Pengertian Assessment Center dan Alat Ukur Asesmen Kompetensi

Pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan, dampaknya memang besar. Baik itu kemajuan sebagai prestasi, maupun penurunan yang merupakan resiko. Salah satu yang berpengaruh dan beresiko adalah pengambilan keputusan dalam penempatan pegawai berdasarkan rekomendasi atau seleksi.

Bukan tidak mungkin, ketika seorang pimpinan menempatkan seorang pegawai dalam jabatan tertentu melakukannya atas dasar rekomendasi yang dipercayainya, hasil seleksi yang dilakukannya, serta kenyataan yang menjadi bukti bahwa sosok tersebut memang cakap dan pintar.

Tapi, seiring keputusan yang diambil resiko terburuk ternyata harus dihadapi. Ternyata apa yang menjadi alasan keputusan tersebut dirasa tidak tepat. Pegawai tersebut dalam jabatannya ternyata tidak mampu menunjukan apa yang menjadi kemampuannya. Ia melakukan tindakan atas apa yang menjadi pemikirannya. Perubahan yang disarankan tidak ia lakukan.

Download Contoh Soal dan Jawaban Assessment Center secara Lengkap disini

Tentu saja sebagai atasan, Anda harus tahu bahwa dalam menempatkan seseorang dalam jabatannya tidak hanya bisa mengandalkan rekomendasi, seleksi, psikotes, atau interview saja.

Mengandalkan hal-hal tersebut akan berujung pada kesalahan pengambilan keputusan. Metode rekomendasi dan seleksi biasa yang umum tersebut tidak bisa dikatakan akurat. Apalagi jika yang menjadi kandidat adalah orang dalam. Hasilnya seleksi juga malah diabaikan. Resiko kesalahan penempatan yang akan dihadapi tentu saja lebih besar.

Psikotes memang penting, tapi hasilnya tidak secara jelas bisa menunjukan kelayakan pemenuhan syarat atas jabatan yang akan diberikan padanya. Demikian juga dengan rekomendasi atau prestasi yang saat ini dilihat. Semua itu Anda lihat saat ini, sementara yang dibutuhkan tentu saja untuk masa mendatang. Jadi, agar kelemahan dalam proses seleksi ini bisa dilengkapi maka gunakan metode Assessment Centre.

Apa itu Assessment Center ?

Metode ini merupakan sebuah metoda dalam penilaian dan pengevaluaisian seseorang agar dapat menghasilkan kinerja yang unggul dengan prosesnya yang sistematis terhadap keterampilan yang dimiliki. Analisis dilakukan sesuai dengan persyaratan yang dijabarkan dari jabatan tersebut.

Secara spesifik, dengan metode ini kriteria yang dibutuhkan tersebut akan tergambarkan. Bahkan bukan hanya dalam perekrutan saja tapi dalam promosi jabatan juga metode ini ampuh digunakan. Peningkatan kinerja pegawai merupakan umpan balik dari metode ini.

Kemudian, setelah Anda mengetahui, mengerti, dan memahami Assessment Center, Anda kemudian harus tahu apa saja tahapannya. Ternyata, sebelum melakukan apa itu Assessment Center, Anda harus melakukan tahapan pra Assessment Center terlebih dahulu.

Download Contoh Soal dan Jawaban Assessment Center secara Lengkap disini

Pertama, lakukan dulu analisis terhadap pekerjaannya. Kemudian, tentukan apa yang menjadi kriteria untuk kesuksesan jabatan yang akan diberikan kepada calon tersebut. Tentukan juga persyaratan untuk jabatannya. Tetapkan bagaimana bentuk dari simulasinya dengan materi simulasi yang juga telah disusun.

Analisis dalam tahapan pra Assessment Center ini dimaksudkan sebagai bentuk penyusunan untuk uraian dari pekerjaan yang jabatannya akan diberikan tersebut. Uraian dan operasionalnya ini harus tersusun dengan jelas.

Kriteria kesuksesan jabatan maksudnya kriteria apa yang akan membuatnya sukses dengan jabatan yang akan dipegang nantinya tersebut. Misalnya pencapaian target dalam penjualan, efisiensi biaya operasional, prouduktif, serta mampu bekerja dalam team.

Kemudian, penentuan dan penetapan kriteria yang menjadi dimensi atau faktor dalam mewakili semua kriteria yang dibutuhkan jabatan tersebut.

Misalnya berpengalaman dalam bidang tersebut, serta paham akan semua aspek dalam bidang tersebut termasuk mampu mengamati perilaku manusianya. Analisis juga kemampuannya seperti paham akan pengambilan keputusan, memiliki jiwa wirausaha, mampu merencanakan serta mengorganisir sesuatu, bisa berkomunikasi dengan baik dengan lisan maupun tulisan, berjiwa social yang bagus, mempunyai jiwa pemimpin, serta tahan terhadap tekanan.

