Tips Menyusun Manajemen Kinerja Secara Efektif Untuk Perusahaan Anda

Manajemen kinerja adalah proses penting dalam setiap perusahaan untuk memastikan bahwa karyawan bekerja dengan efektif dan efisien. Ini melibatkan penentuan tujuan karyawan, pengukuran kinerja, dan memberikan umpan balik dan pengembangan. Dalam artikel ini, kami akan membahas tips dan trik untuk menyusun manajemen kinerja yang efektif untuk perusahaan Anda.

Apa Itu Manajemen Kinerja?

Manajemen kinerja adalah proses yang dilakukan oleh manajer untuk mengukur dan meningkatkan kinerja karyawan mereka. Ini melibatkan penentuan tujuan karyawan, pemantauan kemajuan mereka terhadap tujuan tersebut, memberikan umpan balik tentang kinerja mereka, dan memberikan pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan.

Baca Juga : Tujuan dan Manfaat Pengisian Form Penilaian Kinerja Karyawan

Mengapa Manajemen Kinerja Penting?

Manajemen kinerja penting karena membantu memastikan bahwa karyawan Anda bekerja dengan efektif dan efisien. Hal ini dapat membantu perusahaan Anda mencapai tujuannya dengan lebih cepat dan lebih efisien. Selain itu, manajemen kinerja yang efektif dapat membantu meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan, sehingga mengurangi tingkat absensi dan turnover karyawan.

Tips Menyusun Manajemen Kinerja Secara Efektif

1. Tetapkan Tujuan yang Jelas dan Terukur

Salah satu hal terpenting dalam manajemen kinerja adalah menetapkan tujuan yang jelas dan terukur untuk karyawan Anda. Pastikan bahwa tujuan yang Anda tetapkan realistis dan dapat dicapai, dan pastikan bahwa karyawan Anda memahami tujuan tersebut dan bagaimana mereka dapat mencapainya.

2. Gunakan Alat Pengukuran Kinerja yang Efektif

Untuk memantau kemajuan karyawan terhadap tujuan mereka, Anda perlu menggunakan alat pengukuran kinerja yang efektif. Pastikan bahwa alat pengukuran kinerja yang Anda gunakan relevan dengan tujuan karyawan dan memberikan informasi yang berguna tentang kinerja mereka.

3. Berikan Umpan Balik yang Teratur

Memberikan umpan balik yang teratur adalah kunci dalam manajemen kinerja yang efektif. Pastikan bahwa karyawan Anda menerima umpan balik yang konstruktif tentang kinerja mereka secara teratur. Jangan hanya memberikan umpan balik negatif, tetapi juga berikan umpan balik positif dan dorongan.
Baca Juga : 3 Tahapan Utama dalam Penilaian Kinerja Karyawan

4. Berikan Pelatihan dan Pengembangan yang Dibutuhkan

Seringkali, karyawan membutuhkan pelatihan dan pengembangan untuk mencapai tujuan mereka. Pastikan bahwa Anda memberikan pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan untuk membantu karyawan Anda mencapai tujuan mereka. Pelatihan dan pengembangan ini dapat berupa pelatihan teknis, pelatihan interpersonal, atau pelatihan kepemimpinan.

5. Perhatikan Motivasi dan Kepuasan Kerja Karyawan

Perhatikan motivasi dan kepuasan kerja karyawan Anda. Pastikan bahwa mereka merasa dihargai dan diberikan kesempatan untuk berkembang di perusahaan Anda. Dengan memperhatikan motivasi dan kepuasan kerja karyawan, Anda dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja mereka.

6. Gunakan Pendekatan yang Berbeda untuk Setiap Karyawan

Setiap karyawan adalah individu yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan pendekatan yang berbeda dalam manajemen kinerja. Pastikan bahwa Anda memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing karyawan, dan gunakan pendekatan yang sesuai untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka.

