Bagaimana Cara Melakukan Penilaian Kinerja Karyawan secara Efektif?

Dalam bekerja tentu saja semuanya harus dilakukan dengan maksimal. Kita tidak bisa menjadi atasan yang arogan tetapi juga tidak bisa menjadi bawahan yang seenaknya saja.

Tentu saja semua itu ada aturan yang membuat tata karma dan tindak tanduk kita saat bekerja yang nantinya akan dinilai oleh atasan yang biasanya berkaitan dengan indeks prestasi kerja tahunan atau setiap 1 semester. Biasanya, siapa yang mendapat nilai sempurna maka akan mendapatkan bonus yang lumayan besar.

Bonus tersebut dimaksudkan agar sang karyawan semakin termotivasi untuk semakin lebih baik lagi dalam menjalankan semua kewajibannya ditempat kerja yang akan berdampak positif bagi kemajuan perusahaan. Adapun, dalam member penilaian kepada karyawan aka nada point-point yang tidak bisa kita lewatkan begitu saja.

Dan hal yang paling penting adalah belajar rasional dengan tidak melibatkan perasaan secara individu untuk memberi penilaian. Jangan hanya karena kita tidak suka kepada bawahan maka dengan benci hati kita akan member nilai nya berupa C yang berari cukup. Biasanya karyawan mengharapkan nilai Istimewa atau setidaknya predikat baik. Apa saja sekiranya point yang ada dalam penilaian kinerja karyawan tahunan yang harus Anda ketahui?

Sebelumnya Anda perlu mengetahui apa arti dari kinerja itu sendiri. Kinerja berarti adalah progres atau proses dan juga hasil akhir atau cara pelaksanaan kewajiban dan juga pekerjaan serta tanggung jawab yang sesuai dengan job deskripsi jabatan seorang karyawan yang menghasilkan kualitas dan kuantitas tertentu yang akan dijabarkan dalam evaluasi tahunan serta dikeluarkan dalam nilai hasil akhir dalam bentuk grade yang bisa berupa I ( istimewa ), A ( Amat baik ), BS ( Baik sekali ), B ( Baik ), C ( Cukup ) dan K ( kurang ).

Penilaian kinerja karyawan dilakukan setiap satu tahun sekali dan diakhiri dengan pemberian bonus tahunan yang besarannya bisa tergantung pada hasil penilaian selama bekerja satu tahun.

Penilaian itu dimaksudkan agar karyawan tetap focus pada pekerjaannya dan merasa harus bertanggungf jawab dengan hasil akhirnya.

Penilaian kinerja yang buruk bisa dikenakan penalty berupa teguran bahkan pemutusan hubungan kerja jika memang sudah terlalu parah.

Adapun point penting yang biasanya dimasukkan dalam penilaian adalah:

• Apakah Anda selalu datang tepat waktu saat bekerja?
• Apakah semua pekerjaan Anda selesai dengan baik dan tepat waktu?

• Apakah Anda menolak atau menerima tugas tambahan dari atasan Anda?

• Apakah target Anda semua tercapai? Jika marketing biasanya dengan nominal target tertentu

• Apakah Anda mampu bersikap baik dengan atasan dan rekan kerja sesama yang ada di satu perusahaan tersebut?
• Apakah SOP semua berjalan baik?

• Apakah Anda bisa berkoordinasi dengan semua bagian baik atasan maupun bawahan dan juga team?

Semua hal diatas biasanya tertuang dalam satu table yang akan diisi oleh atasan langsung Anda dalam setiap bagian. Lalu hasil tersebut akan dibagikan kepada Anda pada saat evaluasi pekerjaan setiap satu tahun sekali. evaluasi ini sebagai bagian dari review atas hasil penilaian Anda yang telah dilakukan oleh atasan terhadap bawahannya.

Dalam review mungkin ada hal yang kurang mengenakan misalkan saja kritikkan atau masukan yang menyakiti hati, namun mungkin semua itu harus dilakukan agar kinerja Anda dan karyawan lainnya semakin baik. Saat evaluasi adalah saat dimana karyawan bisa bicara bebas dengan atasan, karena itu gunakan dengan baik agar saat itu juga atasan tahu apa isi hati karyawan setelah satu tahun bekerja. Sebagai atasan yang baik tentu saja harusb benar-benar mengisi dan mengevaluasi karyawan dengan professional.

Jangan sampai hanya asal mengisi yang membuat penilaian malah menjadi buruk dan mengancam masa depan dan rejeki orang lain. Menjadi atasan yang baik dan low profile tentu saja adalah hal yang sangat positif. Sebagai karyawan pun sebaiknya harus menerma dengan lapang dada untuk semua masukan dan saran dari atasan demi perbaikan mutu dan kinerja Anda untuk satu tahun kedepan nanti sehingga diharapkan hasilnya bisa mencapai predikat istimewa.

Dalam melakukan penilaian kinerja karyawan tentu bukan suatu hal yang asal-asalan saja. Semua harus dilakukan dan dipikir dengan matang. Kebanyakan perusahaan yang melakukan penilaian secara setengah-setengah biasanya kualitas karyawan nya pun tidak maksimal dan perkembangan perusahaannya juga tidak maksimal.

Adanya penilaian kinerja karyawan yang dilakukan secara teratur akan membuat perkembangan perusahaan secara perlahan juga membaik. Bisa dibandingkan karyawan yang tidak pernah di nilai dan diberi apresiasi dengan karyawan sebuah perusahaan yang selalu dilakukan dengan baik, semua akan sangat berbeda. Penilaian juga menjadi timbal balik antara pekerja dan perusahaan. Karyawan bisa member masukkan kepada perusahaan dan perusahaan juga bisa memberikan hal yang serupa.

Baca juga artikel tentang Strategi Membangun Sistem Manajemen Kinerja yang Efektif