Kenapa Kinerja Karyawan Menurun? Pahami Penyebab dan Solusinya

Performa perusahaan atau bisnis dalam menghadapi ketatnya kompetisi sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan. Namun kinerja karyawan bisa saja mengalami penurunan. Ternyata ada beberapa factor yang mempengaruhi kenapa kinerja karyawan menurun. Keseluruhan dari faktor penyebabnya dapat kamu simak berikut.

 

1. Keharusan Menjalankan Multitasking

Hampir sebagian besar dari perusahaan yang ada masih mengharuskan karyawan melakukan multitasking. Bagi mereka, multitasking merupakan sarana yang sangat menunjang untuk peningkatan produktivitas. Namun otak manusia tidak didesain untuk melakukan multitasking. Alhasil tingkat error dalam pengerjaan tugas menjadi lebih tinggi ketika banyak karyawan yang diharuskan menjalankan sistem ini.

Hal tersebut juga sudah dibuktikan dengan banyak penelitian. Pekerjaan seperti multitasking hanya bisa dilakukan saat perusahaan telah menjalankan sistem pengoperasian mesin otomatis. Karyawan hanya bertugas untuk mengawasi jalannya alat-alat tersebut. Tidak heran bila banyak penelitian yang membuktikan bahwa “Multitasking mengganggu produktivitas”.

Banyak dari penelitian tersebut berkesimpulan kalau seseorang bisa saja mencapai target lebih cepat dengan menyelesaikan satu tugas dahulu. Baru setelah tugas itu selesai, orang tadi dapat berpindah ke tugas berikutnya. Orang-orang yang fokus terhadap satu pekerjaan sering kali dapat mengatasi hambatan dalam pekerjaan dengan lebih baik.

2. Stress dan Alami Burnout

Tidak ada pekerjaan yang tidak melelahkan meskipun berkaitan dengan passion seseorang. Pada akhirnya para karyawan tetap bisa merasakan stress dan burnout. Mungkin sebagian besar dari kita telah memahami tentang apa itu dampak stress. Namun istilah burnout memiliki dampak yang lebih parah daripada stress.

Burnout merupakan kondisi dimana karyawan merasakan kecemasan berlebihan akibat pekerjaan yang bertekanan tinggi. Para karyawan yang mengalami hal ini cenderung punya tingkat konsentrasi rendah. Mereka mudah terganggu dalam mengerjakan tugas. Ujung-ujungnya karyawan yang demikian tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.

Karyawan burnout sering kali diharuskan menyelesaikan tugas yang terlalu banyak dalam tenggat waktu sama. Tak jarang mereka terpaksa bekerja lebih dari 8 jam. Lembur yang tidak terhindari setiap kali masuk kantor dapat menyebabkan tubuh kekurangan waktu istirahat. Padahal tubuh yang kekurangan istirahat tidak punya waktu untuk beregenerasi memperbaiki sel rusak. Pada akhirnya daya ingat akan menurun, termasuk konsentrasi.

Solusi terbaik untuk karyawan yang alami burnout adalah berdiskusi dengan atasan. Maka dari itu, seorang atasan yang baik harus dapat menciptakan suasana kondusif sehingga karyawan lain dapat membantu tugas dari karyawan yang alami burnout.

3. Tindakan Toxic

Setiap karyawan pasti mendambakan lingkungan kerja kondusif. Hanya saja tidak semua tempat kerja punya lingkungan yang supportive. Akibatnya mereka terpaksa berhubungan dengan lingkungan kerja yang toxic. Perilaku toxic ini sering kali membuat karyawan produktif menderita. Terlebih lagi ketika ada karyawan toxic yang berusaha untuk melakukan sabotase dan manipulasi. Karyawan produktif tersebut bisa saja mulai tidak betah.

Sebagian besar dari karyawan yang merasa risih dengan kejadian tadi cenderung ingin pindah ke lingkungan kerja baru. Seorang leader yang baik perlu menganalisa dan mencari tahu siapa yang menjadi karyawan toxic. Tidak mudah memang untuk mencari akar tindakan toxic. Namun hal ini perlu dilakukan agar kondisi kantor menjadi kondusif kembali.

Seorang manajer perlu mengetahui cara-cara untuk mengubah lingkungan menjadi supportive juga. Cara pertama ada berusaha memperlakukan seluruh karyawan layaknya manusia. Mereka bukan data atau angka yang bisa diubah dengan mudah seperti robot. Manajer harus berusaha mendekati masing-masing karyawan dan peduli pada mereka. Peduli dalam artian tidak hanya kinerja mereka, melainkan juga mereka secara personal dan karakter.

