Kemajuan perusahaan sangat berpacu pada produktivitas orang-orang yang bekerja di sana. Kinerja orang-orang tersebut juga didukung oleh kompetensi masing-masing, baik dari segi pengatahuan dan skill. Perusahaan dapat mengaplikasikan strategi peningkatan kinerja karyawan untuk membuat kompetensi semua karyawan serupa. Apabila kompetensi karyawan satu dengan lainnya hampir sama, maka workload bisa menjadi lebih fair. Namun sebelum membahas tentang strategi tersebut, kita akan mengenal lebih dalam mengenai produktivitas dahulu.
Mengenal Produktivitas Karyawan
Produktivitas karyawan sama saja dengan mesin untuk menggerakkan perusahaan. Bagaimanapun perusahaan akan semakin berkembang ke arah positive ketika produktivitas meningkat. Para karyawan hanya dapat melakukan performa optimal ketika mereka memahami dan mengerjakan tugas time frame.
Karyawan harus berfokus dengan baik juga untuk bisa memenuhi tugas sesuai time frame. Seluruh hal yang dilakukan sesuai time frame akan langsung berdampak pada hasil.
Selain itu, peningkatan kinerja juga harus berlangsung konsisten untuk bisa memberikan tingkat produktivitas tinggi. Kemajuan performa karyawan dipengaruhi oleh banyak factor, seperti beban kerja dan lain-lain.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Tim
Setiap orang yang bekerja perlu paham terhadap apa saja yang mempengaruhi kinerja. Contoh dari faktor-faktor tersebut adalah work environment, defined goals, employee wellness, dan training.
Work environment atau lingkungan kerja sangat mempengaruhi motivasi karyawan bekerja dan memenuhi target. Maka dari itu, seorang manajer menerapkan budaya kerja non-blaming. Jika bertemu kesulitan kompleks pada suatu proyek, lakukan brainstorming bersama dengan tim. Introspeksi bersama-sama dan ambil langkah terbaik untuk membuat proyek terselesaikan sesuai keinginan klien.
Defined goals atau target yang ditentukan merupakan factor vital bagi produktivitas karyawan. Seorang manajer harus dapat memberikan target yang jelas kepada para karyawan, seperti target penjualan berapa miliar dalam setahun. Anda perlu mengetahui apa yang menjadi target competitor juga untuk menentukan target. Sebaiknya manajer juga berdiskusi bersama dengan tim dalam menentukan target ini.
Employee wellness atau kesehatan karyawan juga perlu dipertimbangkan oleh perusahaan. Terlebih lagi ingkat kesehatan fisik antara karyawan satu dengan lainnya berbeda-beda. Apabila karyawan mengalami sakit parah, umumnya tingkat produktivitasnya juga akan terganggu.
Training atau pelatihan merupakan salah satu factor yang perlu dipertimbangkan dan diberikan kepada karyawan. Apalagi perkembangan pengetahuan dan teknologi jaman sekarang cukup cepat. Memberikan skill dan pengetahuan yang baru kepada karyawan jelas dapat mempengaruhi tingkat kinerja mereka.
Hal yang Menghambat Kinerja Karyawan
Strategi peningkatan kinerja karyawan juga mempertimbangkan beberapa hal yang dapat menghambat produktivitas. Beberapa hal yang dapat mengganggu produktivitas adalah workload berlebih, konflik, dan motivasi tim rendah.
1. Workload
Beban kerja yang didelegasikan ke setiap karyawan perlu penyesuaian terhadap kemampuan masing-masing. Manajer harus paham apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari setiap anggota tim. Jika ada anggota tim berkemampuan tinggi, maka manajer bisa saja membebankan workload lebih kepada orang tersebut. Namun berikan penghargaan juga kepada orang-orang dengan workload lebih banyak.
Kemudian, manajer juga perlu mencegah agar karyawan berkemampuan tinggi tadi tidak burnout. Para manajer bisa coba untuk berdiskusi dengan anggota tim setiap kali ada karyawan yang menunjukkan tanda-tanda burnout.
