Contoh Dokumen Kontrak Kerja

Saat seorang karyawan diterima bekerja di sebuah perusahaan, kontrak kerja akan menjadi legalitas kerja yang sangat penting. Dokumen ini dipersiapkan oleh divisi HRD perusahaan, bisa dievaluasi oleh karyawan sebelum akhirnya ditandatangani oleh kedua belah pihak. Seperti apa contoh dokumen kontrak kerja yang benar?

Ada beberapa jenis kontrak kerja, disesuaikan pembuatannya dengan jenis pekerjaan dari seorang karyawan. Oleh karena itu, memahami apa itu kontrak kerja hingga contoh yang benar sangat perlu dilakukan jika Anda ingin membuat sebuah dokumen tersebut.

contoh dokumen kontrak kerja

Apa itu Kontrak Kerja?

Kontrak kerja merupakan sebuah dokumen yang dibuat tertulis dan bersifat resmi, sebagai bukti kerjasama antara sebuah perusahaan dengan karyawan yang bekerja disana. Di dalam kontrak kerja akan dijelaskan tentang hak dan kewajiban dari kedua belah pihak, baik itu perusahaan maupun karyawan.

Dalam pembuatannya, dibutuhkan persetujuan kedua pihak tentang isi kontrak sebelum menandatanganinya. Biasanya kontrak kerja dibuat dua rangkap, dimana satu rangkap disimpan oleh pihak perusahaan dan satu lagi diberikan kepada karyawan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dijelaskan bahwa kontrak kerja dibuat berdasarkan beberapa poin penting. Mulai dari kesepakatan pihak yang bekerjasama, kemampuan atau kecakapan dalam melakukan perbuatan hukum. Kemudian ada pekerjaan yang menjadi objek perjanjian dan pekerjaan tersebut tidak bertentangan dengan aturan undang-undang, kesusilaan, dan ketertiban umum.

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa  keberadaan kontrak kerja sangat penting, sebagai legalitas eksistensi karyawan di sebuah perusahaan.

Jenis Kontrak Kerja

Secara umum ada tiga jenis kontrak kerja yang biasa dibuat oleh sebuah perusahaan, untuk para karyawannya. Tergantung pada status karyawan tersebut, yaitu:

  • Untuk Pegawai Freelance

Pegawai freelance adalah pegawai yang dipekerjakan perusahaan untuk bekerja tanpa terikat waktu kerja yang jelas sebagaimana karyawan tetap. Mereka bekerja ketika dibutuhkan, durasi kerjanya akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Kontrak kerja yang dibuat akan menegaskan tentang status karyawan, durasi penggunaan jasa karyawan tersebut, hingga gaji yang diterima.

  • Untuk Pegawai yang Kerja di Waktu Tertentu

Merupakan kontrak kerja yang dibuat untuk karyawan yang bekerja pada waktu terbatas, misalnya satu tahun saja. Biasanya di dalam kontrak kerja ini akan memuat adanya masa percobaan selama minimal tiga bulan, sebelum diterima sebagai karyawan kontrak berdurasi waktu.

Kontrak kerja ini biasa disebut juga dengan istilah Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), diberikan setelah karyawan diterima dan akan menjalani masa percobaan kerjanya.

  • Untuk Pegawai Tetap

Disebut juga dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), dimana kontrak kerja yang dibuat tidak ada batas waktu. Sama halnya dengan kontrak kerja PNS yang sudah diangkat menjadi pegawai tetap.

Untuk karyawan tetap ini, di awal kerja juga akan mendapatkan masa percobaan selama tiga bulan sebelum kontrak PKWTT mereka diterbitkan.

