Key Performance Indikator atau yang juga sering disebut Key Success Indicator (KPI) merupakan suatu cara perusahaan atau organisasi dalam menentukan sejauh mana kemajuan yang dicapai perusahaan atau organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya.
Setiap perusahaan tentunya memiliki misi, telah menentukan tujuan, serta mengidetifikasi semua yang harus terlibat untuk mencapai tujuan tersebut.
Agar perusahaan mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai, penentuan KPI adalah salah satu cara yang harus dilakukan. Ada berbagai aspek yang kemajuannya dapat dilihat dengan KPI, salah satunya adalah untuk menentukan Key Performance Indicators karyawan.
KPI karyawan merupakan penilaiaan hasil kerja karyawan yang dilakukan sebagai cara untuk dapat membantu setiap karyawan untuk mengetahui apa yang telah dan sedang mereka kerjakan serta perkembangan dan pelatihan apa yang mereka butuhkan agar dapat semakin berkembang.
Menentukan Key Performance Indicators karyawan hendaknya dilakukan secara objektif, optimal, dan mampu mendorong cara kerja setiap karyawan secara berkelanjutan. Dengan begitu, diharapkan hal ini juga dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara umum.
Menyusun KPI Karyawan
Sebuah KPI (Key Performance Indicators) harus disusun menurut indicator kinerja yang spesifik, jelas, dan juga dapat diukur. Penentuan KPI juga harus dilakukan dengan rinci dan eksplisit sehingga setiap detil yang akan diukur menjadi jelas.
Penyusunan KPI harus berdasarkan pada beberapa poin. Poin tersebut berupa poin SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time). Untuk menentukan Key Performance Indicators karyawan, maka penetapan angka targetnya seharusnya.
– Specific: penentuan KPI karyawan harus mendetil, spesifik, dan terfokus pada tujuan apa yang akan menjadi indicator dalam KPI.
– Measurable: indicator tersebut dapat diukur
– Achievable: target KPI karyawan yang ditentukan harus merupakan hal yang realistis atau mungkin untuk dicapai serta ada nilai atau hasil yang dapat dicapai dan diukur.
– Relevant: target dari KPI karyawan ini harus relevan atau sesuai dengan tujuan perusahaan secara umum.
– Time: ada batas waktu atau deadline yang telah ditentukan untuk mencapai target tersebut.
Dengan memperhatikan poin – poin SMART tersebut di atas, maka proses dalam menentukan Key Performance Indicators karyawan dapat berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan apa yang diperlukan oleh setiap individu dan juga oleh perusahaan itu sendiri.
Penerapan KPI Karyawan
Setelah target KPI karyawan telah ditentukan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah penerapan KPI karyawan tersebut. Ada dua hal signifikan yang harus diketahui oleh perusahaan tentang apa yang akan dihadapi dalam penerapan KPI ini, yaitu Pola Pikir Tim Manajemen dan juga Sumber Data yang akan digunakan.
– Pola Pikir Tim Manajemen
Saat pengukuran akan dilaksanakan untuk menentukan Key Performance Indicators karyawan, berbagai pola pikir karyawan di tingkat manajemen menengah akan menimbulkan persepsi yang berbeda- beda, sesuai dengan kondisi psikologis masing – masing. Berikut berbagai pendapat yang mungkin timbul dari masing – masing karyawan.
1. Khawatir akan perubahan suasana kerja yang akan mereka hadapi nantinya karena mereka telah merasa cukup nyaman di tempat yang mereka duduki saat ini.
2. Berpikir bahwa pekerjaan mereka akan semakin berat sementara tidak ada peningkatan gaji.
3. Khawatir jika mereka memiliki sisi negative yang akan diketahui oleh atasan.
4. Beberapa karyawan bersikap pesimis karena berkeyakinan bahwa hal ini tidak akan membawa perubahan positif bagi mereka.
5. Beberapa karyawan merasa antusias dan berharap bahwa pekerjaan yang dirasa sangat berat akan lebih terasa ringan.
6. Beberapa yang lain akan merasa bersemangat karena adanya tantangan pekerjaan baru yang akan mereka hadapi.
7. dan lain sebagainya.
Agar asumsi – asumsi negative tidak terjadi pada para karyawan, hendaknya tim manajemen juga menyertakan pihak middle manajemen atau manajemen menengah untuk ikut serta dalam menentukan Key Performance Indicators karyawan.
Dalam keterlibatan tersebut, mereka akan memahami semua visi dan misi perusahaan dalam melakukan perubahan, bagaimana mereka dapat mendapatkan lingkungan kerja yang lebih baik, serta kemungkinan untuk mencapai prestasi kerja baru dan reward atas prestasi tersebut.
– Sumber Data
Berbagai masalah engenai sumber data yang belum jelas mengenai karyawan sering kali menjadi masalah dalam proses penerapan KPI ini. Masalah sumber data tersebut antara lain; tidak terdapat data tentang bagaimana kinerja karyawan sebelumnya, sistem data dalam perusahaan tidak bekerja dengan sempurna dalam memberikan data – data yang diperlukan, tidak ada SOP, dan lain sebagainya
Agar masalah terkait sumber data ini tidak terjadi, sangat penting bagi perusahaan untuk memastikan sistem atau software dalam perusahaan dapat berjalan dengan sempurna. Untuk itu, perusahaan juga membutuhkan staf IT yang mumpuni dalam menangani semua software data ini.
Jika masalah ketersediaan data dan masalah pola pikir tim manajemen ini masih terjadi, maka KPI akan sulit untuk diterapkan. Peran besar dari atasan dalam perusahaan juga sangat diperlukan dalam menentukan Key Performance Indicators karyawan ini.
Baca juga tahapan menyusun target kinerja karyawan yang akurat.