7. Berikan Penghargaan yang Sesuai

Memberikan penghargaan yang sesuai dapat menjadi motivasi tambahan bagi karyawan Anda. Pastikan bahwa penghargaan yang Anda berikan relevan dengan kinerja mereka dan memberikan insentif yang cukup besar untuk memotivasi mereka. Penghargaan dapat berupa insentif finansial, penghargaan non-keuangan, atau promosi.

8. Lakukan Evaluasi Kinerja Secara Teratur

Lakukan evaluasi kinerja secara teratur untuk memantau kemajuan karyawan terhadap tujuan mereka. Evaluasi kinerja juga dapat membantu Anda mengidentifikasi karyawan yang membutuhkan pengembangan atau pelatihan tambahan untuk mencapai tujuan mereka.

9. Jangan Tunda Penyelesaian Masalah

Jangan tunda penyelesaian masalah dalam manajemen kinerja. Jika Anda melihat masalah dalam kinerja karyawan, segera atasi masalah tersebut dan cari solusi. Dengan menyelesaikan masalah secara cepat, Anda dapat memastikan bahwa kinerja karyawan tidak terganggu dan perusahaan Anda tetap berjalan dengan lancar.

10. Berikan Kesempatan untuk Berkembang

Berikan kesempatan untuk berkembang bagi karyawan Anda. Ini dapat berupa pelatihan, pengembangan karir, atau promosi. Dengan memberikan kesempatan untuk berkembang, Anda dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan, serta meningkatkan kepuasan kerja mereka.

Kesimpulan

Manajemen kinerja adalah proses penting dalam setiap perusahaan untuk memastikan karyawan bekerja dengan efektif dan efisien. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, menggunakan alat pengukuran kinerja yang efektif, memberikan umpan balik yang teratur, memberikan pelatihan dan pengembangan, dan memperhatikan motivasi dan kepuasan kerja karyawan, Anda dapat menyusun manajemen kinerja yang efektif untuk perusahaan Anda.

FAQ

  1. Apa itu manajemen kinerja?
  • Manajemen kinerja adalah proses yang dilakukan oleh manajer untuk mengukur dan meningkatkan kinerja karyawan mereka.
  1. Mengapa manajemen kinerja penting?
  • Manajemen kinerja penting karena membantu memastikan bahwa karyawan bekerja dengan efektif dan efisien, serta meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja k
  1. Apa saja tips untuk menyusun manajemen kinerja yang efektif?
  • Tips untuk menyusun manajemen kinerja yang efektif meliputi menetapkan tujuan yang jelas dan terukur, menggunakan alat pengukuran kinerja yang efektif, memberikan umpan balik yang teratur, memberikan pelatihan dan pengembangan, memperhatikan motivasi dan kepuasan kerja karyawan, menggunakan pendekatan yang berbeda untuk setiap karyawan, memberikan penghargaan yang sesuai, melakukan evaluasi kinerja secara teratur, dan tidak menunda penyelesaian masalah.
  1. Bagaimana cara menentukan penghargaan yang sesuai untuk karyawan?
  • Penghargaan yang sesuai harus relevan dengan kinerja karyawan dan memberikan insentif yang cukup besar untuk memotivasi mereka. Penghargaan dapat berupa insentif finansial, penghargaan non-keuangan, atau promosi.
  1. Apa keuntungan dari menyusun manajemen kinerja yang efektif?
  • Manajemen kinerja yang efektif dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan lebih cepat dan efisien, meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan, serta mengurangi tingkat absensi dan turnover karyawan.

Mengenal Rekrutmen Karyawan: Pengertian, Proses dan Metodenya

Salah satu faktor krusial dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional adalah melalui proses rekrutmen, seleksi, serta pelatihan dan pengembangan calon tenaga kerja. Menemukan tenaga kerja yang profesional dan berkualitas bukanlah hal yang mudah.

Menjadi suatu kewajiban bagi organisasi dan perusahaan untuk melakukan penyaringan terhadap anggota atau pekerja baru yang akan bergabung.