9 Informasi Penting di Dalam Kontrak Kerja

Sebagai salah satu surat resmi yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, wajib ada informasi penting yang terdapat di dalam kontrak kerja tersebut. Strukturnya juga harus jelas, sehingga isi mudah dipahami dan tidak terdapat kekeliruan penulisan di dalamnya. Sembilan informasi penting diantaranya:

  • Identitas dari Perusahaan

Identitas perusahaan yang harus ada adalah nama perusahaan, alamat dari perusahaan tersebut, apa jenis usahanya, nomor yang bisa dihubungi. Termasuk juga siapa yang bertanggung jawab atas kontrak kerja tersebut.

  • Identitas dari Karyawan

Selanjutnya adalah nama karyawan, nomor induk kependudukan, alamat dari karyawan tersebut, jenis kelaminnya dan nomor telepon yang dapat dihubungi. Sebagai identitas standar yang wajib ada untuk mengidentifikasi personalnya

  • Penjelasan Posisi Kerja Karyawan

Dijabarkan juga tentang posisi kerja yang akan ditempati oleh karyawan tersebut, lengkap dengan penjelasan tugas pokok dan fungsinya selama menjabat posisi tersebut. sehingga dapat pula menjadi acuan ketika sudah mulai bekerja

  • Lokasi Kerja Karyawan

Ada perusahaan yang memiliki beberapa cabang kantor, di dalam kontrak kerja harus dijelaskan di kantor mana si karyawan akan bekerja. Biasanya kontrak kerja untuk karyawan permanen akan dibuat oleh divisi HRD kantor pusat, kemudian didelegasikan kepada Divisi HRD kantor cabang.

Kejelasan lokasi kerja ini juga akan memberikan pemahaman bagi karyawan dimana mereka akan bekerja.

  • Berapa Gaji yang Diberikan

Ini adalah informasi paling penting dan sering menjadi perbincangan sebelum penandatanganan kontrak kerja. Pihak perusahaan harus menjabarkan secara rincin, gaji pokok karyawan, tunjangan, dan pendapatan lainnya yang bisa diperoleh sesuai sistem penggajian yang diterapkan.

  • Hak dan Kewajiban Kedua Belah Pihak

Penjelasan tentang hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan juga wajib ada di dalam sebuah kontrak kerja. Supaya masing-masing pihak paham apa yang harus dilakukan satu sama lain. Sehingga tidak ada miskomunikasi di kemudian hari tentang masalah hak dan kewajiban ini.

  • Masa Waktu Berlakunya Kontrak Kerja

Pihak perusahaan juga harus menjelaskan berapa lama masa kontrak berlangsung, bagi karyawan kontrak biasanya masa kerja adalah satu tahun dan akan diperpanjang di tahun berikutnya. Sementara untuk karyawan tetap, masa kerja tidak terbatas waktu.

  • Kapan dan Dimana Kontrak Dibuat

Waktu pembuatan kontrak kerja juga harus jelas, sehingga karyawan dan perusahaan bisa memastikan penghitungan masa kerja. Karena biasanya penghitungan masa kerja berdasarkan waktu kontrak ditandatangani kedua belah pihak.

  • Tanda Tangan Kedua Belah Pihak

Tanda tangan karyawan dan pihak perusahaan merupakan legalitas utama yang wajib ada. Untuk satu rangkap, tanda tangan karyawan diberikan materai dan dokumen tersebut disimpan oleh pihak perusahaan. Sedangkan satu rangkap dimana tanda tangan pihak perusahaan yang menggunakan materai, akan disimpan oleh karyawan.

Contoh Dokumen Kontrak Kerja

Berikut ini contoh dari kontrak kerja, yang dapat Anda jadikan acuan ketika akan membuat versi sendiri untuk kebutuhan kantor.

Pada contoh dokumen kontrak kerja di atas, terlihat bahwa informasi yang disampaikan memang harus lengkap. Dimana ada identitas perusahaan, karyawan, penjelasan tentang hak dan kewajiban dalam bentuk pasal yang jelas.

Anda dapat menambahkan poin-poin yang dibutuhkan pada tambahan pasal, untuk mempertegas bagaimana kerjasama kerja perusahaan dengan karyawan tersebut. Dengan begitu, akan didapat sebuah kesepakatan tentang kontribusi karyawan kepada perusahaan dan sebaliknya.