Berusaha tanamkan kepada seluruh karyawan untuk saling memperbaiki kondisi ketika ada sesuatu yang salah. Beri penghargaan kepada mereka yang berhasil memberikan performa baik. Perlakukan para karyawan layaknya keluarga. Kenyamanan dalam bekerja akan sangat membantu karyawan betah berada di perusahaan dalam waktu lama.

4. Terlalu Sering Meeting

Seorang pemimpin tim perlu mengetahui berapa banyak harus mengadakan rapat. Waktu pelaksanaan meeting tidak disarankan menjadi terlalu sering. Gunakan waktu meeting hanya sebagai sarana untuk memunculkan banyak ide. Anda juga dapat menggunakan meeting sebagai sarana brain storming bersama saat buntu menyelesaikan masalah.

Tidak perlu untuk mengadakan meeting terlalu sering. Paling cepat mengadakan meeting adalah seminggu sekali. Jika tidak ada hal yang terlalu urgen maka disarankan untuk lakukan meeting sebulan sekali. Pelaksanaan rapat yang terlalu sering sendiri dapat menyebabkan produktivitas menurun. Padahal masa globalisasi seperti sekarang, performa dan produktivitas tinggi sangat diperlukan.

Untuk bisa mengerti perkembangan masing-masing karyawan dengan real-time maka manajer bisa memberlakukan sistem upload pekerjaan melalui cloud. Strategi ini jauh lebih baik untuk mengejar produktivitas perusahaan. Manajer juga bisa memantau perkembangan suatu proyek hanya melalui layar laptop dan smartphone.

5. Buruknya Manajemen

Kenapa kinerja karyawan menurun juga bisa disebabkan oleh buruknya manajemen pada tempat kerja. Manajemen yang buruk dapat mempengaruhi motivasi karyawan bekerja. Padahal penting bagi karyawan untuk bisa memberikan yang terbaik bagi kemajuan perusahaan. Seorang manajer tidak boleh terlalu mengekang kebebasan karyawan selama karyawan berhasil membuktikan mereka mampu mencapai target.

Selain itu, seorang manajer perlu tahu cara untuk menjadi manajer yang baik. Manajer yang baik perlu untuk menyelesaikan tugas sendiri dahulu. Setelah menyelesaikan tugasnya, maka ia bertugas untuk memantau kinerja tim. Tata cara mengelola setiap karyawan juga perlu disesuaikan dengan karakter mereka. Setiap orang punya dambaan pemimpin yang khusus. Alhasil seorang manajer perlu pandai dalam menyesuaikan diri terhadap karakter setiap orang yang dipimpinnya.

Kemudian Anda juga perlu tahu cara untuk mendelagasikan pekerjaan kepada masing-masing karyawan. Dibutuhkan kepercayaan untuk bisa mendelegasikan pekerjaan. Anda tidak lagi dapat menyelesaikan pekerjaan dengan mengandalkan diri sendiri. Pencapaian yang besar hanya bisa diperoleh dengan bantuan kerjasama tim. Maka dari itu, seorang manajer yang baik perlu memahami kekuatan, kelemahan, pengalaman, dan skill dari setiap orang yang dikelolanya. Pengetahuan tentang semua itu akan membuat manajer mampu mendelegasikan tugas ke orang yang tepat. Alhasil suatu proyek lebih mudah untuk mencapai goal yang diinginkan.

6. Terlupakan Sense of Belonging

Setiap karyawan juga perlu memiliki rasa kepedulian terhadap performa perusahaan. Bagaimanapun semua yang ada dalam perusahaan adalah bagian dari orang yang mengubah performa perusahaan. Perusahaan perlu untuk menghargai setiap karyawan tanpa membedakan karyawan baru dan lama. Memberikan penghargaan yang tepat kepada karyawan dapat memotivasi mereka untuk memberikan kemampuan terbaik.

Mereka akan merasa jadi bagian dalam suatu perusahaan. Hal ini menjadi salah satu solusi dari pertanyaan kenapa kinerja karyawan menurun. Apabila ada karyawan yang belum mampu menyelesaikan tugas dengan baik maka seorang manajer perlu untuk memberikan pelatihan yang tepat. Pelatihan dapat meningkatkan kemampuan seorang karyawan dalam menghadapi suatu proyek.