Oleh karena itu, rekrutmen tenaga kerja diperlukan untuk menyaring para pelamar yang tertarik untuk melamar pekerjaan. Dalam organisasi, proses rekrutmen ini menjadi salah satu langkah penting dalam menilai apakah seorang pelamar layak atau tidak untuk bergabung dengan organisasi tersebut.

Pengertian Rekrutmen Karyawan

Rekrutmen karyawan adalah proses sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencari, menarik, dan memilih individu yang berkualitas dan kompeten untuk mengisi posisi kosong. Proses ini bertujuan untuk menciptakan hubungan kerja yang saling menguntungkan antara perusahaan dan karyawan.

Perbedaan Rekrutmen dan Seleksi

Rekrutmen dan seleksi merupakan dua tahapan yang saling terkait dalam proses perekrutan karyawan. Berikut perbedaan antara rekrutmen dan seleksi:

Rekrutmen

Rekrutmen adalah proses mencari dan menarik calon karyawan yang potensial untuk mengisi posisi atau jabatan yang kosong dalam perusahaan. Tujuan dari rekrutmen adalah untuk mengumpulkan sebanyak mungkin pelamar yang memenuhi syarat, sehingga perusahaan memiliki pilihan yang lebih luas dalam memilih kandidat terbaik. Rekrutmen melibatkan berbagai kegiatan, seperti membuat iklan lowongan, mengumumkan lowongan melalui media sosial, job portal, atau penyelenggaraan job fair.

Seleksi

Seleksi adalah proses penyaringan dan penilaian calon karyawan yang telah melamar pada tahap rekrutmen. Tujuannya adalah untuk menentukan kandidat yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Seleksi melibatkan berbagai metode penilaian, seperti tes kemampuan, tes kepribadian, wawancara, dan assessment center. Proses seleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan, pengalaman, dan kompetensi calon karyawan, serta memastikan apakah calon tersebut sesuai dengan budaya dan nilai perusahaan.

Singkatnya, rekrutmen berfokus pada proses mencari dan menarik calon karyawan, sedangkan seleksi berfokus pada proses penilaian dan penyaringan calon karyawan untuk menemukan kandidat yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Pentingnya Proses Rekrutmen

1. Menyediakan sekelompok calon tenaga kerja atau karyawan yang memiliki kualifikasi yang sesuai

2. Sebagai upaya untuk memastikan keselarasan antara strategi, visi, dan nilai perusahaan; Bertujuan untuk mengurangi risiko kepergian karyawan yang baru saja bergabung dalam waktu singkat

3. Melakukan koordinasi yang efektif antara proses rekrutmen, program seleksi, dan pelatihan bagi karyawan baru

4. Mewujudkan tanggung jawab perusahaan dalam menciptakan kesempatan kerja dan memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

5 Tahapan Proses Rekrutmen

Proses rekrutmen melibatkan beberapa tahapan, yaitu:

Identifikasi Kebutuhan

Tahap pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan karyawan, baik jumlah maupun kualifikasi yang diperlukan. Hal ini penting untuk menentukan jumlah dan jenis posisi yang harus diisi.

Penyusunan Deskripsi Pekerjaan dan Spesifikasi Jabatan

Deskripsi pekerjaan dan spesifikasi jabatan harus disusun dengan baik agar calon karyawan memahami tanggung jawab dan kualifikasi yang dibutuhkan.

Promosi Lowongan Pekerjaan

Setelah deskripsi pekerjaan dan spesifikasi jabatan disusun, perusahaan perlu mempromosikan lowongan pekerjaan melalui berbagai saluran, seperti media sosial, job portal, dan jaringan perusahaan.

Seleksi Calon Karyawan

Proses seleksi melibatkan penyaringan, wawancara, dan penilaian calon karyawan untuk menentukan kandidat yang paling sesuai dengan posisi yang ditawarkan.