Tidak sedikit sebuah kontrak kerja yang isinya kurang lengkap, bisa menimbulkan konflik di kemudian hari karena dinilai merugikan salah satu pihak. Jadi, jangan sampai hal tersebut terjadi pada perusahaan dan karyawan Anda.

Kesimpulan

Dari seluruh informasi di atas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

  • Kontrak kerja merupakan sebuah dokumen penting saat menjalin kerjasama kerja dengan karyawan
  • Isi dari kontrak kerja harus jelas dan menjabarkan semua detail mulai dari identitas karyawan dan perusahaan hingga legalitas berupa tanda tangan di atas materai, sehingga memiliki kekuatan hukum di dalamnya
  • Pihak perusahaan harus sangat detail membuat sebuah konsep kontrak kerja, agar tidak ada pihak yang akan dirugikan dari informasi di dalam kontrak tersebut.

Semoga informasi di atas membantu Anda yang sedang mencari seperti apa contoh dokumen kontrak kerja yang benar. Intinya, isilah dengan informasi yang tepat dan sesuai dengan kerjasama yang akan dilakukan.

Contoh Job Desk Manajer SDM, Peran, dan Tipe yang Perlu Dipahami

Manajer SDM atau HRD merupakan salah satu posisi penting di dalam sebuah perusahaan, khususnya untuk memastikan perusahaan memiliki tenaga kerja berkualitas. Untuk menjadi manajer tersebut harus dipahami apa saja job desk nya, sehingga saat sudah bekerja bisa mengimplementasikannya dengan benar. Berikut ini beberapa contoh job desk manajer SDM yang dapat dijadikan pedoman.

Job desk ini akan diperjelas, ketika sebuah perusahaan membuka lowongan pekerjaan untuk posisi tersebut. Jika perusahaan Anda salah satunya, pastikan memasukkan job desk yang lengkap agar kandidat yang didapat memiliki kualifikasi yang sesuai.

contoh job desk manajer SDM

Contoh Job Desk Manajer SDM

Dalam SOP perusahaan, tugas dan fungsi masing-masing komponen akan dijelaskan secara detail. Berikut ini beberapa contoh yang sudah sering digunakan oleh berbagai perusahaan dalam menyaring kandidat manajer SDM terbaik.

  • Memiliki tanggung jawab untuk mengelola SDM yang sudah ada dan mengembangkan potensi SDM tersebut
  • Memastikan penggunaan sistem SDM yang tepat untuk perusahaan, sekaligus efektif serta efisien dalam penerapannya
  • Memiliki tanggung jawab dalam hal rekrutmen karyawan saat dibutuhkan
  • Mempersiapkan, melakukan, mengawal, dan mengevaluasi semua kegiatan yang berhubungan dengan SDM. Diantaranya pembinaan, pelatihan, pengembangan potensi di bidang keterampilan maupun pengetahuan karyawan dari berbagai posisi kerja mereka
  • Memiliki tanggung jawab untuk mengatur sistem absensi karyawan, sebagai bagian dari penerapan disiplin kerja perusahaan
  • Memiliki tanggung jawab di bidang distribusi gaji, mulai dari posisi karyawan dan hitung-menghitung soal gaji pokok, bonus, hingga tunjangan sesuai jabatan setiap karyawan. Sehingga tidak terjadi kesenjangan pendapatan pada masing-masing karyawan.
  • Melakukan evaluasi kinerja karyawan, kemudian memberikan tindakan yang tepat seperti sanksi jika karyawan melakukan pelanggaran aturan perusahaan, begitu juga dengan tindakan rewards jika karyawan telah memberikan kontribusi positif kepada perusahaan
  • Menjadi pengelola anggaran divisi SDM perusahaan, agar penggunaannya benar-benar tepat sasaran dan berdampak bagi kemajuan SDM perusahaan
  • Menjadi konektor antar divisi kerja di dalam sebuah perusahaan, baik dalam hal koordinasi maupun hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan
  • Secara berkala mampu melakukan evaluasi terhadap strategi yang sudah diterapkan, dalam rangka memaksimalkan kualitas dan kinerja SDM perusahaan. Kemudian memberikan rekomendasi strategi baru jika dibutuhkan, termasuk mengimplementasikannya ketika disetujui oleh manajemen perusahaan
  • Memberikan penilaian berbasis kinerja kepada karyawan secara berkala, dalam upaya memastikan kualitas karyawan. Juga sebagai referensi apakah nantinya perusahaan membutuhkan tambahan karyawan baru, pengurangan karyawan, atau mengangkat karyawan dari satu posisi kerja ke posisi lainnya.