Kini Anda sudah memahami kenapa kinerja karyawan menurun dan solusinya. Terapkan pada perusahaan tempat Anda bekerja agar karyawan bisa kembali semangat memajukan perusahaan.

Contoh Dokumen Kontrak Kerja

Saat seorang karyawan diterima bekerja di sebuah perusahaan, kontrak kerja akan menjadi legalitas kerja yang sangat penting. Dokumen ini dipersiapkan oleh divisi HRD perusahaan, bisa dievaluasi oleh karyawan sebelum akhirnya ditandatangani oleh kedua belah pihak. Seperti apa contoh dokumen kontrak kerja yang benar?

Ada beberapa jenis kontrak kerja, disesuaikan pembuatannya dengan jenis pekerjaan dari seorang karyawan. Oleh karena itu, memahami apa itu kontrak kerja hingga contoh yang benar sangat perlu dilakukan jika Anda ingin membuat sebuah dokumen tersebut.

contoh dokumen kontrak kerja

Apa itu Kontrak Kerja?

Kontrak kerja merupakan sebuah dokumen yang dibuat tertulis dan bersifat resmi, sebagai bukti kerjasama antara sebuah perusahaan dengan karyawan yang bekerja disana. Di dalam kontrak kerja akan dijelaskan tentang hak dan kewajiban dari kedua belah pihak, baik itu perusahaan maupun karyawan.

Dalam pembuatannya, dibutuhkan persetujuan kedua pihak tentang isi kontrak sebelum menandatanganinya. Biasanya kontrak kerja dibuat dua rangkap, dimana satu rangkap disimpan oleh pihak perusahaan dan satu lagi diberikan kepada karyawan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dijelaskan bahwa kontrak kerja dibuat berdasarkan beberapa poin penting. Mulai dari kesepakatan pihak yang bekerjasama, kemampuan atau kecakapan dalam melakukan perbuatan hukum. Kemudian ada pekerjaan yang menjadi objek perjanjian dan pekerjaan tersebut tidak bertentangan dengan aturan undang-undang, kesusilaan, dan ketertiban umum.

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa  keberadaan kontrak kerja sangat penting, sebagai legalitas eksistensi karyawan di sebuah perusahaan.

Jenis Kontrak Kerja

Secara umum ada tiga jenis kontrak kerja yang biasa dibuat oleh sebuah perusahaan, untuk para karyawannya. Tergantung pada status karyawan tersebut, yaitu:

  • Untuk Pegawai Freelance

Pegawai freelance adalah pegawai yang dipekerjakan perusahaan untuk bekerja tanpa terikat waktu kerja yang jelas sebagaimana karyawan tetap. Mereka bekerja ketika dibutuhkan, durasi kerjanya akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Kontrak kerja yang dibuat akan menegaskan tentang status karyawan, durasi penggunaan jasa karyawan tersebut, hingga gaji yang diterima.

  • Untuk Pegawai yang Kerja di Waktu Tertentu

Merupakan kontrak kerja yang dibuat untuk karyawan yang bekerja pada waktu terbatas, misalnya satu tahun saja. Biasanya di dalam kontrak kerja ini akan memuat adanya masa percobaan selama minimal tiga bulan, sebelum diterima sebagai karyawan kontrak berdurasi waktu.

Kontrak kerja ini biasa disebut juga dengan istilah Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), diberikan setelah karyawan diterima dan akan menjalani masa percobaan kerjanya.

  • Untuk Pegawai Tetap

Disebut juga dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), dimana kontrak kerja yang dibuat tidak ada batas waktu. Sama halnya dengan kontrak kerja PNS yang sudah diangkat menjadi pegawai tetap.

Untuk karyawan tetap ini, di awal kerja juga akan mendapatkan masa percobaan selama tiga bulan sebelum kontrak PKWTT mereka diterbitkan.

9 Informasi Penting di Dalam Kontrak Kerja

Sebagai salah satu surat resmi yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, wajib ada informasi penting yang terdapat di dalam kontrak kerja tersebut. Strukturnya juga harus jelas, sehingga isi mudah dipahami dan tidak terdapat kekeliruan penulisan di dalamnya. Sembilan informasi penting diantaranya:

  • Identitas dari Perusahaan

Identitas perusahaan yang harus ada adalah nama perusahaan, alamat dari perusahaan tersebut, apa jenis usahanya, nomor yang bisa dihubungi. Termasuk juga siapa yang bertanggung jawab atas kontrak kerja tersebut.

