Pelatihan Manajemen Waktu dan Manfaatnya untuk Produktivitas

Efisiensi menjadi hal yang penting untuk memastikan Anda bisa menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tepat dengan pemanfaatan waktu yang optimal. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi yaitu dengan memahami pelatihan manajemen waktu.

Jika kita pahami, semua orang membutuhkan kemampuan ini. Baik itu pegawai, tim manajemen, pimpinan divisi, bahkan tingkatan direktur sekalipun.

Namun, pada kesempatan kali ini kami ingin fokus mengulas time management pada karyawan atau pegawai.

Dengan asumsi Anda adalah pemilik bisnis atau usaha, maka ini menjadi pembahasan yang cukup relevan untuk disimak sampai selesai.

Namun sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai training manajemen waktu, mari kita pahami dulu hal-hal yang mendasar.

Apa Itu Manajemen Waktu (Time Management)?

Manajemen waktu adalah upaya mengatur atau mengelola waktu dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Ya, konteks dari time management memang cukup luas tidak hanya berfokus terhadap aspek efisiensi pekerjaan, melainkan hal ini membahas mengenai kemampuan individu dalam memanfaatkan waktunya.

Tujuan utama dari manajemen waktu adalah menghindari aktivitas atau tindakan yang sia-sia, mengubahnya menjadi sesuatu yang produktif dan bermanfaat baik untuk jangka pendek atau panjang.

Dalam lingkup pekerjaan, manajemen waktu punya peran yang penting mempengaruhi kinerja atau performa tenaga kerja dalam menjalankan tugasnya.

Pelatihan Manajemen Waktu dan Apa yang Harus Dilakukan

Meskipun terlihat mudah dan sepele, nyatanya menerapkan manajemen waktu yang baik itu sulit dan butuh pembiasaan. Oleh karena itu, saat ini banyak beredar penyedia kelas training time management untuk membuat semuanya lebih terarah.

Tentunya setiap penyedia training punya rahasia sendiri-sendiri bagaimana mereka bisa memaksimalkan upaya time management yang lebih baik. Berikut kami jelaskan beberapa poin umumnya:

1. Membuat Data Aktivitas Pekerjaan Atau Kegiatan Harian

Cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan manajemen waktu yang efektif adalah paham apa yang harus Anda lakukan.

Salah satunya dengan membuat data aktivitas atau kegiatan harian. Ini akan membuat waktu-waktu yang Anda habiskan tetap terpantau dan mudah untuk diatur.

Misalnya dengan menggunakan fitur pengingat pada ponsel, mencatat to do list, dan lain sebagainnya. Misalnya saat berada di kantor Anda bisa menganalisis kondisi, mana kegiatan yang memang penting dan harus diutamakan.

2. Memahami Konsep Skala Prioritas Pada Setiap Kegiatan

Pelatihan manajemen waktu juga berkaitan erat dengan kemampuan individu untuk memiliki skala prioritas. Dengan begini, mereka tidak akan meremehkan waktu dan bisa memanfaatkannya dengan baik.

Pekerjaan dengan prioritas tinggi harus dikerjakan lebih dahulu, hal ini bisa dilatih dengan metode yang lebih kurang sama membuat catatan. Seiring berjalannya waktu, Anda akan terbiasa untuk menentukan skala prioritas tanpa harus mencatatnya lagi.

3. Mengurangi Kegiatan yang Tidak Perlu (Penghambat Kinerja)

Tenaga kerja dengan manajemen waktu yang baik pastinya paham apa saja kegiatan dengan skala prioritas rendah. Kegiatan ini biasanya menghabiskan waktu, tapi sedikit manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukannya apalagi di tempat kerja.

Dalam kondisi tertentu bahkan bisa menimbulkan konflik misalnya seperti kebiasaan gosip, perundungan, dan bermain-main di waktu yang tidak tepat.

Kegiatan seperti ini perlu ditangani dengan baik, sebisa mungkin diminimalisir untuk mengurangi masalah yang bisa mengacaukan efisiensi kerja.

Baca juga: Masalah Pengembangan SDM di Era Global, Seberapa Sulit Menghadapinya?

Procrastination Musuh Utama Time Management

Salah satu hal yang sering terjadi pada kegagalan time management adalah kebiasaan menunda pekerjaan alias procrastination. Rencana yang sudah dibuat sedemikian rupa seketika berantakan apabila Anda belum mampu menyingkirkan masalah ini.

