Contoh KPI atau Key Performance Indicators untuk Bisnis Konstruksi dan Developer

KPI atau key performance indicators adalah salah satu hal yang terlihat sangat sepele dan simple namun ternyata sangat dibutuhkan untuk beragam jenis bisnis yang berbeda. Salah satu bisnis yang juga sangat penting untuk membuat KPI adalah bisnis kontruksi.

Dalam sebuah perusahaan mengukur keberhasilan dari sebuah perusahaan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan suatu perusahaan sangat dibutuhkan.

Dengan adanya penyusunan key profrmance indicators ini perusahaan bisa mengetahui bagaimana visi misi yang sudah dicapai oleh perusahaan dan juga mengetahui bagaimana peran setiap karyawan untuk perusahaan. Pemimpin perusahaan akan mengatahui apakah setiap karyawan mampu bekerja secara optimal ataukah tidak.

Perhitungan KPI untuk sebuah perusahaan bisa dilakukan selama sebulan sekali, tiga bulan sekali, enam bulan sekali atupun satu tahun seklai tergantung dari kebijakan setiap perusahaan. Semakin sering perusahaan melakukan cek dengan KPI ini tentu akan semakin tahu bagaimana perkembangan suatu perusahaan dan juga tentang target-target yang ingin dicapai apakah sudah didapatkan ataukah belum.

KPI tidak untuk memberatkan karyawan melainkan KPI untuk sebuah bisnis kontruksi akan sangat berguna untuk membuat perusahaan bisa melakukan perbaikan jika memang belum mencapai target yang didapatkan. KPI sendiri merupakan sebuah alat yang bertujuan untuk mengevaluasi performa organisasi dan karyawan secara berkala. Tujuannya tentu saja untuk mengetahui sampai manakah perusahaan berkembang dan juga bagaimana perusahaan mencapai visi misinya.

Dalam penyusunan KPI memang setiap perusahaan atau bisnis memiliki cara untuk penyusunan yang berbeda-beda. Termasuk salah satunya adalah bisnis kontruksi. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan penyusunan sehingga akan mendapatkan kesimpulan atau hasil yang benar dan tepat. Bisnis kontruksi yang biasanya memiliki karyawan yang banyak bahkan hingga ratusan karyawan tentu akan sangat perlu untuk menerapkan KPI di perusahaan atau bisnis kontruksi. Dengan adanya KPI ini akan semakin membantu perusahaan dalam mendapatkan evaluasi yang efisien dan efektif untuk karyawan.

Bisnis kontruksi yang baru dibangun ataupun bisnis kontruksi yang sudah berkecimpung dalam bisnis dalam waktu yang lama, keduanya sama-sama membutuhkan KPI sebagai salah satu hal yang harus dilakukan. Semakin dini menerapkan KPI ini pastinya akan semakin membuat perusahaan mampu mengembangkan usaha semakin cepat dan semakin mudah untuk merapkan beragam visi misi yang tepat untuk perusahaan konstruksi tersebut.

Point Penting Dalam Pembuatan KPI Bisnis Kontruksi

Seperti yang sudah disebutkan jika setiap perusahaan ataupun bisnis yang berjalan di bidang yang berbeda pasti akan menerapkan sistem atau penyusunan KPI yang berbeda. Namun pada prinsip dasar dari KPI ada lima poin penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan. Point ini masih dalam point penting secara umum belum spesifik ke bisnis kontruksi. Point penting ini adalah SMART atau singkatan dari specific, measurable, achieveable, relevant and time.

 Spesifik artinya adalah penyusunan dari KPI harus secara mendetail dan spesifik. Sebagai contoh jika dalam bisnis kontruksi adalah seorang pegawai atau karyawan kontruksi mampu mengerjakan pekerjaan apa saja dan berapa lama jika mereka ingin mendapatkan bonus tambahan. Tanpa adanya ketentuan yang spesifik dan juga angka yang jelas pastinya akan membuat karyawan dan perusahaan tidak bisa menentukan dan mendapatkan kata sepakat dan persamaan cara pandang.

 Measurable, sebuah perusahaan harus menetapkan indicator secara jelas dan terperinci. Dengan memberitahukan segala hal dengan benar dan tepat pastinya akan membuat penilaian akan karyawan bisa dilakukan secara seobyektif mungkin. Penilaian haruslah dilakukan dengan cara yang hati-hati sebab jika penilaian hanya sebaytas subyektif tentu tidak akan menghasilkan kesimpulan yang maksimal dan tepat.

 Achievable. Dalam sebuah bisnis kontruksi pemimpin harus menyampaikan dengan jelas akan target yang ingin dalam bisnis atau perusahannya. Target-target ini pastinya haruslah target yang merupakan hasil yang sangat realistis dan jangan terlalu tinggi. Target-target yang disampaikan juga harus menjadi target yang bisa dicapai dan tidak mengada-ada.

 Relevant. Indikator karyawan yang dibuat pastinya haruslah relevan dengan apa yang menajdi tujuan dari perusahaan. Pastikan point-point penting yang menajdi angka berhitungan dari pembuatan KPI memiliki hubungan dengan bidang perusahaan atau usaha yang menjadi bidang tersebut. Jika point yang dibuat tidak sama tentu saja tidak bisa menghasilkan hasil yang maksimal dalam penyusunan KPI.

 Time. Wkatu yang anda gunakan dalam penyusunan dan pengambilan kontruksi juga harus diperhtiungan. Jangan sampai mengulur waktu ataupun membuang waktu hanya untuk KPI saja. Oleh karena itu lakukan perhitungan terlebih dahulu sebelum segera melakukan KPI atau perhitungan KPI.

Contoh Point dalam Penyusunan KPI Perusahaan Kontruksi

Ada banyak sekali point yang memang harus diperhatikan dalam pembuatan KPI untuk perusahaan kontruksi. Beragam poin yang bisa menjadi bahan untuk penyusunan key performance indicators antara lain seperti % produk yang bisa dipenuhi oleh perusahaan, etika karyawan di lingkungan area pekerjaan, jumlah angka klien yang menggunakan jasa perusahana, % kenaikan jumlah klien, % complain dari klien atas service, % complain atas klien atas hasil akhir pekerjaan, % kepuasan klien, jumlah angka orderan dan beragam hal lainnya.

Dari beberapa hal yang harus dipenuhi bagi sebuah perusahaan secara umum maka bisa dijabarkan dalam penyusunan KPI untuk perusahaan atau bisnis kontruksi bisa disusun menjadi point dalam penyusunan key performance indicator seperti excellent produc & service, intergritas karyawan, etika bisnis, pemegang kunji kebijakan, sistem pengaplikasian di lapangan, strategi pemasaran, manajemen keselamatan dilapangan, manajemen pekerjaan, laba perusahaan, dsb. Pastinya point ini akan berbeda tergantung dari setiap divisi dari perusahana kontruksi tersebut.

Baca juga artikel : Tahapan Menyusun KPI Karyawan