memahami prosedur, sistem, ataupun hal-hal lain yang ada di perusahaan barunya.

Pihak manajemen SDM hendaknya bisa mempersiapkan materi training yang efektif bagi para karyawan baru sehingga bisa mencapai tujuan yang ditargetkan.

Contoh Modul Materi Training Motivasi Karyawan

Bila Anda sedang mencari beberapa contoh materi training motivasi karyawan baru yang bisa digunakan sebagai pedoman awal, berikut ini adalah sedikit gambaran tentang pemberian materi training bagi para karyawan baru yang mungkin bisa menjadi inspirasi Anda dalam menyusun materi training.

1. Materi Training SDM tentang Pengenalan Lingkungan Perusahaan

Materi training bagi karyawan yang baru bergabung dengan perusahaan Anda adalah tentang pengenalan lingkungan perusahaan. Materi ini menjadi hal yang cukup penting karena bertujuan untuk membantu para karyawan baru bisa lebih cepat dalam beradaptasi dengan tempatnya bekerja.

Baca Juga : Cara Menyusun Analisa Kebutuhan Pelatihan SDM dan Program Training

Materi yang mencakup dalam program training pengenalan lingkungan perusahaan bisa mencakup tentang kondisi lingkungan kerja, peraturan perusahaan termasuk jam kerja, serta tentang budaya kerja yang dibangun di perusahaan tersebut.

Semua materi tersebut hendaknya diperkenalkan kepada para karyawan baru sebelum mereka benar-benar terjun ke lapangan untuk bekerja.

Proses pemberian training tersebut bisa dilakukan dengan berbagai metode seperti dengan penyampaian materi di dalam kelas yang dipadukan dengan orientasi di lapangan sehingga materi yang disampaikan akan bisa lebih dipahami oleh peserta training yang dalam hal ini adalah karyawan baru.

2. Training tentang 5R dan K3

Materi training lain yang juga tak kalah penting bagi para karyawan baru adalah materi 5R dan K3. Materi tersebut bisa menjadi bekal bagi para karyawan untuk bisa lancar dalam menyelesaikan pekerjaan secara optimal.

5R merupakan singkatan dari Ringkas, rapi, Resik, Rawat, dan Rajin yang mana ketika karyawan bisa mengaplikasikan hal-hal tersebut dalam lingkungan kerjanya maka kenyamanan serta keamanan kerja pun akan bisa lebih mudah dicapai.

Sedangkan K3 atau Keselamatan Kerja Karyawan juga penting untuk dibekalkan kepada para karyawan baru yang akan bekerja di perusahaan tersebut sehingga para karyawan ini lebih memahami tentang prosedur keselamatan kerja supaya tidak terjadi kecelakaan nantinya ketika mereka sudah bekerja di perusahaan.

3. Training tentang Standar Operational Procedure atau Instruksi Kerja

Materi training untuk karyawan baru yang juga penting untuk dibekalkan adalah tentang instruksi kerja yang berkaitan dengan wilayah jangkauan tugas dan tanggung jawabnya serta pihak-pihak yang berkaitan dengan tugasnya.

Melalui training tersebut diharapkan karyawan bisa lebih memahami urutan kerja yang harus diikuti sehingga hasil kerjanya bisa lebih terkontrol serta terstandar sesuai dengan yang diatur oleh perusahaan.

4. Training tentang Continuous Improvement

Materi training ini lebih menekankan tentang perbaikan program yang dilakukan oleh perusahaan seperti dengan memberikan ide-ide perbaikan suatu program kerja serta merealisasikan ide tersebut sehingga karyawan bisa mendapatkan reward dari perusahaan.

Melalui training tersebut, karyawan bisa diperkenalkan tentang program serta peraturan yang diberlakukan terkait dengan program yang bersangkutan.