Kebanyakan orang menganggap mereka punya banyak waktu, sehingga muncul istilah “Kalau bisa besok, kenapa harus sekarang?”

Meskipun kita paham teorinya, terkadang mengatasi kebiasaan menunda-nunda seperti ini sulit teratasi jika tidak ada kemauan dari individu tersebut. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk menguranginya yaitu:

  • Buatlah target, santai memang perlu untuk membuat pikiran rileks. Namun, terlalu santai akan memunculkan bibit procrastination yang perlahan bisa mengurangi nilai produktivitas Anda
  • Singkirkan pemicu, ada banyak hal yang bisa mengganggu produktivitas mulai dari HP yang tidak berhenti berdering, notifikasi dari sosmed, dan lain sebagainya. Hindari semua hal itu fokuslah pada apa yang sedang Anda kerjakan

Demikian penjelasan mengenai pelatihan manajemen waktu. Apabila Anda punya pertanyaan atau kendala untuk menerapkannya silahkan berkonsultasi dengan tenaga profesional yang sudah berpengalaman dan paham dengan aspek ini.

Misalnya seperti konsultan SDM, mereka bisa membantu tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas dengan berbagai tahapan pengembangan SDM salah satunya memperbaiki kualitas manajemen waktu.

Masalah dalam Pengembangan SDM di Era Global, Seberapa Sulit Menghadapinya?

Pengembangan SDM di era global ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Setiap perusahaan perlu mempersiapkan tim internal mereka untuk bersaing dengan kompetitor dari berbagai negara di dunia.

Penjualan produk atau penyediaan jasa pada kedua jenis bisnis tersebut menghadapi tantangan yang sama untuk menghadapi ketatnya pasar global.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai bagaimana cara mengatasinya, mari pahami terlebih dahulu beberapa masalah major yang berdampak besar terhadap operasional usaha.

4 Kendala dalam Pengembangan SDM di Era Global, Bisa Berpengaruh Terhadap Bisnis!

Meskipun tidak selalunya sama, berikut ini sejumlah poin penting yang patut digarisbawahi dalam upaya pengembangan SDM di era global.

1. Multikulturalisme

Multikulturalisme adalah konsep keberagaman budaya. Dalam suatu perusahaan terutama jenis multinasional, tidak semua pekerja berasal dari negara, ras, atau agama yang sama.

Secara standar perusahaan menyeleksi berdasarkan kompetensi dan keahlian mereka, tidak membeda-bedakan perkara budayanya.

Ada tantangan yang besar bagi manajemen pengembangan SDM untuk mengatasi berbagai macam perbedaan guna mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif serta produktif. Jika persoalan multi kultural seperti ini tidak teratasi dengan baik, maka bisa memicu hambatan yang akhirnya berpengaruh juga terhadap kinerja karyawan.

2. Kompetensi Bidang Teknologi Tingkat Lanjut

Di era global memaksimalkan produktivitas hanya dapat terwujud apabila perusahaan mampu mengupayakan upgrade dari sarana dan prasarana teknologi.

Tidak berhenti di situ, bagian manajemen SDM juga punya tugas penting untuk mempersiapkan rencana pelatihan dan pengembangan karyawan mengenai kebutuhan skill yang berkaitan dengan teknologi.

Sebagai contoh bidang tersebut antara lain seperti data security, pengoperasian mesin tertentu, machine learning, dan sebagainya.

Baca juga: 5 Hal Utama yang Penting untuk Pengembangan SDM Industri 4.0

3. Kolaborasi Jarak Jauh dan Komunikasinya

Era globalisasi memungkinkan kolaborasi berbagai pihak tanpa mengenal alasan jarak. Prosesnya sendiri dilakukan dengan cara online melalui sarana teknologi yang disediakan oleh perusahaan.

Tidak semua tenaga kerja siap menghadapi hal seperti ini. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya pelatihan dan juga pengembangan SDM secara bertahap.

Salah satunya dengan pembekalan keahlian berbahasa asing supaya tenaga kerja dapat lebih mudah untuk berkomunikasi ke depannya.

4. Pembaruan Peraturan dan Kebijakan

Perusahaan multinasional yang sedang mengupayakan pengembangan SDM global juga harus memikirkan penyesuaian regulasi dan kebijakan.