Kualifikasi Terbaik Seorang Manajer SDM

Bukan tanpa kemampuan, ketika menerima seorang manajer SDM di sebuah perusahaan maka ada kualifikasi yang perlu dipenuhi oleh mereka. Diantaranya soal pendidikan dan kemampuan yang dimiliki saat ini. Beberapa yang sebaiknya wajib masuk dalam kualifikasi adalah

  • Minimal merupakan lulusan D3 dari jurusan Psikologi, karena akan sangat berhubungan dengan personal karyawan. Namun seiring meningkatkan persaingan di dunia kerja, saat ini kebanyakan lulusan S1 dan S2 Psikologi lebih diprioritaskan untuk posisi Manajer SDM.
  • Memiliki pengalaman bekerja di posisi yang sama dalam jangka waktu tertentu, untuk membuktikan kepiawaian mereka dalam bekerja. Jadi, bukan orang baru di dunia HRD.
  • Paham berbagai aplikasi penunjang kinerja divisi HRD perusahaan, mulai dari aplikasi penghitungan gaji, absensi, hingga program-program pendukung administrasi karyawan yang dibutuhkan sebuah perusahaan
  • Memiliki kepribadian pemimpin, teknik komunikasi yang bagus dengan berbagai kategori karyawan, dan terbukti menjadi problem solving terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan karyawan
  • Memiliki pemahaman tentang tata cara pemberian gaji karyawan, aturan tentang ketenagakerjaan, dan paham bagaimana cara mengimplementasikannya di dalam sebuah perusahaan.

Peran Penting Manajer SDM untuk Perusahaan

Beberapa peran berikut ini tidak dapat dilepaskan dari sosok seorang Manajer SDM, oleh karena itu sangat penting untuk memilih sosok berkualitas untuk mengisi posisi strategis tersebut. lantas apa saja perannya?

  • Menjadi Pengontrol Fungsi Divisi SDM

Peran pertama adalah melakukan pengontrolan fungsi divisi SDM secara internal, agar bertugas sesuai fungsinya bagi perusahaan. Caranya, dengan membuat standar kerja internal yang jelas bagi semua bagian dari divisi tersebut.

Termasuk melakukan evaluasi berkala terhadap pencapaian kerja divisi SDM, sehingga kesalahan sekecil apapun dapat diminimalisir. Apalagi jika berhubungan dengan karyawan perusahaan. Cara berikutnya dengan memastikan internal divisi SDM diisi oleh personil yang kompeten di bidangnya masing-masing.

  • Menjadi Tempat Konsultasi Soal Ketenagakerjaan

Manajemen perusahaan dapat menjadikan manajer SDM sebagai tempat berkonsultasi, berkaitan dengan ketenagakerjaan perusahaan. Baik itu soal kinerja karyawan, hingga masalah-masalah lain yang berhubungan dengan SDM.

Oleh karena itu, memang sangat dibutuhkan sosok manajer SDM yang memang paham luar dalam soal masalah ketenagakerjaan. Supaya mereka dapat memberikan referensi yang tepat bagi perusahaan.

