Manajemen SDM Sektor Kesehatan, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Untuk memberikan pelayanan terbaik, faskes seperti rumah sakit, puskesmas, dan sebagainya perlu mengadakan perbaikan manajemen SDM kesehatan.

Mulai dari penerapan sistem rekrutmen yang terencana, pelatihan, sampai pengukuran kinerja yang terstruktur diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Tidak ada jalan pintas untuk melakukannya, setiap pihak perlu mengambil peran berpartisipasi meningkatkan kinerja agar masyarakat bisa merasa puas dengan layanan kesehatan yang diberikan.

Ada sejumlah risiko yang bisa muncul apabila manajemen SDM di lingkup kesehatan diabaikan. Beberapa di antaranya seperti berkurangnya efektivitas dan efisiensi, pengeluaran yang membengkak, sampai terganggunya kesejahteraan tenaga kerja.

Pihak yang Termasuk ke Dalam SDM Kesehatan Rumah Sakit

Mempersempit penggolongannya, menurut Permenkes Nomor 3 tahun 2020 yang termasuk ke dalam sumber daya manusia rumah sakit antara lain:

Tenaga medis, tenaga psikologi, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisan medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan.

Mereka yang menjadi bagian dalam SDM rumah sakit haruslah dipilih menyesuaikan dengan kompetensi dan kebutuhan operasional di tempat tersebut.

Hal ini bertujuan untuk menjamin kelancaran dalam pelayanan kesehatan serta kebutuhan non-medis lainnya yang berperan sebagai aktivitas penunjangnya.

3 Hal Penentu Kualitas Manajemen SDM Kesehatan Faskes

Terdapat setidaknya tiga poin penting yang perlu kita garis bawahi dalam upaya meningkatkan manajemen SDM kesehatan.

Karena ini bidang yang cukup krusial, jadi setiap aspeknya harus diperhatikan agar mampu menciptakan manajemen yang berkualitas di lingkungan rumah sakit, puskesmas, klinik, atau faskes lainnya.

1. Proses Rekrutmen

Profesi seperti dokter dalam penyediaan layanan kesehatan sangatlah penting. Secara tidak langsung ini menyangkut nyawa orang banyak, sehingga pihak faskes haruslah teliti dan mempunyai sistem rekrutmen yang teliti dan cermat untuk memastikan kandidat yang lolos benar-benar berpengalaman dan ahli di bidangnya.

Di tahun 2023 silam sempat ada berita menggemparkan dokter gadungan yang lolos seleksi di salah satu klinik yang ternama. Ini menunjukkan terdapat celah kekurangan dari segi kualitas manajemen SDM yang terbilang cukup fatal.

Masalah terdapat dalam divisi HRD dari perusahaan tersebut. Bisa disebabkan karena kurang ketelitian atau faktor lainnya.

Oleh karena itu, penting bagi faskes untuk memastikan terlebih dahulu sistem rekrutmen yang diterapkan sudah benar-benar siap sebelum membuka lowongan tenaga kerja baru.

Beberapa cara mengatasi proses rekrutmen bermasalah di antaranya seperti:

  • Memastikan proses rekrutmen tidak tergesa-gesa
  • Menyebarkan informasi lowongan dengan deskripsi syarat kompetensi yang jelas
  • Membuat strategi yang kuat
  • Menggunakan tool yang tepat tapi tidak hanya asal pilih

2. Pemenuhan Kompetensi

Selain itu, faktor lainnya yang tidak kalah penting dalam manajemen SDM kesehatan adalah kompetensi keahlian dari sumber daya manusia tersebut.

Apabila yang di rekrut adalah dokter spesialis psikolog maka pastikan ia memang menguasai bidangnya dengan baik, menempuh pendidikan yang relevan, dan mampu mengatasi permasalahan yang terdapat di bidang keahliannya.

Pemenuhan kompetensi bisa dilihat melalui pencapaian dari tenaga medis, training yang diikuti, dan penyesuaian lainnya yang disesuaikan dengan kebijakan faskes masing-masing.

Khusus bidang seperti psikolog, kepemilikan sertifikat kompetensi khusus seperti SPPK juga bisa menjadi nilai tambah pertimbangan dalam proses rekrutmen.

3. Budaya Kerja

Bagian terakhir dari poin yang berpengaruh dalam manajemen SDM kesehatan adalah budaya kerja. Setiap faskes dengan lokasi yang berbeda, tentunya mempunyai budaya kerja yang berbeda pula.

Sebagai contoh, untuk memberikan layanan yang memuaskan kepada pelanggan seorang dokter sebaiknya dapat mengetahui keluhan pelanggan dan memberikan pelayanan dengan ramah.

Tidak peduli sehebat apapun dokternya, pasien akan merasa kurang puas dan tidak nyaman jika dokter tersebut cenderung kurang peduli dan bersikap sombong.

Hal seperti inilah yang biasanya mengakar pada budaya kerja. Penerapan budaya yang baik secara signifikan akan berpengaruh juga terhadap manajemen SDM kesehatan di faskes tersebut.

Baca juga: Keuntungan Menggunakan Jasa Konsultan SDM

Konsultan Manajemen SDM Kesehatan dan Manfaatnya

Kendala manajemen tidak selalunya bisa diatasi oleh internal. Oleh karena itu, apabila perusahaan Anda mengalami masalah dalam peningkatan mutu SDM tidak ada salahnya untuk menggunakan bantuan konsultan pihak ketiga.

Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan adanya konsultan manajemen SDM kesehatan:

  • Membantu mengarahkan SDM dengan lebih baik
  • Upaya melakukan evaluasi dan perbaikan manajemen menjadi lebih mudah
  • Mempercepat dan memangkas waktu yang tidak diperlukan

Pakarkinerja.com menyediakan layanan konsultan SDM online. Hubungi kami untuk menyelesaikan masalah seputar sumber daya manusia, sistem rekrutmen, dan lainnya di perusahaan Anda.