Penetapan sebaiknya dilakukan oleh mereka yang mengerti apa content dari hambatan tersebut. Pengukuran dimensinya sendiri bisa dilakukan dengan observasi langsung maupun dengan menggunakan angket. Maksudnya, agar tahu point penting mana yang harus diutamakan dan mana yang dianggap kurang penting. Kemudian, uji validitas hasil observasi atau sebaran angket tersebut dengan menggunakan statistik.

Dimensi yang telah siap akan menjadi modal penetapan simulasi untuk penilaian nantinya. Bentuk dari simulasi ini nantinya akan menghasilkan penetapan dari dimensi.

Tentu saja setelah dimensi yang ditetapkan tersebut kapasitas bisa diamati. Simulasi yang akan digunakan bentuknya bisa seperti Leaderless Croup Discussions yang berupa diskusi untuk memanifestasikan setiap potensi yang dimilikinya tanpa adanya penunjukan seorang pemimpin. Nantinya akan terlihat bagaimana kemampuan determinasinya, bagaimana ia menjelaskan gagasannya serta membuat orang lain menerima gagasannya tersebut.

Kemudian, simulasi In-Basket Exercises, bentuk ini merupakan bentuk yang mengambil masalah dari beberapa data serta informasi untuk disimpulkan dan dipecahkan masalahnya. Kemampuan baik itu analisis maupun sintesis nantinya bisa diamati. Demikian juga dengan kemampuan organisir dan perencanaan, serta logisnya.

Dalam tahapan untuk melakukan apa itu Assessment Center ini, bentuk dari simulasi ada juga yang disebut dengan Interview Role Plays. Calon bisa diuji dengan ditempatkan sebagai manajer. Ia harus melakukan proses interview untuk memecahkan masalah. Bentuk dari simulasi ini akan memperjelas bagaimana kemampuan calon dalam berkomunikasi serta sistematikanya dalam berpikir.

Kemudian, Business Games, bentuk simulasi ini lebih nyata karena sangat lengkap menggambarkan dunia bisnis yang sesungguhnya. Dapat diketahui bagaimana ia merencanakan hingga mengorganisasi sebuah bisnis, bagaimana ia mampu memecahkan permasalahan, bagaimana jiwa wirausaha yang dimilikinya, apakah dia tahan dengan stress atau tekanan, termasuk menguji jiwa kreatifnya.

Sedangkan untuk Analysis Exercise, bentuk simulasi ini berupa pembahasan suatu kasus. Bentuk ini akan memperjelas bagaimana kemampuan yang calon miliki baik itu analisis maupun sintesisnya. Terakhir, Presentation Exercises yang berupa presentasi. Bentuk ini lebih mengarahkan pada hasil berupa sistematika si calon dalam berpikir serta dalam mengungkapkan sebuah gagasan.

Baru kemudian, tahapan pra Assessment Center yang terakhir dilakukan. Materi simulasi disusun baik itu item maupun materinya. Apa yang akan menjadi bahan ata objek yang dibahas, didiskusikan , dan dilatihkan. Uji validitas dari semua materi harus dilakukan agar materi yang telah ditetapkan tersebut bida terbukti dengan jelas.

Kemudia, baru kita lakukan apa itu Assessment Center. Pemegang penting peranan dalam proses ini adalah assessor.

Jadi, ia pun dituntut ikut serta mengamati keseluruhan dari proses sebelumnya. ia dituntut mampu mengevaluasi semua dimensi yang telah dilakukan penetapannya tersebut. Termasuk dalam pemberian nilai.

Maka, assessor harus yang sudah terlatih dalam bidang ini. Paham bidang yang akan diamatinya serta paham bagaimana perilaku manusia. Jumlah assessor sendiri sebaiknya 3 atau 4 orang untuk jumlah calon 6 atau 8. Prosesnya bisa dilakukan 2 hingga 3 hari. Nantinya, assessor dituntut membuat laporan hasil pengamatan yang dilakukannya. Diharapkan dari laporan tersebut bisa dihasilkan feedback.

Jelas sudah sekarang apa itu Assessment Center. Metode ini paling tepat dan lengkap untuk mengurangi resiko kesalahan pengambilan tenaga kerja di perusahaan. Harapan akan kemajuan bisnis pun bisa lebih tinggi karena semua yang diinginkan dan diharapkan sudah terarah sejak awal.

Download Contoh Soal dan Jawaban Assessment Center secara Lengkap disini