2. Konflik
Tempat kerja selalu memiliki konflik tersendiri sehingga setiap perusahaan bisa mengalami masalah yang berbeda. Karyawan yang satu dengan lainnya bisa saja merasa tidak setuju atas suatu keputusan. Perbedaan pendapat merupakan hal yang sangat lazim, tetapi hal tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
Beri budaya untuk saling membantu dan care di tempat kerja. Hal ini dapat meningkatkan solidaritas dan loyalitas antar karyawan dan menghindarkan konflik.
Konflik yang dibiarkan berlarut-larut dapat membuat kinerja karyawan menurun. Mereka yang bersangkutan dengan konflik bisa merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerja. Ketidaknyamanan itulah yang dapat menyebabkan produktivitas menurun karena psikologi juga terganggu. Manajer perlu berperan menjadi penengah yang adil terhadap karyawan yang berkonflik.
3. Rendahnya Motivasi
Motivasi yang rendah dapat menjadi silent killer bagi tempat kerja. Karyawan yang bermotivasi rendah umumnya memiliki tingkat produktivitas rendah. Seorang Manajer juga perlu melakukan inisiatif dan contoh kinerja baik. Anda perlu memberikan semangat kepada karyawan yang terlihat semakin tidak bermotivasi.
Usahakan untuk menjadi manajer yang ramah dan tetap tegas sehingga mampu membuat karyawan terpengaruhi kinerjanya. Seorang manajer perlu mengetahui cara mendekati karyawan berdasarkan karakter setiap karyawan. Pendekatan sesuai karakter dapat membantu penyampaian kepada karyawan tertentu dengan lebih baik.
Strategi Peningkatan Kinerja Karyawan
Anda menyadari produktivitas tim menurun, maka pikirkan dengan segera solusinya. Apabila penyebabnya karena karyawan banyak yang burnout maka Anda dapat mengajukan saran agar HRD menambah jumlah karyawan. Namun sebelum melakukan hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat Anda implementasikan dahulu.
1. Hentikan Micromanaging
Ada banyak sekali manajer yang terlalu memonitor hal-hal kecil yang tidak terlalu penting untuk produktivitas. Cobalah untuk percaya terhadap karyawan yang telah didelegasikan mengerjakan suatu tugas. Percayakan kepada karyawan bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas sehari-hari.
Manajer hanya perlu mengawasi hasil yang dikerjakan para karyawan setiap seminggu sekali atau sebulan sekali melalui meeting. Jika ada karyawan yang memiliki track record tidak baik selama meeting dan terjadi berulang kali, barulah Anda awasi kinerja orang tersebut dengan lebih sering. Misalkan saja periksa kinerja mereka secara 3 hari sekali.
2. Beri Pelatihan
Pengetahuan dan skill merupakan penggerak perusahaan. Sedangkan karyawan yang berpengetahuan dan skill update adalah aset perusahaan. Berikan pelatihan secara berkala kepada mereka. Pelatihan yang dimaksud bisa disesuaikan dengan ketersediaan budget yang ada.
Implementasikan hasil training kepada pekerjaan. Apabila ada karyawan yang kurang dapat mengimplementasikan materi training maka beri penekanan bahwa mereka harus belajar akan hal itu.
3. Minta Feedback
Penting juga untuk meminta feedback dari para karyawan untuk memelihara komunikasi antar karyawan. Pemberian feedback bisa disampaikan melalui survey online. Anda juga perlu terbuka terhadap saran dan kritik karyawan yang bertujuan membangun.
4. Berikan Apresiasi
Ada kalanya manajer atau pimpinan tim perlu memuji pencapaian anak buah untuk meningkatkan produktivitas menurut website Oak. Memberikan apresiasi dapat meningkatkan semangat kerja bagi para karyawan berprestasi. Mereka akan merasa dihargai pekerjaannya sehingga termotivasi mempertahankan kinerjanya.