Bagaimana Cara Menangani Karyawan yang Sulit dan Jelek Kinerjanya

Setiap perusahaan seharusnya mengetahu cara menangani karyawan membandel. Karyawan yang sering membuat ulah atau perilakunya negatif di tempat kerja. Dengan begitu, dikhawatirkan tugas pokok dan fungsi dari karyawan yang bersangkutan terganggu. Selain itu, kinerja secara umum di dalam perusahaan juga tidak menutup kemungkinan ikut terganggu. Harus segera ditangani agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Namun, bagaimana cara menanganinya?

Di sini akan sedikit diinformasikan mengenai cara menangani karyawan membandel di sebuah perusahaan. Penjabaran informasi yang diberikan semoga bermanfaat untuk Anda sekalian, sehingga bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Dengan kata lain, informasi yang bermanfaat ini silakan ditindaklanjuti dengan mempraktikkannya langsung pada tempat usaha atau perusahaan yang bersangkutan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap perusahaan dari skala kecil hingga besar membutuhkan sosok karyawan untuk membantunya. Namun sayangnya, dalam proses yang berjalan tidak menutup kemungkinan ada satu atau lebih karyawan yang kinerjanya menurun dengan berbagai sebab.

Diketahui tidaknya karyawan seperti itu merupakan tugas dari perusahaan, dalam hal ini dibebankan kepada bagian sumber daya manusia (SDM). Bagian SDM di tiap perusahaan bersar pasti ada, sementara bagi perusahaan kecil biasanya langsung ditangani oleh sang pemilik bisnis.

Kondisi semacam itu tentu saja tidak boleh didiamkan. Perusahaan yang bersangkutan harus segera mengambil langkah nyata agar masalah ini tidak semakin runyam. Oleh karena itu, ada beberala langkah yang seharusnya dilakukan oleh pihak perusahaan untuk menangani karyawan membandel, yaitu sebagai berikut:

a. Mengevaluasi kinerjanya
Kinerja tiap karyawan di sebuah parusahaan pasti akan selalu dipantau dan dievaluasi. Jika dibuat sebuah diagram, pasti grafiknya akan turun naik. Hal itu dikarenakan kinerja seseorang dalam bekerja juga dipengaruhi banyak faktor.

Bulan ini kinerja seorang karyawan cukup bagus dan meningkat yang bisa dilihat dari hasil pekerjaannya. Namun di bulan berikutnya, kemungkinan karyawan tersebut akan turun grafiknya karena bermasalah dengan urusan pribadi di luar kantor. Jika ada kondisi karyawan seeprti itu sudah seharusnya dilakukan pembinaan. Sementara itu, evaluasi kinerja juga bisa dijadikan batasan untuk memberikannya reward and punishment. Tiap perusahaan biasanya memiliki batasan dan aturan masing-masing yang mengatur masalah tersebut.

b. Memanggil karyawan
Langkah berikutnya, yaitu memanggil karyawan yang bermasalah dengan kinerjanya. Pihak SDM atau langsung dipinggul oleh owner atau pemilik perusahaan. Perlu diingat bahwa pemanggilan ini jangan disalahartikan untuk memarahi karyawan yang bersangkutan. Semua pihak sudah dewasa dan bisa berpikir secara logika, sehingga bisa dibicarakan secara baik-baik.

Setelah menghadap, pihak perusahaan dapat memberikan prolog atau pembuka kata yang kaitannya dengan kinerja dia yang menurun. Setelah itu, silakan ditanyakan kenapa bisa seperti itu. Karyawan tersebut pasti akan menjawab semua pertanyaan yang diajukan hingga bercerita panjang lebar. Selanjutnya, bisa terjadi dialog interaktif antara perusahaan dengan karyawannya.

Langkah yang satu ini memang mirip bimbingan konseling di sekolah. Perbedaannya, karyawan dipanggil untuk bisa berkomunikasi dengan baik agar masalah yang dihadapinya selesai. Dengan begitu, diharapkan kinerjanya akan meningkat lagi seperti bulan-bulan sebelumnya.

c. Memberikan kesempatan kepada karyawan
Setelah dipanggil, karyawan yang bermasalah memang tidak akan diberi sanksi. Dia akan diberi kesempatan lagi untuk bekerja. Namun demikian, kinerjanya akan selalu dipantau dengan optimal. Jika ternyata sang karyawan sudah berubah, berarti pemanggilan yang silakukan dahulu berhasil seperti yang diinginkan. Namun jika tidak ada perubahan, berarti memang karyawan yang bersangkutan bermasalah.

Baca juga artikel tentang : Cara Pengembangan SDM Unggul 

Pihak perusahaan pun juga jangan meremehkan masalah ini. Meskipun hanya sepele dan dialami oleh seorang karyawan saja. Namun demikian, bukan tidak mungkin suatu hari nanti masalahnya menjadi lebih besar dan runyam. Kondisi semacam itu hanya merugikan pihak perusahaan sendiri.

d. Pemanggilan kedua kalinya
Cara menangani karyawan membandel dapat dilanjutkan dengan pemanggilan yang kedua. Tujuannya berbeda dari yang pertama karena lebih jelas dan tegas. Pihak perusahaan memanggil karyawan tersebut untuk diberi sanksi. Pemberian sanksi tersebut mau tidak mau harus dilakukan karena karyawan sudah melanggar aturan perusahaan. Selain itu, masalah yang ditimbulkannya juga bisa mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Pemberian sanksi tentu saja harus sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Misalnya, pemberian peringatan secara lisan, dilanjutkan surat peringatan pertama, surat peringatan kedua, dan surat peringatan ketiga. Semua itu ada tingkatannya dan di setiap tingkatan terdapat aturan masing-masing.

Dalam perkembangannya, karyawan bermasalah yang bersangkutan sudah menunjukkan perubahan ke arah lebih baik. Pihak perusahaan dengan kebijakannya masing-masing bisa mecabut sanksi tersebut. Hal itu dikarenakan perusahaan yang masih membutuhkan keahlian sekaligus kinerjanya.

Dia sudah bekerja cukup lama, sehingga sangat mengerti dan sudah siap pakai. Daripada menggantikan posisinya dengan orang lain yang masih baru dan belum berpengalaman. Hal seperti inilah yang perlu dijadikan pertimbangan banyak perusahaan di Indonesia.

Jangan mentang-mentang masih sanggup menggaji banyak karyawan. Perusahaan semaunya sendiri memberikan sanksi hingga memecat karyawan tanpa ada prosedur yang benar. Mereka tidak mempedulikan nasib karyawan setelah keluar dari perusahaannya. Semoga saja tidak ada perusahaan seperti ini di Indonesia. Di mana cukup banyak penduduk Indonesia yang bekerja sebagai karyawan atau buruh.

Mereka sangat menggantungkan hidupnya dari gaji atau upah yang diterimanya setiap bulan. Meskipun nominal gajinya dirasakan masih kurang, tetapi para buruh tersebut siap bekerja hingga mengerahkan seluruh tenaga.

Cara menangani karyawan membandel merupakan salah satu tindakan yang sebenarnya bisa semakin mendekatkan antara perusahaan dengan karyawannya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya uraian seperti yang ditulis di atas dipelajari dan dijadikan pembelajaran menarik.

Baca juga : Bonus Materi Presentasi SDM yang Amazing