  • Melayani Semua SDM Perusahaan Sesuai Posisi Masing-Masing

Menjadi pelayan bagi SDM perusahaan sesuai porsi masing-masing, tidak membedakan setiap posisi karena pada dasarnya semua memiliki tujuan untuk mencapai target perusahaan.

Pelayanan yang dimaksud diantaranya meliputi memberikan hak dan kewajiban setiap karyawa secara proporsional, sesuai aturan perusahaan. Memberikan evaluasi secara transparan terhadap kinerja karyawan, sehingga bagi yang berhak naik jabatan akan menerima kesempatan baik tersebut.

  • Menjadi Garda Terdepan Pemenuhan Hak dan Kewajiban SDM Perusahaan

Manajer SDM bersama jajarannya akan menjadi garda terdepan, untuk memenuhi semua hak dan kewajiban SDM perusahaan. Mulai dari hak gaji dan tunjangan, hak di lingkungan kantor dan lainnya. Kemudian memastikan semua SDM berfungsi dengan baik sesuai posisinya masing-masing.

Tipe Manajer SDM yang Dibutuhkan Perusahaan

Bagi perusahaan skala besar, akan membutuhkan beberapa manajer SDM sesuai dengan lingkup kerja di divisi HRD tersebut. Setidaknya ada tiga tipe manajer SDM yang biasanya akan dimaksimalkan fungsinya agar perusahaan bisa berjalan dengan baik.

  • Manajer Rekrutmen

Manajer ini akan lebih fokus untuk melakukan proses rekrutmen karyawan, memiliki tanggung jawab agar setiap proses rekrutmen berjalan lancar. Kemudian menghasilkan susunan karyawan yang potensial dan memiliki kompetensi terbaik bagi perusahaan.

Selain itu, juga bertugas untuk menyusun strategi rekrutmen yang tepat, sesuai kebutuhan perusahaan. Paham pola rekrutmen dan selalu update dengan informasi rekrutmen terbaru.

  • Manajer Hubungan Ketenagakerjaan

Manajer ini akan lebih fokus kepada hubungan perusahaan dengan tenaga kerja, terutama serikat tenaga kerja yang dibentuk oleh perusahaan maupun secara independent.

Mereka harus memiliki kemampuan negosiasi, menghadapi berbagai keluhan dan memberikan solusi terbaik bagi semua pihak. Oleh karena itu, kemampuan di bidang psikologi akan sangat dibutuhkan untuk posisi ini juga memiliki pemahaman soal hukum yang lengkap.

  • Manajer Bidang Payroll

Yang tidak kalah penting adalah manajer di bidang payroll, mereka akan mengurus soal gaji dan keuangan lainnya terkait karyawan. Sehingga semua karyawan dapat menerima gaji dan tunjangan yang tepat sesuai posisi mereka, tanpa menimbulkan masalah.

Kesimpulan

Kesimpulan dari penjelasan di atas ada tiga poin:

  1. Manajer SDM memiliki job desk yang jelas dan sangat berhubungan dengan eksistensi SDM dalam sebuah perusahaan
  2. Semakin besar perusahaan, akan semakin banyak manajer SDM dibutuhkan sesuai tugas dan fungsi yang ingin dimaksimalkan.

Demikianlah informasi seputar contoh job desk manajer SDM dan informasi penting lainnya seputar posisi manajer tersebut. apakah Anda berminat untuk mencoba melamar untuk posisi tersebut?

Biaya Pembuatan Job Desk dan SOP

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa jib description seringkali didefinisikan sebagai uraian pekerjaan atau uraian jabatan yang memuat beberapa pedoman tugas dan fungsi. Itu sebabnya job desk ini erat juga kaitannya dengan SOP atau standar operasional prosedur. Nah, pertanyaannya adalah, berapa biaya pembuatan job desk dan SOP ini?