  • Identitas dari Karyawan

Selanjutnya adalah nama karyawan, nomor induk kependudukan, alamat dari karyawan tersebut, jenis kelaminnya dan nomor telepon yang dapat dihubungi. Sebagai identitas standar yang wajib ada untuk mengidentifikasi personalnya

  • Penjelasan Posisi Kerja Karyawan

Dijabarkan juga tentang posisi kerja yang akan ditempati oleh karyawan tersebut, lengkap dengan penjelasan tugas pokok dan fungsinya selama menjabat posisi tersebut. sehingga dapat pula menjadi acuan ketika sudah mulai bekerja

  • Lokasi Kerja Karyawan

Ada perusahaan yang memiliki beberapa cabang kantor, di dalam kontrak kerja harus dijelaskan di kantor mana si karyawan akan bekerja. Biasanya kontrak kerja untuk karyawan permanen akan dibuat oleh divisi HRD kantor pusat, kemudian didelegasikan kepada Divisi HRD kantor cabang.

Kejelasan lokasi kerja ini juga akan memberikan pemahaman bagi karyawan dimana mereka akan bekerja.

  • Berapa Gaji yang Diberikan

Ini adalah informasi paling penting dan sering menjadi perbincangan sebelum penandatanganan kontrak kerja. Pihak perusahaan harus menjabarkan secara rincin, gaji pokok karyawan, tunjangan, dan pendapatan lainnya yang bisa diperoleh sesuai sistem penggajian yang diterapkan.

  • Hak dan Kewajiban Kedua Belah Pihak

Penjelasan tentang hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan juga wajib ada di dalam sebuah kontrak kerja. Supaya masing-masing pihak paham apa yang harus dilakukan satu sama lain. Sehingga tidak ada miskomunikasi di kemudian hari tentang masalah hak dan kewajiban ini.

  • Masa Waktu Berlakunya Kontrak Kerja

Pihak perusahaan juga harus menjelaskan berapa lama masa kontrak berlangsung, bagi karyawan kontrak biasanya masa kerja adalah satu tahun dan akan diperpanjang di tahun berikutnya. Sementara untuk karyawan tetap, masa kerja tidak terbatas waktu.

  • Kapan dan Dimana Kontrak Dibuat

Waktu pembuatan kontrak kerja juga harus jelas, sehingga karyawan dan perusahaan bisa memastikan penghitungan masa kerja. Karena biasanya penghitungan masa kerja berdasarkan waktu kontrak ditandatangani kedua belah pihak.

  • Tanda Tangan Kedua Belah Pihak

Tanda tangan karyawan dan pihak perusahaan merupakan legalitas utama yang wajib ada. Untuk satu rangkap, tanda tangan karyawan diberikan materai dan dokumen tersebut disimpan oleh pihak perusahaan. Sedangkan satu rangkap dimana tanda tangan pihak perusahaan yang menggunakan materai, akan disimpan oleh karyawan.

Contoh Dokumen Kontrak Kerja

Berikut ini contoh dari kontrak kerja, yang dapat Anda jadikan acuan ketika akan membuat versi sendiri untuk kebutuhan kantor.

Pada contoh dokumen kontrak kerja di atas, terlihat bahwa informasi yang disampaikan memang harus lengkap. Dimana ada identitas perusahaan, karyawan, penjelasan tentang hak dan kewajiban dalam bentuk pasal yang jelas.

Anda dapat menambahkan poin-poin yang dibutuhkan pada tambahan pasal, untuk mempertegas bagaimana kerjasama kerja perusahaan dengan karyawan tersebut. Dengan begitu, akan didapat sebuah kesepakatan tentang kontribusi karyawan kepada perusahaan dan sebaliknya.

Tidak sedikit sebuah kontrak kerja yang isinya kurang lengkap, bisa menimbulkan konflik di kemudian hari karena dinilai merugikan salah satu pihak. Jadi, jangan sampai hal tersebut terjadi pada perusahaan dan karyawan Anda.

Kesimpulan

Dari seluruh informasi di atas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

  • Kontrak kerja merupakan sebuah dokumen penting saat menjalin kerjasama kerja dengan karyawan
  • Isi dari kontrak kerja harus jelas dan menjabarkan semua detail mulai dari identitas karyawan dan perusahaan hingga legalitas berupa tanda tangan di atas materai, sehingga memiliki kekuatan hukum di dalamnya
  • Pihak perusahaan harus sangat detail membuat sebuah konsep kontrak kerja, agar tidak ada pihak yang akan dirugikan dari informasi di dalam kontrak tersebut.