Contoh Materi Training Motivasi Kerja untuk Karyawan

Selain beberapa contoh materi training untuk karyawan baru sebagaimana yang disebut di atas, Anda sebaiknya juga mempersiapkan tentang materi pengembangan atau development yang juga tak kalah penting untuk dilakukan. Beberapa contoh materi development yang dibutuhkan bagi para karyawan baru adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kerja tim

Adanya pemberian tugas-tugas bagi karyawan baru secara sadar atau tidak bisa membantu para karyawan baru untuk bisa lebih mengenal rekan kerjanya baik yang berasal dari tim yang sama ataupun dari luar timnya.

Hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk membantu peningkatan kerja tim. Bagaimanapun dalam perusahaan, kerja tim pastinya menjadi hal yang harus dimiliki karena baik secara langsung atau tidak seluruh karyawan dalam perusahaan memiliki hubungan satu sama lainnya guna mendukung kinerja dan produktivitas perusahaan yang nantinya berguna untuk mencapai target yang ingin dicapai.

2. Peningkatan perencanaan

Untuk bisa membantu meningkatkan perencanaan, bagi karyawan baru terutama bagi mereka yang masih belum memiliki pengalaman kerja bisa dilakukan dengan memberikan penugasan untuk menyusun rencana aktivitas keseharian di kantor sekaligus target kerjanya. Dengan melakukan penugasan tersebut, ini bisa membantu karyawan baru dalam menentukan skala prioritasnya guna mencapai hasil kerja yang lebih optimal nantinya.

3. Peningkatan motivasi kerja

Ketika membicarakan tentang cara peningkatan motivasi kerja maka hal ini akan sangat berkaitan dengan lingkungan kerja yang ada di sekitarnya. pada pengembangan tentang motivasi kerja maka Anda sebaiknya bisa melihat tipe orang seperti apa dari karyawan baru Anda tersebut apakah seseorang yang memiliki banyak energi atau justru sebaliknya.

Tentu peningkatan motivasi kerja yang bisa diterapkan kepada setiap karyawan baru akan berbeda sesuai dengan tipe dan karakternya. Salah satu cara peningkatan motivasi kerja adalah dengan pemberian tantangan yang sesuai dengan tahapan dan porsinya. Dengan cara ini, para karyawan baru akan merasakan adanya motivasi kerja yang berangkat dari dalam diri mereka sendiri dan bukan berasal dari keterpaksaan atas apapun.

Inilah mengapa bila Anda memiliki posisi sebagai manajer Sumber Daya Manusia, Anda sebaiknya bisa memahami tentang materi apa yang tepat bagi para karyawan-karyawan yang bekerja di perusahaan Anda termasuk para karyawan baru.

Pemilihan materi training motivasi karyawan ataupun pengembangan pun hendaknya juga menjadi perhatian. Anda sebaiknya bisa memilih materi training untuk karyawan baru yang memang sesuai dengan kebutuhan serta target dari perusahaan Anda.

Skema Contoh Tes Asesmen Kompetensi Karyawan Yang Umum Digunakan HRD

contoh tes asesmen kompetensi

Asesmen kompetensi memiliki peranan penting dalam proses perekrutan karyawan berbakat. Dalam hal ini, HRD perusahaan perlu mempersiapkan skema dan contoh tes asesmen kompetensi guna mencari kandidat bertalenta. Calon kandidat pun harus siap menghadapi tes asesmen selama proses perekrutan. Adapun berbagai bentuk asesmen yang mesti dipersiapkan HRD, dan juga diikuti calon kandidat sebagai persyaratan. Nah, apa saja itu? Simak penjelasannya lebih lanjut!

5 Pertimbangan Melaksanakan Tes Asesmen Kompetensi

Asesmen kompetensi berguna untuk mengukur perilaku (attitude), keahlian (skill), dan pengetahuan (knowledge) kandidat sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Dengan melaksanakan asesmen kompetensi ini juga dapat membantu HRD perusahaan memprioritaskan kinerja karyawannya. Terutama dalam hal-hal yang perlu ditingkatkan lagi agar proses perekrutan lebih terarah dan hasil asesmen pun lebih akurat.