Sebelum membahas lebih jauh terkait biaya dari pembuatan job desk dan SOP yang umumnya dibutuhkan oleh perusahaan, yuk simak pembahasan terkait topik dasar keduanya terlebih dahulu yang ada di bawah.

biaya pembuatan job desk dan SOP

Mengenal Pembuatan Job Desk

Jika dilihat dari definisi lain, job desk ini menjadi daftar pedoman yang dipegang seseorang dalam menjalankan tugas, fungsi, hingga tanggung jawab pada jabatan atau posisi tertentu. Biasayanya job desk juga dilengkapi dengan adanya hierarki susunan organisasi untuk beberapa jabatan terkait, spesifikasi jabatan seperti pengalaman kerja hingga minimal tingkat pendidikan.

Sementara, jika dilihat dari definisi khususnya, maka job desk diartikan sebagai sebuah perangkat yang cukup penting guna memberikan gambaran hingga tugas yang jelas serta tanggung jawab maupun wewenang. Gambaran tadi diperuntukkan kepada para karyawan atau bawahannya untuk dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

Sederhananya, job desk ini merupakan sebuah uraian atau catatan tertulis dan sistematis tentang tugas-tugas yang hendak dilakukan. Isinya sendiri berupa wewenang, tanggung jawab, hubungan koordinasi, uraian aktivitas, hingga persyaratan tentang jabatan.

Untuk syarat jabatan ini biasanya berisi tentang Pendidikan minimal, penguasaan kemampuan yang dimiliki dengan dibuktikan adanya dokumen tertentu, hingga kompetensi yang dibutuhkan.

Itu sebabnya out put dari pembuatan job desk ini biasanya berkaitan dengan dokumen tentang tugas, tanggung jawab, dan kewajiban dari sebuah jabatan sebagaiamana yang disinggung tadi.

Sedangkan jika perusahaan Anda hendak membuat job desk, maka yang harus dilakukan adalah melewati proses job analysis terlebih dahulu atau terkait analisis jabatan. Di mana langkah ini merupakan sebuah penelitian atau pendekatan tentang jabatan dengan cara kuesioner atau wawancara kepada orang atau pihak yang menduduki jabatan terkait.

Selanjutnya, hasil analysis bisa dituangkan dalam bentuk jib desk.

Nah, setelah Anda mengenal tentang job desk, selanjutnya akan dibahas seputar SOP atau standar operasional prosedur sebelum Anda mengetahui besarnya biaya pembuatan job desk dan SOP. SOP ini juga tidak kalah pentingnya untuk sebua perusahaan. Jadi, yuk langsung saja simak pembahasannya di bawah.

Mengenal Standar Operasional Prosedur

SOP atau standar operasional prosedur sangat dibutuhkan oleh perusahaan tanpa terkecuali. Jadi, baik perusahaan skala mikro, menengah, maupun perusahaan makro, semuanya tetap memerlukan kehadiran SOP hingga job desk yang sudah dijelaskan di atas.

Adanya SOP dan job desk ini membuat bisnis perusahaan Anda bisa berjalan lebih lancar sesuai dengan yang diharapkan.

Nah, SOP sendiri merupakan petunjuk yang lebih terperinci atau lebih detail yang dimanfaatkan sebagai pedoman pelaksanaan tugas yang ada pada job desk. Bentuk dari SOP sendiri bisa berbentuk sebagai tabel, narasi, hingga flowchart.

Sementara, untuk mendapatkannya bisa dengan memetakan atau mapping dari setiap langkah kerja maupun proses bisnis yang lengkap dengan risiko untuk setiap langkah-langkah tadi.

Jika dilihat dari pembuatan kedua hal penting tadi, maka dapat ditarik benang merah sebagai berikut.

  1. Pembuatan job desk membutuhkan job analisis atau analisis pekerjaan terlebih dahulu,
  2. Job desk yang ada dimanfaatkan untuk mapping pada langkah kerja lengkap dengan risikonya,
  3. Setelah pelaksanaan mapping, barulah bisa dilakukan penusunan standar operasional prosedur atau SOP.