Semoga informasi di atas membantu Anda yang sedang mencari seperti apa contoh dokumen kontrak kerja yang benar. Intinya, isilah dengan informasi yang tepat dan sesuai dengan kerjasama yang akan dilakukan.

Biaya Pembuatan Job Desk dan SOP

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa jib description seringkali didefinisikan sebagai uraian pekerjaan atau uraian jabatan yang memuat beberapa pedoman tugas dan fungsi. Itu sebabnya job desk ini erat juga kaitannya dengan SOP atau standar operasional prosedur. Nah, pertanyaannya adalah, berapa biaya pembuatan job desk dan SOP ini?

Sebelum membahas lebih jauh terkait biaya dari pembuatan job desk dan SOP yang umumnya dibutuhkan oleh perusahaan, yuk simak pembahasan terkait topik dasar keduanya terlebih dahulu yang ada di bawah.

biaya pembuatan job desk dan SOP

Mengenal Pembuatan Job Desk

Jika dilihat dari definisi lain, job desk ini menjadi daftar pedoman yang dipegang seseorang dalam menjalankan tugas, fungsi, hingga tanggung jawab pada jabatan atau posisi tertentu. Biasayanya job desk juga dilengkapi dengan adanya hierarki susunan organisasi untuk beberapa jabatan terkait, spesifikasi jabatan seperti pengalaman kerja hingga minimal tingkat pendidikan.

Sementara, jika dilihat dari definisi khususnya, maka job desk diartikan sebagai sebuah perangkat yang cukup penting guna memberikan gambaran hingga tugas yang jelas serta tanggung jawab maupun wewenang. Gambaran tadi diperuntukkan kepada para karyawan atau bawahannya untuk dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

Sederhananya, job desk ini merupakan sebuah uraian atau catatan tertulis dan sistematis tentang tugas-tugas yang hendak dilakukan. Isinya sendiri berupa wewenang, tanggung jawab, hubungan koordinasi, uraian aktivitas, hingga persyaratan tentang jabatan.

Untuk syarat jabatan ini biasanya berisi tentang Pendidikan minimal, penguasaan kemampuan yang dimiliki dengan dibuktikan adanya dokumen tertentu, hingga kompetensi yang dibutuhkan.

Itu sebabnya out put dari pembuatan job desk ini biasanya berkaitan dengan dokumen tentang tugas, tanggung jawab, dan kewajiban dari sebuah jabatan sebagaiamana yang disinggung tadi.

Sedangkan jika perusahaan Anda hendak membuat job desk, maka yang harus dilakukan adalah melewati proses job analysis terlebih dahulu atau terkait analisis jabatan. Di mana langkah ini merupakan sebuah penelitian atau pendekatan tentang jabatan dengan cara kuesioner atau wawancara kepada orang atau pihak yang menduduki jabatan terkait.

Selanjutnya, hasil analysis bisa dituangkan dalam bentuk jib desk.

Nah, setelah Anda mengenal tentang job desk, selanjutnya akan dibahas seputar SOP atau standar operasional prosedur sebelum Anda mengetahui besarnya biaya pembuatan job desk dan SOP. SOP ini juga tidak kalah pentingnya untuk sebua perusahaan. Jadi, yuk langsung saja simak pembahasannya di bawah.

Mengenal Standar Operasional Prosedur

SOP atau standar operasional prosedur sangat dibutuhkan oleh perusahaan tanpa terkecuali. Jadi, baik perusahaan skala mikro, menengah, maupun perusahaan makro, semuanya tetap memerlukan kehadiran SOP hingga job desk yang sudah dijelaskan di atas.

Adanya SOP dan job desk ini membuat bisnis perusahaan Anda bisa berjalan lebih lancar sesuai dengan yang diharapkan.

Nah, SOP sendiri merupakan petunjuk yang lebih terperinci atau lebih detail yang dimanfaatkan sebagai pedoman pelaksanaan tugas yang ada pada job desk. Bentuk dari SOP sendiri bisa berbentuk sebagai tabel, narasi, hingga flowchart.

Sementara, untuk mendapatkannya bisa dengan memetakan atau mapping dari setiap langkah kerja maupun proses bisnis yang lengkap dengan risiko untuk setiap langkah-langkah tadi.

Jika dilihat dari pembuatan kedua hal penting tadi, maka dapat ditarik benang merah sebagai berikut.