Untuk mempermudah proses asesmen ini, berikut 5 pertimbangan melaksanakan tes asesmen kompetensi karyawan perusahaan:

Konsistensi

HRD perlu menyiapkan contoh tes asesmen kompetensi yang melibatkan konsistensi untuk mencapai hasil yang sesuai dan seimbang. Ini akan meminimalisir ambiguitas dan mendapatkan hasil asesmen yang konsisten.

Fokus dan Terarah

Asesmen kompetensi yang diproses dengan baik akan menampilkan kandidat dengan skill, knowledge, dan attitude sesuai dengan jabatannya dan tujuan perusahaan. Ini akan memudahkan tim HRD dalam menemukan kesenjangan keterampilan (skills gap) untuk menyesuaikan program pelatihan dan pengembangan untuk mengatasi masalah.

Efisiensi

Dengan adanya asesmen kompetensi, tugas HRD akan lebih mudah dalam menyaring sejumlah kandidat yang paling cocok untuk jabatan tertentu. Asesmen ini sudah pasti menghemat waktu dan juga biaya selama proses perekrutan berlangsung. Sehingga, HRD dapat memfokuskan keahlian kandidat yang diinginkan yang memiliki kompetensi tinggi untuk jabatan tersebut.

Mudah beradaptasi

Sebelum HRD perusahaan menerapkan asesmen kompetensi final dalam proses perekrutan, maka mesti mempersiapkan contoh tes asesmen kompetensi terlebih dahulu. Tak hanya itu, contoh tes harus siap beradaptasi dan berubah secara berkala. Sehingga suatu saat nanti akan selaras dengan tujuan perusahaan dan tren industri yang terus berkembang.

Skalabilitas

Skalabilitas disini berarti kemampuan HRD untuk memulai inovasi strategis dan holistik yang berkelanjutan dan menginspirasi karyawan untuk mencapai tujuan mereka. Inovasi skema tersebut dapat disesuaikan untuk berbagai asesmen kompetensi dalam penerapan evaluasi di berbagai departemen dalam perusahaan.

5 Cara Efektif Uji Contoh Tes Asesmen Kompetensi

Ketika melakukan pengujian kompetensi, HRD perusahaan perlu membuat skema karakteristik asesmen dari berbagai kompetensi yang berbeda. Disini HRD dapat melihat setiap kinerja yang unggul ataupun yang buruk. Berikut beberapa cara untuk menguji kompetensi kandidat:

Wawancara Berbasis Kompetensi

Wawancara adalah suatu asesmen yang paling sering digunakan. Pihak HRD akan menetapkan daftar pertanyaan yang berfokus pada suatu kompetensi. Seperti misalnya membandingkan kinerja kandidat di masa lalu ditandai dengan attitude kinerja kandidat di masa depan. Berikut contoh tes asesmen kompetensi berbasis wawancara yang umum digunakan:

  • Jelaskan style kepemimpinan kamu dan berikan contoh disaat kamu memimpin?
  • Bagaimana cara kamu menangani konflik di tempat kerja?
  • Apa pencapaian terbesar kamu dalam hidup?

Kuesioner Berbasis Kompetensi

Kuesioner diberikan kepada kandidat berupa daftar pertanyaan standar tentang bidang pekerjaan tertentu. Biasanya kuesioner ini bersifat metris yang mencakup latar belakang kandidat, pengambilan keputusan, aktivitas fisik, lingkungan kerja, dll.

Observasi Langsung

Observasi langsung dilakukan HRD dengan menyimak atau mendengarkan kandidat saat mereka terlibat dalam beberapa jenis aktivitas. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi ketika kandidat berhasil atau tidaknya menangani berbagai situasi di tempat kerja. HRD akan mencatat perilaku kandidat, serta memberikan semacam umpan balik kepada kandidat.

Pusat Asesmen (Assessment Centres)

Pusat asesmen adalah simulasi atau evaluasi kandidat berdasarkan wawancara, tes psikologi, dan pekerjaan yang ditugaskan. Simulasi tersebut digunakan untuk mengevaluasi kandidat berdasarkan perilaku yang sesuai dengan kompetensi pekerjaan yang ditawarkan. Berbagai tugas pekerjaan disimulasikan dalam bentuk rangkaian tes yang divalidasi. Asesmen kompetensi ini menilai apakah kandidat selaras dengan kompetensi perusahaan dalam aktivitas yang ditunjukkan.