Hal ini dikarenakan setiap negara tentunya mempunyai peraturan yang berbeda, mereka perlu beradaptasi dengan standar kebijakan ketenagakerjaan internasional.

Solusi untuk Mengatasi Pengembangan SDM di Era Global

Tidak ada jalan pintas untuk menghadapi setiap kendala dalam pengembangan SDM di era global. Setiap persoalan tersebut perlu diatasi satu persatu. Sebagai contoh, dalam kasus multikulturalisme perusahaan sebaiknya dapat mengarahkan tim untuk memiliki sikap toleransi.

Hal ini juga yang nantinya bertujuan untuk mengurangi konflik, diskriminasi, dan lain sebagainya berkaitan dengan kultur dan latar belakang.

Selain itu, dari sisi peningkatan kompetensi teknologi juga perlu diadakan pelatihan atau training. Hal tersebut tentunya disesuaikan kembali dengan kebutuhan dari tenaga kerja dengan pekerjaan mereka.

Selain itu, perusahaan mungkin juga perlu menerapkan manajemen SDM berbasis kompetensi untuk meningkatkan kualitasnya.

Kemudian, menghadapi kemungkinan kolaborasi jarak jauh perusahaan juga perlu mengupayakan pelatihan bahasa asing guna meningkatkan kemudahan berkomunikasi dengan berbagai pihak.

Bahasa yang dikuasai oleh tenaga kerja mungkin berbeda-beda sesuai dengan lawan bicaranya. Contohnya seperti pelatihan bahasa Inggris, Mandarin, Jerman, dan sebagainya.

Perlukah Konsultan Pihak Ketiga untuk Rencana Pengembangan SDM di Era Global?

Pertanyaan ini punya jawaban yang subjektif bergantung pada kondisi dan kesiapan dari perusahaan itu sendiri untuk menghadapi persaingan global dan aspek lainnya.

Namun, meskipun begitu keberadaan konsultan pihak ketiga bisa sangat membantu perusahaan untuk mengatasi kendala dan tantangan manajemen SDM dengan lebih terarah.

Jadi, kami rasa ini cukup perlu terutama untuk perusahaan multinasional yang relevan dengan pembahasan di atas. Jika perusahaan Anda memerlukan bantuan konsultan berpengalaman untuk menyiapkan SDM yang lebih baik lagi.

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan jasa konsultan SDM pakar kinerja, yaitu Bapak Yodhia Antariksa.

Konsultasikan kendala dan tantangan mengenai pengembangan SDM perusahaan, hubungi kami melalui informasi kontak yang tersedia. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Pengembangan SDM Pariwisata, Ini 3 Tantangan dan Solusinya

Pengembangan SDM pariwisata banyak menghadapi hambatan. Kurangnya kesadaran, minimnya partisipasi, sampai terbatasnya skill atau keahlian membuat industri ini terkesan sulit berkembang.

Padahal jika kita melihat dari kegiatannya, industri pariwisata sangat membutuhkan peran sumber daya manusia yang unggul.

Coba kita ambil satu contoh dari aspek lingkungan. Karena kebanyakan tempat wisata agar banyak dikunjungi maka tempatnya harus nyaman dan bersih.

Sebisa mungkin mengurangi risiko pencemaran lingkungan. SDM sekitar harus kompak, sama-sama berpartisipasi untuk mengusahakan hal tersebut.

Kami akan mencoba menjelaskan satu persatu hambatan-hambatan dalam pengembangan SDM pariwisata serta bagaimana cara mengatasinya. Jika Anda tertarik dengan pembahasan ini, silahkan simak penjelasan di bawah.

3 Tantangan dalam Pengembangan SDM Pariwisata dan Solusinya

Sesuatu yang terasa kompleks akan lebih mudah untuk diatasi setelah memahami kondisinya secara fokus satu per satu. Hal yang sama juga berlaku untuk kendala dalam mengatasi masalah pengembangan SDM pariwisata.

pengembangan sdm pariwisata indonesiaBerikut ini kami bagi menjadi tiga bagian kendala dan langkah penyelesaian masalah yang bisa diterapkan.

1. Terbatasnya Tenaga Kerja Terampil

Indonesia tidak kekurangan SDM, tapi problem di negara kita adalah sumber daya manusia yang banyak tapi belum dikelola dengan baik. Sektor pariwisata membutuhkan tenaga kerja atau tim pengelola yang kreatif dan kompeten di bidangnya. Baik dari segi manajemen, pemberian layanan guide, tim kebersihan, dan lain sebagainya.

