Contoh Isi Form Performance Appraisal yang Bagus dan Praktis

Untuk dapat melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai suatu perusahaan, diperlukan form performance appraisal yang bagus. Apa itu performance appraisal?

Menurut Mondy dan Noe dalam bukunya Marwansyah (2010:228), performance appraisal adalah sistem formal untuk memeriksa, mengkaji, dan mengevaluasi kinerja kelompok atau seseorang.

tujuan performance appraisal (penilaian kinerja) antara lain untuk meningkatkan kinerja pegawai, menilai kebutuhan pengembangan dan pelatihan, menyiapkan rencana untuk pengembangan karyawan, memberi umpan balik terhadap kinerja karyawan, menentukan taraf kerja pegawai, dan lain-lain.

Untuk menghasilkan form performance appraisal yang bagus, kita harus mengetahui sifat-sifat dan elemen yang harus ada pada performance appraisal.

Elemen Performance Appraisal
Elemen yang harus ada pada saat membuat form performance appraisal adalah harus memuat 2 aspek, yaitu kompetensi pegawai dan aspek hasil kerja pegawai.

1. Aspek kompetensi pegawai
Asek kompetensi pegawai meliputi perilaku kerja karyawan dan kecakapan yang dimiliki seorang karyawan. Biasanya untuk mengukur aspek kompetensi pegawai, hal-hal yang dinilai adalah cara pegawai dalam menyelesaikan masalah (problem solving), kemampuan berkomunikasi, merencanakan dan mengorganisasikan sesuatu, orientasi pada customer, serta kemampuan dalam teamwork.

Pada form performance appraisal yang, seharusnya sediakan ruang untuk menilai dalam bentuk angka dari skala 1 sampai 5, serta ruang untuk menjelaskan secara detail perilaku pegawai saat bekerja sehingga penilaian dapat dilakukan secara objektif.

Detail perilaku perlu ditulis sebagai bukti yang nyata atas penilaian yang dibuat. Form performance appraisal yang bagusharus memuat hal itu untuk mendapat hasil yang seobjektif mungkin.

2. Aspek hasil kerja pegawai
Penilaian hasil kinerja pegawai diperlukan untuk mengukur produktivitas seorang pegawai, mengukur jumlah order yang bisa dipenuhi satu karyawan dengan tepat waktu, memetakan hasil kerja karyawan, dan seterusnya.

Dengan mengetahui hasil kerja pegawai, atasan dapat menyusun target yang harus dicapai setiap divisi dalam perusahaan. Dengan demikian, produktivitas pegawai pun akan semakin meningkat.

Jika suatu form performance appraisal tidak memuat ruang untuk menilai aspek hasil kinerja pegawai, atasan hanya akan menilai bawahannya secara subjektif yang bisa menimbulkan ketidakadilan dalam penilaian dan akhirnya produktivitas perusahaan bukannya meningkat justru menurun.

Sifat Form Performance Appraisal

Sifat-sifat berikut ini juga diperlukan untuk menghasilkan form performance appraisal yang bagus, di antaranya sebagai berikut.

1. Job related
Maksudnya, suatu form performance appraisal haruslah sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Form harus bisa menunjukkan perilaku kritis yang berpengaruh pada keberhasilan pelaksanaan pekerjaan pada suatu perusahaan tertentu. Berikan ruang sebanyak mungkin untuk membuat atasan menuliskan perilaku maupun kemampuan bawahannya pada saat menyelesaikan pekerjaannya. Ini penting untuk meningkatkan kualitas kerja pegawai.

2. Praktis
Form performance appraisal yang bagus haruslah sederhana atau simple agar dapat dimengerti atasan yang menilai serta karyawan yang akan dinilai. Jangan buat form atau sistem yang terlalu rumit sehingga menghambat jalannya penilaian kinerja pegawai di perusahaan.

Apabila sistem atau form terlalu rumit dikhawatirkan akan mendorong atasan untuk membuat penilaian yang asal-asalan agar cepat selesai.

3. Memiliki standar pelaksanaan kerja
Agar penilaian dapat dilakukan sebaik dan seobyektif mungkin, perusahaan juga seharusnya mempunyai standar pelaksanaan kerja yang sesuai kriteria dan untuk mengukur prestasi kerja.

Bila perlu berikan training atau pelatihan khusus atasan yang nantinya menilai kinerja pegawai bagaimana standar pelaksanaan kerja yang baik. Ini untuk menghindarkan penilaian subjektif dari masing-masing atasan apabila tidak paham betul seperti apa kriteria atau standar pelaksanaan kerja yang baik dan benar.

4. Memiliki ukuran prestasi kerja
Performance apprasial juga memerlukan ukuran prestasi kerja, yang meliputi harus mudah dipahami, dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat melaporkan perilaku tertentu yang kritis yang nantinya menentukan prestasi kerja. Prestasi kerja yang objektif dapat dinilai dan diuji oleh orang lain, sedangkan prestasi kerja yang subjektif tidak bisa dinilai dan diuji oleh orang lain.

Itulah beberapa sifat penting yang perlu dimiliki form performance apprasial yang bagus untuk menilai kinerja pegawai. Hal yang paling penting untuk memberikan penilaian yang objektif adalah setiap atasan yang memberi nilai harus mengesampingkan perasaan pribadinya terhadap bawahan yang akan dinilai.