Asesmen Psikometri

Penilaian psikometri bertujuan untuk menilai mental dan perilaku karyawan dalam suatu perusahaan termasuk bakat, penalaran, prestasi, dan tes kepribadian. Berikut contoh tes asesmen kompetensi dalam bentuk psikometri:

  • Tes penalaran numerik
  • Tes penalaran abstrak
  • Tes penalaran verbal (pertanyaan benar atau salah)
  • Tes penalaran induktif
  • Tes spasial

Skema Umum Contoh Tes Asesmen Kompetensi Karyawan

Contoh Tes Kepribadian:

Pilih satu pernyataan yang paling menggambarkan diri kamu, dan satu pernyataan yang paling tidak menggambarkan diri kamu:

  • Saya suka menganalisis informasi.
  • Saya seorang negosiator yang efektif.
  • Saya berusaha untuk berada dalam posisi berkuasa.
  • Saya selalu merencanakan pengeluaran saya terlebih dahulu.

Tes Asesmen Keterampilan

Keterampilan umum yang diuji meliputi pengetikan, pengoperasian komputer atau mesin, keterampilan bahasa atau pemrograman, dll. Asesmen tersebut merupakan indikasi mengenai bagaimana seorang kandidat akan menjalankan jabatannya tersebut.

Tes Kemampuan Kognitif

Biasanya 20-50 pertanyaan pilihan ganda mengukur kemampuan kognitif kandidat dan harus dijawab dalam batas waktu yang ditentukan.

Contoh:

Jika dua pernyataan pertama benar, apakah pernyataan terakhir benar?

Kebanyakan ular berwarna hijau.

Kebanyakan ular cepat.

Setidaknya satu ular berwarna hijau dan cepat.

  • Ya
  • Tidak
  • Tidak Pasti

Contoh Tes Integritas

  • Apakah kamu orang yang dapat dipercaya?
  • Apa yang kamu lakukan ketika melakukan kesalahan?
  • Apa kegagalan terbesar dalam hidup kamu? Bagaimana cara kamu mengatasinya?

Tes Kecerdasan Emosional

Putri merasa stres dan menjadi sedikit cemas ketika memikirkan semua pekerjaan yang harus dia lakukan. Ketika manajernya membawakannya proyek tambahan, dia merasa ____.

  1. a) Kewalahan
  2. b) Depresi
  3. c) Malu
  4. d) Gelisah

Kesimpulan

Ada banyak cara agar HRD perusahaan dapat menilai kandidat baru mereka dalam proses perekrutan. Yang terpenting adalah mengadakan asesmen kompetensi kinerja dan mengevaluasi apakah kandidat memiliki skill, knowledge, dan attitude untuk jabatannya. Asesmen kompetensi dapat diukur melalui keterampilan, kognitif, kecerdasan emosional, kepribadian, dll.

Maka dari itu, HRD mesti mempersiapkan contoh tes asesmen kompetensi yang efektif sebelum proses perekrutan. Hal ini mempermudah HRD melakukan evaluasi sesuai tujuan perusahaan. Di sisi lain, karyawan memiliki tugas yang jelas untuk mendapatkan efisiensi dan kepuasan kerja yang maksimal.

Bagaimana Cara Administrasi Karyawan dengan AI Mempermudah Bidang Manajemen SDM?