Baca Juga : Prosedur dan Tahapan Rekrutmen dan Seleksi Karyawan

Penawaran Pekerjaan dan Penandatanganan Kontrak

Setelah kandidat terpilih, perusahaan akan menawarkan pekerjaan dan menandatangani kontrak kerja yang mencakup hak dan kewajiban kedua pihak.

2 Metode Rekrutmen Secara Umum

Ada beberapa metode dalam rekrutmen karyawan, di antaranya:

Rekrutmen Internal

Rekrutmen internal adalah proses mencari kandidat dari dalam perusahaan untuk mengisi posisi kosong. Metode ini melibatkan promosi, rotasi, dan transfer karyawan.

Rekrutmen Eksternal

Rekrutmen eksternal adalah proses mencari kandidat dari luar perusahaan. Metode ini melibatkan penggunaan iklan lowongan, job fair, dan headhunting.

Teknologi dalam Rekrutmen

Teknologi modern telah mempengaruhi cara perusahaan melakukan rekrutmen. Beberapa contoh teknologi yang digunakan dalam rekrutmen antara lain Applicant Tracking System (ATS) untuk mengelola proses seleksi, serta penggunaan platform media sosial dan job portal untuk mempromosikan lowongan pekerjaan.

8 Kesalahan Umum Rekruter dalam Proses Rekrutmen

Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam proses rekrutmen antara lain:

Tidak menyusun deskripsi pekerjaan yang jelas dan lengkap

Deskripsi pekerjaan yang kurang jelas akan menyulitkan calon karyawan untuk memahami tugas dan tanggung jawab yang akan diemban, sehingga berpotensi menarik pelamar yang tidak sesuai.

Terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan

Keputusan yang terlalu cepat dapat berakibat pada pemilihan karyawan yang kurang tepat, yang nantinya akan mempengaruhi kinerja perusahaan.

Tidak melakukan wawancara yang efektif

Wawancara yang tidak efektif akan mengakibatkan kesulitan dalam menggali informasi dan mengukur kemampuan serta potensi calon karyawan.

Terlalu fokus pada kualifikasi pendidikan daripada pengalaman dan keterampilan

Meskipun pendidikan memiliki peranan penting, pengalaman dan keterampilan kerja juga sangat penting untuk diperhatikan dalam proses rekrutmen.

Tidak melakukan verifikasi data dan referensi

Tidak melakukan verifikasi terhadap data yang diberikan oleh calon karyawan, seperti pendidikan, pengalaman kerja, dan referensi, dapat meningkatkan risiko merekrut karyawan yang tidak jujur atau tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

Mengabaikan budaya perusahaan

Rekrutmen yang tidak mempertimbangkan budaya perusahaan akan mengakibatkan kesulitan dalam mengintegrasikan karyawan baru ke dalam lingkungan kerja.

Kurang memanfaatkan teknologi dalam proses rekrutmen

Tidak memanfaatkan teknologi yang ada, seperti sistem pelacakan pelamar (ATS) atau media sosial, akan membuat proses rekrutmen menjadi kurang efisien dan memakan waktu lebih lama.

Tidak memberikan umpan balik kepada pelamar yang tidak terpilih

Memberikan umpan balik kepada pelamar yang tidak terpilih penting untuk menjaga hubungan baik dengan calon karyawan dan membangun reputasi perusahaan sebagai tempat yang baik untuk bekerja.

Tips Sukses dalam Rekrutmen Karyawan

Berikut beberapa tips untuk mencapai kesuksesan dalam rekrutmen karyawan:

  1. Pastikan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi jabatan jelas dan lengkap
  2. Gunakan metode seleksi yang efektif dan objektif
  3. Pertimbangkan kebutuhan jangka panjang perusahaan
  4. Jalin hubungan baik dengan kandidat selama proses rekrutmen
  5. Selalu berinovasi dalam menggunakan teknologi untuk mempermudah proses rekrutmen

Contoh Pertanyaan Tentang Rekrutmen

Berikut beberapa contoh pertanyaan tentang rekrutmen:

