Apa Saja Program Strategis Departemen HRD? Ini 3 Contohnya

program strategis hrd

Divisi HRD mempunyai tanggung jawab yang besar dalam kemajuan suatu perusahaan. Kompeten atau tidaknya karyawan, serta berbagai aspek penting lainnya menyangkut kinerja SDM bergantung pada kemampuan HRD merancang strategi yang cerdas.

Setiap tenaga profesional di bidang ini bisa saja menerapkan teknik yang berbeda. Mereka  memperhatikan kondisi internal, mempelajari prosedur kerja tim, dan manajemennya.

Setelah itu, baru mereka dapat merancang program strategis untuk meningkatkan kualitas SDM di perusahaan tersebut mulai dari memperbaiki masalah yang ada terkait sistem rekrutmen, pengembangan karyawan, penilaian dan lain-lain.

Pada kesempatan kali ini kami akan berusaha menjelaskan sedikit mengenai program strategis departemen HRD. Silahkan simak penjelasan di bawah untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya.

Program Strategis HRD dari Rekrutmen Sampai Penilaian Kinerja

Meskipun tenaga HRD dapat menerapkan metode yang berbeda saat menjalankan tugasnya.

contoh program stratagis hrdNamun, secara umum ada beberapa poin yang sifatnya mendasar dan bisa dijadikan sebagai permulaan yang bagus untuk membuat program divisi HRD di perusahaan. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Rekrutmen Tenaga Kerja

Hampir semua orang tahu profesi HRD erat kaitannya dengan proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Mereka memilih secara selektif dan kritis siapa dan kenapa seseorang bisa diterima untuk bekerja di suatu perusahaan pada posisi jabatan tertentu.

Proses rekrutmen tenaga kerja yang dilakukan oleh HRD meliputi pencarian kandidat, interview, hingga onboarding karyawan. Setiap bagian tersebut nantinya akan diuraikan satu persatu untuk merancang program strategis HRD yang terencana dengan baik.

Memilih dan menilai calon tenaga kerja dalam jumlah banyak membuat HRD dituntut untuk dapat menyelesaikan tugasnya dengan efisien.

Di beberapa perusahaan besar bahkan sudah mulai menggunakan teknologi seperti AI dan program tertentu untuk melakukan screening CV, background check, dan lain sebagainnya

 2. Memulai Pengembangan Karyawan

Program kerja HRD tidak berhenti di rekrutmen. Mereka juga perlu memikirkan bagaimana rencana pengembangan karyawan yang tepat. Bagian yang terkesan mudah ini nyatanya bisa sangat rumit.

Jika kita pahami keterampilan setiap karyawan itu pasti berbeda-beda. Pekerjaan yang mereka lakukan sehari-hari juga tidak selalunya sama. Tenaga profesional HRD perlu menganalisis setiap kebutuhan talent atau karyawan dan menentukan planning pengembangan yang sesuai untuk mereka.

Contoh pengembangan SDM bisa berupa kursus, webinar, uji kompetensi, sertifikasi, dan lain sebagainnya. Semakin berkembangnya tenaga kerja, maka kualitas dan kompetensi mereka akan meningkat.

Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada perusahaan dan mengurangi risiko turnover.

3. Menilai Kinerja Karyawan

Program strategis HRD lainnya adalah mengevaluasi, menilai kinerja dari tenaga kerja. Lagi-lagi ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan, seorang HR diwajibkan untuk menilai secara objektif atas data dan apa yang terjadi di lapangan bukan berdasarkan subjektivitas suka atau tidak suka.

Hasil kinerja yang kurang optimal dari karyawan perlu dievaluasi sesegera mungkin diperbaiki secara bertahap agar tidak menimbulkan masalah yang lebih rumit. Tidak hanya itu, HRD juga mempunyai wewenang untuk memberikan saran dan rekomendasi kepada atasan mengenai kenaikan jabatan atau bahkan pemecatan.

Namun, sebagai catatan keputusan yang krusial seperti ini hanya dapat dilakukan atas wewenang pimpinan/atasan saja. Tentunya hal ini masih bisa diuraikan menjadi lebih dalam.

Misalnya untuk kenaikan jabatan, maka perlu diperhatikan alasan kelayakan memutuskan hal tersebut, bagaimana performa kinerjanya selama ini dan lain sebagainnya.

Baca juga: Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan di Era Modern

Haruskah Membuat Program Strategis HRD Secara Manual?

Sebenarnya membuat program strategis tidak harus dilakukan manual. Namun, terkadang untuk menguji kompetensi dari HRD, mereka biasanya diminta untuk membuat program kerja dari nol.

Bagi HRD pemula hal seperti ini bisa jadi sangat menantang, tidak cukup sehari membuat program seperti ini bisa memakan waktu cukup lama.

Terlebih lagi setiap rencana tersebut nantinya akan di pertanggung jawabkan juga dan berpengaruh terhadap kondisi SDM di perusahaan tersebut.

Namun, merancang program kerja seperti ini bisa melatih kemampuan penyelesaian masalah, berpikir strategis, pengambilan keputusan, dan lain-lain.

Apabila perusahaan tidak mengharuskan untuk membuat program strategis secara manual, biasanya mereka akan memberikan template yang dapat mempermudah pekerjaan HRD.

Pakarkinerja.com menyediakan template program HRD aplikatif dan dapat langsung digunakan sebagai acuan untuk departemen tersebut untuk penyusunan rencana jangka pendek dan jangka panjang.

Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai template program strategis HRD dan berbagai template bermanfaat lainnya untuk mempermudah kebutuhan manajemen SDM perusahaan.