Masa modern membuat HRD dapat bekerja secara efisien dalam mengelola SDM dengan bantuan AI. Kecerdasan buatan tersebut dimanfaatkan HRD dalam bentuk software maupun aplikasi. Ada banyak sekali software dan aplikasi ini yang bisa di download melalui Google Play Store maupun App Store. Bagi Anda yang hendak memanfaatkan software ini perlu memahami sekilas cara administrasi karyawan dengan AI. Dijamin pengelolaan akan jauh lebih cepat daripada menggunakan metode manual.

cara administrasi karyawan dengan AI

  1. Memudahkan Pengajuan Cuti dan Pengaturan Shift

Setiap perusahaan yang telah menggunakan AI software HRD mendapatkan kemudahan setiap karyawan ingin mengajukan cuti. Bagian HRD akan langsung mengetahui siapa saja yang hendak mengajukan cuti di hari yang sama. Hal ini akan sangat berdampak pada pengaturan shift kerja juga. Bagaimanapun Perusahaan harus tetap melaksanakan aktivitasnya meskipun ada karyawan cuti sehingga tetap harus ada karyawan yang masuk kantor. Artinya tidak boleh ada karyawan dalam jumlah banyak yang mengajukan cuti di hari yang sama karena dapat mengganggu aktivitas pencapaian target perusahaan. Dengan bantuan AI software, memungkinkan HRD mengetahui lebih cepat berapa orang yang ingin cuti di hari tertentu. Para HRD tidak lagi perlu mencocokkan secara manual yang memakan lebih banyak waktu dan ada kemungkinan error besar. Error dalam mengatur shift bisa sangat berakibat fatal terhadap kelancaran aktivitas bisnis. Terlebih lagi perusahaan harus mencapai target tahunan untuk bisa berkompetisi dengan perusahaan serupa lainnya. Cara administrasi karyawan dengan AI yang satu ini sangat berpengaruh baik terhadap produktivitas setiap karyawan, tidak hanya HRD. Terlebih lagi komunikasi antara karyawan dengan HRD setiap kali ingin cuti dapat dilangsungkan melalui software tersebut. Tidak lagi harus mengajukan secara manual dengan jalan tatap muka karena ada kemungkinan HRD atau karyawan punya jadwal yang berbeda. Alhasil karyawan hanya perlu mengajukan melalui computer atau smartphone. Kemudian HRD akan menganalisa sesuai shift dahulu terhadap pengajuan cuti. Selanjutnya HRD dapat membalas surat pengajuan cuti karyawan melalui software tadi juga. Sisanya karyawan akan segera mengetahui persetujuan cuti secara real time dari HRD. Hasil persetujuan cuti juga akan tersimpan dalam record cloud. Hal ini jauh lebih menghemat space dibandingkan HRD harus menyimpan berbagai surat dan catatan mengenai pengajuan cuti dari banyak karyawan. Potensi mengalami kehilangan catatan juga lebih kecil ketika data disimpan ke dalam cloud.

  1. Memudahkan Absensi Harian Setiap Karyawan

Mayoritas karyawan dari generasi1980-an mengetahui sistem absensi manual dengan mencatat di buku. Namun cara ini punya kelemahan fatal berupa titip absensi. Karyawan yang datang dahulu dapat memalsukan kehadiran temannya yang belum datang. Apapun alasannya keterlambatan dan ketidakdatangan akan mempengaruhi performa perusahaan. Alhasil metode yang lebih mutakhir dikembangkan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Salah satu metode yang dimaksud adalah pengisian daftar absensi dengan bantuan AI. Karyawan yang melakukan absensi akan dicek lokasinya melalui software atau aplikasi. Alhasil HRD dapat mengetahui apakah karyawan tersebut hadir tepat waktu atau tidak dengan melihat berdasarkan lokasi ketika karyawan mengisi daftar kehadiran. Karyawan yang terlambat masuk kantor akan mengalami pemotongan gaji. Apabila ada karyawan yang hobi terlambat masuk kantor, maka pihak HRD dapat memberikan surat peringatan. Hal ini diharapkan membuat karyawan hadir ke kantor lebih disiplin karena akan berdampak pada performa perusahaan. Terlebih lagi instalasi software AI di bagian ini meminimalisir maintenance alat kehadiran, seperti absensi dengan sidik jari. Perusahaan tidak lagi perlu melakukan maintenance terhadap alat pendeteksian sidik jari yang sering kali rusak akibat goresan maupun sensor kurang peka dalam mendeteksi sidik jari. Dana yang tadinya digunakan untuk maintenance alat tersebut dapat dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih berguna terhadap perkembangan perusahaan. Tidak heran cara administrasi karyawan dengan AI banyak dipelajari dan diterapkan oleh perusahaan modern. Solusi daftar kehadiran dengan bantuan AI ini muncul sejak seluruh dunia mengalami pandemic dan mengharuskan karyawan bekerja darimana saja. Faktanya solusi ini merupakan suatu terobosan mutakhir yang mampu menyelesaikan masalah absensi di banyak negara.