  1. Pembuatan job desk membutuhkan job analisis atau analisis pekerjaan terlebih dahulu,
  2. Job desk yang ada dimanfaatkan untuk mapping pada langkah kerja lengkap dengan risikonya,
  3. Setelah pelaksanaan mapping, barulah bisa dilakukan penusunan standar operasional prosedur atau SOP.

Usai Anda mengetahui bagaimana keterkaitan antara beberapa hal penting dalam perusahaan tadi, maka di samping mengetahui biaya pembuatan job desk dan SOP, jangan lupa melakukan review kedua hal tadi jika sudah berhasil di buat.

Selanjutnya, Anda juga bisa mengajukan revisi atau perbaikan jika terdapat draft job desk maupun SOP yang belum sesuai dengan keinginan. Revisi atau perbaikan juga bisa dilakukan untuk menyesuakan perkembangan zaman dan perkembangan bisnis Anda.

Lantas, bagaimana dengan biayanya? Untuk biaya yang dikeluarkan saat Anda hendak membuat job desk dan SOP umumnya sebagai berikut.

Biaya Pembuatan Job Desk dan SOP

Secara garis besar, pembuatan job desk dan SOP membutuhkan waktu pengerjaan 4 sampai 14 hari kerja. Sedangkan untuk gambaran biaya penyusunan kurang lebih adalah sebagai berikut.

1. Paket A

Pada paket A, Anda perlu mengeluarkan Rp10.000.000 untuk kepentingan minimal 3 job desk dengan maksimal 7 job desk. Perlu Anda ingat, bahwa biaya tadi belum termasuk biaya transportasi atau akomodasi yang dibutuhkan saat survey maupun sosialisasi oleh tim konsultan.

Nah, untuk mendapatkan fasilitas tadi biasanya Anda akan menunggu waktu pengerjaan antara 4 sampai 6 hari kerja.

2. Paket B

Selain paket A, Anda juga akan disuguhkan dengan layanan lain yang dalam pembahasan umum kali ini disebut sebagai paket B. Bebeda dengan paket A, untuk paket B sendiri biasanya berisi minimal 8 job desk dan maksimal 12 job desk dengan harga kurang lebih Rp18.500.000.

Selain itu, biasanya biaya yang dikeluarkan tadi belum termasuk biaya transportasi atau akomodasi yang dibutuhkan saat survey maupun sosialisasi oleh tim konsultan.

Mengingat kebutuhan job desk dan SOP nya lebih banyak, maka untuk waktu pengerjaannya sendiri berada di range 6 sampai 10 hari kerja.

3. Paket C

Terakhir terdapat paket C yang umumnya berisi pengerjaan minimal 13 job desk dan maksimal 17 job desk. Biaya yang dibebankan untuk paket ini kurang lebih adalah Rp29.000.000 belum termasuk biaya transportasi atau akomodasi yang dibutuhkan saat survey maupun sosialisasi oleh tim konsultan.

Lantas, berapa waktu rata-rata pengerjaan untuk layanan ketiga ini? Untuk waktu pengerjaan pada layanan ini biasanya berada di range waktu 10 sampai 14 hari kerja.

Menarik bukan? Hal lain yang sering ditanyakan adalah siapa pihak yang seringkali dibebankan untuk membuat job desk dan SOP di perusahaan. Jika Anda memiliki pertanyaan yang serupa, berikut pembahasannya.

Pihak yang Membuat Job Desk dan SOP di Perusahaan

Bagi Anda yang belum tahu, biasanya untuk job desk dan standar operasional prosedur atau SOP ini disusun atau dipegang oleh tim khusus dari berbagai macam tenaga yang kompeten di masing-masing divisi perusahaan.

Sebagai contoh adalah untuk pihak marketing manager, HRD manager, financial manager, quality managemeny representative atau QMR manager, dan pihak lainnya. Meskipun demikian, hal ini bukan sebuah patokan atau hal baku. Sebab, penyususnannya bisa disesuaikan dengan kebijakan atau situasi dari masing-masing perusahaan.

Bahkan, seringkali perusahaan juga meminta bantuan kepada pihak yang lebih professional. Yakni bisa juga dengan meminta bantuan dari sebuah jasa konsultan job desk dan SOP.

Demikian pembahasan seputar biaya pembuatan job desk dan SOP lengkap dengan penjelasan dari masing-masing hal tadi dan siapa pihak yang membuatnya.