  1. Apa saja metode yang digunakan dalam rekrutmen karyawan?
  2. Bagaimana peran teknologi dalam mempermudah proses rekrutmen karyawan?
  3. Apa perbedaan antara rekrutmen internal dan eksternal?
  4. Mengapa penting untuk memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas dan lengkap dalam proses rekrutmen?
  5. Bagaimana cara menggali informasi tentang calon karyawan melalui wawancara?
  6. Apa saja faktor yang perlu diperhatikan dalam proses rekrutmen untuk memastikan kesesuaian kandidat dengan kebutuhan perusahaan?
  7. Bagaimana cara mengukur keberhasilan proses rekrutmen?
  8. Apa saja kesalahan umum yang sering terjadi dalam proses rekrutmen dan bagaimana cara menghindarinya?
  9. Bagaimana memastikan bahwa proses rekrutmen sudah sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku?
  10. Apa saja tips yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan rekrutmen yang efektif dan efisien?

Kesimpulan

Rekrutmen karyawan merupakan proses penting dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional bagi perusahaan. Proses ini melibatkan mencari, mengidentifikasi, dan memilih individu yang sesuai untuk mengisi posisi atau jabatan yang dibutuhkan perusahaan. Rekrutmen dan seleksi merupakan dua tahapan yang saling terkait dalam proses perekrutan karyawan, di mana rekrutmen berfokus pada mencari dan menarik calon, sedangkan seleksi berfokus pada penilaian dan penyaringan kandidat yang paling sesuai. Untuk mencapai rekrutmen yang efektif dan efisien, perusahaan perlu memperhatikan berbagai faktor seperti deskripsi pekerjaan yang jelas, memanfaatkan teknologi, menghindari kesalahan umum dalam proses rekrutmen, dan memastikan kesesuaian kandidat dengan kebutuhan perusahaan.

Mengenal Employee Relations dan Cara Pengelolaannya dalam Perusahaan

Sudahkah tim Anda memberikan kontribusi terbaik dalam pekerjaan? Mereka bahkan menunjukkan dedikasi dan rasa memiliki dalam tim. Hal ini terjadi karena employee relations yang berjalan dengan baik di perusahaan.

Employee relations berhubungan dengan upaya perusahaan dalam membangun dan menjaga hubungan positif dengan karyawan. Secara sederhana, employee relations menggambarkan hubungan antara karyawan dan pemberi kerja.

Di beberapa industri, ada istilah industrial relations atau hubungan karyawan di lingkungan kerja atau industri. Tujuannya adalah membangun komunikasi dengan karyawan agar hak dan kewajiban terpenuhi dengan adil dan kondisi lingkungan kerja tetap harmonis.

Mari kita bahas lebih detail tentang penerapan employee relations, mengapa hal ini penting, dan bagaimana cara mengoptimalkan keberadaannya.

Pengertian Employee Relations

Employee relations merupakan bidang yang mengkaji hubungan antara karyawan dan manajemen dalam sebuah organisasi. Termasuk di dalamnya adalah hal-hal seperti komunikasi, perundingan, konflik, dan pengambilan keputusan. Employee relations juga mencakup kebijakan, prosedur, dan praktik yang berkaitan dengan karyawan, seperti penggajian, manfaat, dan peluang karir.

Pentingnya Employee Relations

Employee relations yang baik dapat meningkatkan produktivitas, kepuasan kerja, dan retensi karyawan. Ketika karyawan merasa dihargai dan didengar oleh manajemen, mereka cenderung lebih bersemangat dalam bekerja. Selain itu, hubungan yang baik antara karyawan dan manajemen juga dapat membantu mengurangi konflik dan meningkatkan efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Apakah perbedaan antara Employee Relations dan HR?

Keberadaan Employee Relations (ER) di perusahaan terkait dengan fungsi HR. Di beberapa perusahaan, ER menempati posisi khusus sebagai ER specialist.

Terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua peran tersebut. Manajer Employee Relations (ER manager) bertanggung jawab memastikan hubungan antara karyawan dan manajemen berjalan baik.

Secara umum, peran HR lebih luas karena tidak hanya terkait dengan Employee Relations, tetapi juga terkait dengan engagement karyawan, kesehatan dan keselamatan karyawan. Hal ini mencakup tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesejahteraan psikologis dan emosional yang mendukung produktivitas.

Employee Relations merupakan bagian dari fungsi HR di organisasi. Tugasnya dapat dilakukan oleh tim HR atau oleh staf khusus.

Cara Mengelola Employee Relations

Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola employee relations dengan baik:

1. Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang efektif antara karyawan dan manajemen sangat penting dalam menciptakan hubungan yang baik. Manajemen harus mendengarkan masukan dan pendapat dari karyawan dan memberikan umpan balik yang jelas dan terbuka. Karyawan juga harus diberi kesempatan untuk berbicara dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

2. Menyediakan Pelatihan dan Pengembangan

Menyediakan pelatihan dan pengembangan adalah salah satu cara untuk menunjukkan kepada karyawan bahwa perusahaan memperhatikan mereka dan ingin membantu mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini juga dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan karyawan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja.

3. Memberikan Kompensasi yang Adil

Memberikan kompensasi yang adil dan sesuai dengan kontribusi dan kinerja karyawan juga sangat penting dalam mengelola employee relations. Karyawan yang merasa bahwa mereka tidak dihargai atau dibayar dengan adil cenderung kurang termotivasi dan bahkan mencari pekerjaan di tempat lain.

4. Menjaga Kesetaraan

Kesetaraan sangat penting dalam mengelola employee relations. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua karyawan tanpa diskriminasi, baik itu dalam hal penggajian, promosi, atau peluang karir.

5. Menangani Konflik dengan Baik

Konflik antara karyawan dan manajemen dapat terjadi dalam setiap organisasi. Oleh karena itu, manajemen harus memiliki strategi untuk menangani konflik dengan baik dan segera

6. Memberikan Pengakuan dan Apresiasi

Memberikan pengakuan dan apresiasi kepada karyawan dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian penghargaan atau pengakuan atas kontribusi dan prestasi mereka.

7. Membuat Kebijakan yang Jelas

Membuat kebijakan yang jelas dan terstruktur dapat membantu menghindari konflik dan ketidakpastian di antara karyawan dan manajemen. Kebijakan yang jelas juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan risiko.

8. Mendorong Partisipasi Karyawan

Mendorong partisipasi karyawan dalam keputusan yang berdampak pada mereka dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka dalam perusahaan. Hal ini dapat dilakukan melalui pengaturan forum karyawan atau kelompok kerja yang bertugas memberikan masukan dan ide-ide baru.

Baca Juga : Aplikasi HRIS Terbaik di Indonesia untuk Pengelolaan Karyawan

9. Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan

Perusahaan juga harus memperhatikan kesejahteraan karyawan mereka, seperti menyediakan fasilitas kesehatan dan keselamatan yang memadai, memberikan waktu istirahat yang cukup, dan menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

10. Menjalin Hubungan yang Baik dengan Serikat Pekerja

Jika ada serikat pekerja di perusahaan, manajemen harus menjalin hubungan yang baik dengan mereka dan memperhatikan tuntutan mereka. Dalam hal ini, manajemen harus membuka komunikasi dengan serikat pekerja dan bekerja sama dengan mereka untuk mencapai tujuan bersama.

Kesimpulan

Employee relations merupakan aspek penting dalam mengelola perusahaan. Dalam artikel ini, kita telah membahas pengertian employee relations, pentingnya dalam perusahaan, dan beberapa cara untuk mengelolanya. Mengelola employee relations yang baik dapat meningkatkan produktivitas, kepuasan kerja, dan retensi karyawan. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan dan berinvestasi dalam mengelola hubungan antara karyawan dan manajemen dengan baik.