  1. Membantu Sistem Penggajian dan Pembagian THR

Salah satu tugas berat dari HRD berhubungan dengan penggajian karyawan. Gaji karyawan tidak hanya berupa gaji pokok tetapi juga berhubungan dengan absensi, tunjangan, dan juga reward. Apabila ada karyawan yang terlambat masuk kantor maka akan berdampak pada potong gaji. Padahal merekap absensi karyawan bukan hal mudah, terlebih lagi untuk perusahaan yang punya karyawan lebih dari ratusan. Kesalahan perhitungan gaji dapat berujung pada protes dari karyawan terkait. Guna menghindari masalah tersebut, para HRD sebaiknya menggunakan AI. Software administrasi karyawan berbasis AI dapat dengan mudah melacak kehadiran setiap karyawan secara lebih akurat. Akurasi perhitungan daftar hadir akan membuat perhitungan gaji per bulan menjadi lebih akurat juga. Potensi kesalahan hitung yang lebih kecil akan sangat mempengaruhi kondisi damai di kantor HRD. Tidak hanya terhindar dari potensi kesalahan hitung absensi, tetapi HRD juga dapat menghindari kesalahan pemberian reward terhadap karyawan. Walaupun memang sistem reward antara perusahaan satu dengan lainnya berbeda, hal ini tetap harus diberikan kepada karyawan yang tepat. Diharapkan pemberian reward tersebut dapat memacu kinerja karyawan lain agar berprestasi juga. Kemudian mengenai pembagian tunjangan kepada karyawan, biasanya disesuaikan dnegan kebijakan masing-masing perusahaan. Variabel ini juga bisa saja menyebabkan kesalahan pemberian gaji ketika perhitungannya dilakukan secara manual. Namun kesalahan pemberian tunjangan dapat ditekan dengan bantuan AI. Kecerdasan buatan mampu menghitung dengan lebih akurat berdasarkan nama, jabatan, dan factor lainnya terkait pemberian tunjangan. Hal ini sangat meringkas pekerjaaan para HRD ketika harus menghitung pemberian gaji para karyawan. Terlebih lagi masalah gaji merupakan hal yang sensitive terhadap seluruh karyawan. Cara administrasi karyawan dengan AI ini merupakan solusi ketika HRD perlu menambahkan penggajian dengan THR setahun sekali. HRD tidak perlu lagi menghitung manual untuk pemberian THR yang hanya dilakukan setahun sekali kepada para karyawan. Perhitungan pembagian THR akan dilakukan secara otomatis oleh sistem AI sehingga potensi kesalahan perhitungan juga lebih kecil.

Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapat memahami bahwa AI di bagian HRD cukup penting. Terlebih lagi HRD punya peran penting berkaitan pengelolaan karyawan di suatu perusahaan. AI dapat membantu HRD hal pemantauan pengajuan cuti, pengaturan shift, perhitungan kehadiran karyawan, dan juga penggajian. Keseluruhan task tersebut berpotensi memiliki error ketika dilakukan secara manual, tetapi berbeda saat menggunakan AI. Kemungkinan terjadi error sangat kecil ketika para HRD sudah mengaplikasikan sistem AI ini. Namun perlu dipahami bahwa setiap aplikasi maupun software ini masih terus dilakukan pengembangan oleh developer masing-masing. Sebaiknya para HRD juga selalu update terhadap software maupun aplikasi tersebut setiap muncul versi terbaru. Pembaharuan terhadap aplikasi atau software tersebut diharapkan mampu mengatasi bug yang terjadi di versi sebelumnya.