Usai Anda mengetahui bagaimana keterkaitan antara beberapa hal penting dalam perusahaan tadi, maka di samping mengetahui biaya pembuatan job desk dan SOP, jangan lupa melakukan review kedua hal tadi jika sudah berhasil di buat.

Selanjutnya, Anda juga bisa mengajukan revisi atau perbaikan jika terdapat draft job desk maupun SOP yang belum sesuai dengan keinginan. Revisi atau perbaikan juga bisa dilakukan untuk menyesuakan perkembangan zaman dan perkembangan bisnis Anda.

Lantas, bagaimana dengan biayanya? Untuk biaya yang dikeluarkan saat Anda hendak membuat job desk dan SOP umumnya sebagai berikut.

Biaya Pembuatan Job Desk dan SOP

Secara garis besar, pembuatan job desk dan SOP membutuhkan waktu pengerjaan 4 sampai 14 hari kerja. Sedangkan untuk gambaran biaya penyusunan kurang lebih adalah sebagai berikut.

1. Paket A

Pada paket A, Anda perlu mengeluarkan Rp10.000.000 untuk kepentingan minimal 3 job desk dengan maksimal 7 job desk. Perlu Anda ingat, bahwa biaya tadi belum termasuk biaya transportasi atau akomodasi yang dibutuhkan saat survey maupun sosialisasi oleh tim konsultan.

Nah, untuk mendapatkan fasilitas tadi biasanya Anda akan menunggu waktu pengerjaan antara 4 sampai 6 hari kerja.

2. Paket B

Selain paket A, Anda juga akan disuguhkan dengan layanan lain yang dalam pembahasan umum kali ini disebut sebagai paket B. Bebeda dengan paket A, untuk paket B sendiri biasanya berisi minimal 8 job desk dan maksimal 12 job desk dengan harga kurang lebih Rp18.500.000.

Selain itu, biasanya biaya yang dikeluarkan tadi belum termasuk biaya transportasi atau akomodasi yang dibutuhkan saat survey maupun sosialisasi oleh tim konsultan.

Mengingat kebutuhan job desk dan SOP nya lebih banyak, maka untuk waktu pengerjaannya sendiri berada di range 6 sampai 10 hari kerja.

3. Paket C

Terakhir terdapat paket C yang umumnya berisi pengerjaan minimal 13 job desk dan maksimal 17 job desk. Biaya yang dibebankan untuk paket ini kurang lebih adalah Rp29.000.000 belum termasuk biaya transportasi atau akomodasi yang dibutuhkan saat survey maupun sosialisasi oleh tim konsultan.

Lantas, berapa waktu rata-rata pengerjaan untuk layanan ketiga ini? Untuk waktu pengerjaan pada layanan ini biasanya berada di range waktu 10 sampai 14 hari kerja.

Menarik bukan? Hal lain yang sering ditanyakan adalah siapa pihak yang seringkali dibebankan untuk membuat job desk dan SOP di perusahaan. Jika Anda memiliki pertanyaan yang serupa, berikut pembahasannya.

Pihak yang Membuat Job Desk dan SOP di Perusahaan

Bagi Anda yang belum tahu, biasanya untuk job desk dan standar operasional prosedur atau SOP ini disusun atau dipegang oleh tim khusus dari berbagai macam tenaga yang kompeten di masing-masing divisi perusahaan.

Sebagai contoh adalah untuk pihak marketing manager, HRD manager, financial manager, quality managemeny representative atau QMR manager, dan pihak lainnya. Meskipun demikian, hal ini bukan sebuah patokan atau hal baku. Sebab, penyususnannya bisa disesuaikan dengan kebijakan atau situasi dari masing-masing perusahaan.

Bahkan, seringkali perusahaan juga meminta bantuan kepada pihak yang lebih professional. Yakni bisa juga dengan meminta bantuan dari sebuah jasa konsultan job desk dan SOP.

Demikian pembahasan seputar biaya pembuatan job desk dan SOP lengkap dengan penjelasan dari masing-masing hal tadi dan siapa pihak yang membuatnya.