Lantas bagaimana cara mengatasi persoalan ini? Sebenarnya pemerintah sudah punya program khusus lewat pelatihan pariwisata Kemenaker menyiapkan Balai Latihan Kerja dan Balai Latihan Kerja Komunitas untuk pengembangan SDM pariwisata.

Beberapa keahlian dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan oleh tenaga kerja:

  • Keterampilan berbahasa asing seperti inggris, mandarin, dan sebagainya
  • Kemampuan untuk menjadi pemandu wisata yang ramah dan profesional
  • Kemampuan beradaptasi dan manajemen sektor pariwisata itu sendiri

Program seperti ini yang harus dikawal terus implementasinya dan ditingkatkan penerapannya agar bisa terlaksana dengan efektif di berbagai daerah potensial untuk membuka peluang pariwisata baru di Indonesia.

2. Kebersihan dan Kesehatan

Selanjutnya, ada bagian yang sudah kita singgung di bagian pertama yaitu mengenai kebersihan dan juga kesehatan dari lokasi wisata tersebut. Karena bagaimana pun juga tempat untuk rekreasi haruslah nyaman, bersih, dan sehat.

Terlebih lagi pengunjung biasanya didominasi keluarga yang membawa anak-anak. Penyediaan fasilitas tempat cuci tangan, menyediakan tong sampah di berbagai titik, dan pembersihan rutin untuk area wisata.

Apabila lokasi tersebut dekat dengan pabrik atau industri penghasil limbah, maka perlu adanya koordinasi untuk memastikan yang bersangkutan tidak membuang limbah sembarangan.

Bisa dipahami untuk mengupayakan kebersihan dan kesehatan lingkungan pariwisata dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.

3. Minimnya Promosi

Untuk membuat tempat wisata dikenal dan banyak pengunjungnya, maka perlu adanya rencana promosi, pengenalan kepada masyarakat lokal dan mancanegara mengenai lokasi tersebut.

Sebagus apapun potensi yang dimiliki oleh tempat pariwisata jika upaya untuk mengenalkannya sangat minim maka bisnis pariwisata sulit berkembang. Diperlukan adanya SDM khusus yang bergerak di bidang promosi sektor pariwisata.

Hal ini dilakukan dengan dua cara baik itu offline maupun online. Promosi harus gencar dilakukan untuk mendorong popularitas tempat tersebut agar semakin banyak diketahui oleh para target wisatawan lokal atau luar negeri.

Kemampuan seperti ini butuh yang namanya kreativitas, sekali lagi perlu adanya pelatihan atau dukungan dari segala pihak yang terkait untuk menerapkan berbagai strategi promosi sektor pariwisata dalam negeri.

Baca juga: Materi Pelatihan dan Pengembangan SDM, PPT Siap Pakai!

Pengembangan Manajemen SDM Pariwisata dan Rencana Perbaikannya

Apa kaitannya tujuan pengembangan SDM dan keberhasilan industri pariwisata? Pertanyaan yang bagus. Tentu keduanya sangat berkaitan, apabila manajemen sumber daya manusia berjalan dengan optimal maka besar kemungkinan ada peningkatan dari segi kualitas dan kompetensi pihak-pihak bergerak di bidang ini.

Karena salah satu elemen penting manajemen SDM adalah upaya pelatihan dan training untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Lebih dari itu, manajemen SDM juga memperhatikan bagaimana sistem rekrutmen, motivasi kerja, keselamatan tenaga kerja, hingga pemberian kompensasi.

Harapannya jika tenaga kerja puas berkontribusi dalam pengembangan industri pariwisata maka dedikasi mereka akan meningkat.

Perlahan namun pasti jika seluruh tim yang mengurusi sektor pariwisata mempunyai semangat yang sama, mudah-mudahan industri ini akan semakin maju ke depannya.

Demikian pembahasan kami mengenai pengembangan SDM pariwisata. Apabila perusahaan Anda membutuhkan bantuan profesional untuk mengupayakan manajemen sumber daya manusia maka bisa berkonsultasi dengan konsultan SDM Bapak Yodhia Antariksa, Msc.

Beliau akan membantu Anda untuk meningkatkan kualitas manajemen SDM di organisasi atau perusahaan dengan metode yang tepat.